Tanaman Macaranga tanarius L.

D. Tanaman Macaranga tanarius L.

1. Nama lain

Macaranga molliuscula Kurz, Macaranga tomentosa Druce, Mappa tanarius Blume World Agroforestry Centre, 2002.

2. Nama lokal

Inggris hairy mahang; Filipina kuyonon, himindang, binunga; Indonesia tutup ancur, hanuwa, mara, mapu; Jawa tutup ancur; Malaysia ka-lo, kundoh, mahang puteh, tampu; Thai ka-lo, hu chang lek, mek, pang, lo khao; Vietnam hach dau nam World Agroforestry Centre, 2002.

3. Taksonomi

Kerajaan : Plantae Tumbuhan Sub kerajaan : Viridiplantae Infra kerjaan : Sterptophyta Super divisi : Embryophyta Divisi : Tracheophyta Sub Divisi : Spermatophyta Kelas : Magnoliopsida Berkeping dua atau dikotil Superorder : Rosanae Order : Malpighiales Famili : Euphorbiaceae Genus : Macaranga Thouars Spesies : Macaranga tanarius L. Mull. Arg. ITIS, 2011

4. Morfologi

Merupakan pohon kecil sampai sedang, berdaun hijau memiliki ketinggian 4-5 meter dengan dahan agak besar. Daun berseling, agak membundar, dengan stipula besar yang luruh. Perbungaan bermulai di ketiak, bunga ditutupi oleh daun gagang. Buah kapsul berkokus 2, ada kelenjar kekuningan di luarnya. Biji membulat, menggelembur. Jenis ini juga mengandung tanin yang cukup untuk menyamak jala dan kulit Wardiyono, 2012.

5. Biologi dan ekologi

a. Penanaman : Macaranga tanarius L. Müll. Arg. ditanam dengan berbagai tujuan. Pohon kecil ini tumbuh sebagai pohon hias di tanah lapang dan sebagai bagian dalam proyek penghijauan di Hawaii dan daerah tropis lainnya. Di Sumatera, buah dari Macaranga tanarius L. Müll. Arg. ditambahkan pada jus dan direbus untuk membuat gula. Di Indonesia dan Filipina, getah dari kulit batangnya digunakan sebagai lem. Macaranga tanarius L. Müll. Arg. digunakan sebagai kayu bakar, seratnya dapat digunakan untuk membuat papan Starr, Starr, dan Loope, 2003. b. Penyerbukan : Macaranga tanarius L. Müll. Arg. melakukan penyerbukan dengan bantuan angina selama beberapa kali dalam setahun World Agroforestry Centre, 2002. c. Perkembangbiakan : Macaranga tanarius L. Müll. Arg. dikembangbiakan dari biji, dengan kecepatan perkecambahan rata-rata 50 jika ampas masih tersisa di biji World Agroforestry Centre, 2002.

6. Distribusi

Macaranga tanarius L. Müll. Arg. merupakan pohon asli dari beberapa wilayah berikut, yaitu : Australia, Brunei, Kamboja, China, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Papua Nugini, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Vietnam World Agroforestry Centre, 2002.

7. Kandungan kimia

Pada penelitian Matsunami dkk. 2006 ditemukan dalam daun M. Tanarius terdapat glukosida megastigman megastimane glucoside yang dinamai macarangioside A, macarangioside B, macarangioside C, macarangaioside D, serta mallophenol B, lauroside E, methyl brevifolin carboxylate, hyperin dan isoquercitrin. Pada tahun 2009, Matsunami dkk menemukan 3 kandungan glukosida baru yaitu +-pinoresinol 4-O- [6” –O-galloyl] –β- D -glukopiranoside, macarangioside E dan macarangioside F. Pada penelitian Phommart dkk. 2005, pada daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. ditemukan tiga kandungan senyawa baru yaitu tanarifuranonol, tanariflavanon C, dan tanariflavanon D bersama dengan tujuh kandungan yang telah diketahui yaitu nymphaeol A, nymphaeol B, nymphaeol C, tanariflavanone B, blumenol A vomifoliol, blumenol B 7,8 dihydrovomifoliol dan annuionone E. Puteri dan Kawabata 2010 melaporkan bahwa dalam Macaranga tanarius L. Müll. Arg. terdapat 5 senyawa ellagitannins yaitu mallotinic acid, corilagin, macatannin A, chebulagic acid, dan macatannin B Gambar 11 dari fraksi etil asetat ekstrak metanol yang dapat berperan sebagai inhibitor α glucosidase pada penyakit diabetes. Berdasarkan perhitungan lipofilisitas, diperoleh nilai lipofilisitas untuk senyawa corilagin, chebulagic acid, macatannin A, macatannin B, dan mallotinic acid secara berturut-turut sebagai berikut 1,10; 2,64; 2,76; 2,94; dan 0,97. Senyawa dengan lipofilisitas mendekati pelarut heksan- etanol 2,97 adalah macatannin A, macatannin B, dan chebulagic acid. Gambar 11. Struktur senyawa mallotinic acid, corilagin, macatannin A, chebulagic acid, dan macatannin B Puteri dan Kawabata, 2010.

8. Pengujian ekstrak Macaranga tanarius L. Müll. Arg.

Adrianto 2011 melaporkan adanya efek hepatoprotektor ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. pada tikus jantan terinduksi parasetamol. Efek hepatoprotektif juga dilaporkan pada ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida praperlakuan jangka panjang oleh Rahmamurti 2013. Pada penelitian tersebut, efek hepatoprotektif dilihat melalui penurunan aktivitas serum Alanine Aminotransferase ALT dan Aspartate Aminotransferase AST, dengan dosis 3,840; 1,280; dan 0,426gkg BB dan dosis paling efektif pada dosis 1,280 gkg BB. Handayani 2011 melaporkan bahwa ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus yang terbebani glukosa pada dosis 0,43; 1,28 dan 3,84 gkg BB dan dosis paling efektif pada 0,43 mgkg BB sebesar 73,2 . Konsentrasi maksimal ekstrak metanol-air Macaranga tanarius L. yang dapat dibuat adalah 38,4 .

E. Metode Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 118

Pengaruh pemberian jangka panjang fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius (L) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 125

Pengaruh pemberian fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. jangka panjang 6 hari terhadap aktivitas serum alt dan ast tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

2 3 183

Efek hepatoprotektif pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar alt-ast pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 139

Pengaruh pemberian jangka pendek 6 jam fraksi heksan etanol dari ekstrak metanol Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap kadar albumin pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 123

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 7 136

Pengaruh pemberian jangka pendek fraksi heksan-etanol dari ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius (L.) Müll. Arg. terhadap aktivitas alkaline phosphatase pada tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 135

Efek hepatoprotektif jangka panjang fraksi heksan-etanol ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. terhadap aktivitas laktat dehidrogenase pada tikus betina galur wistar terinduksi karbon tetraklorida.

0 2 132

Efek hepatoprotektif ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. pada tikus terinduksi karbon tetraklorida : kajian terhadap praperlakuan jangka panjang.

0 1 109

Efek hepatoprotektif jangka pendek ekstrak metanol-air daun macaranga tanarius L. terhadap tikus terinduksi karbon tetraklorida.

0 4 106