Revisi Desain Uji Coba Produk

e. Revisi Desain

Peneliti melakukan revisi desain setelah memperoleh beberapa saran dan kritik dari validator. Peneliti melakukan beberapa revisi produk yang sudah dibuat berdasarkan kritik dan saran bertujuan untuk memperbaiki beberapa kekurangan dari produk. Berikut adalah keterangan perbaikan dari kritik dan saran dari valiadator pada tabel 4.7. Tabel 4.7 Revisi Desain. No. Validator Kritik dan Saran Perbaikan 1. Guru BK Kritik: Pada tahapan permaian ada beberapa kalimat yang kurang saya pahami dan membingungkan. Saran: Alangkah baiknya jika kalimat pada tahapan permainan dalam bentuk poin dan diberi foto-foto permainan supaya mudah untuk dipahami, serta video. Pada tahapan permainan sudah dalam bentuk poin, dilengkapi dengan foto dan video. 2. Guru Agama Kritik: Ada beberapa tahapan yang sulit saya pahami jika tidak ada gambar-gambar yang mendukung. Saran: Lebih menarik jika pada tahapan permain diberi foto dan setiap gambar diberi penjelasan supaya mudah dipahami oleh pembaca dan video. Perbaikan kalimat yang sulit dipahami, dilengkapi dengan foto sekaligus penjelasannya, dan video.

f. Uji Coba Produk

Setelah prototipe direvisi, maka prototipe diujicobakan. Uji coba dilakukan selama 2 hari karena menyesuaikan jadwal belajar yaitu pada tanggal 22 Mei 2015 dan 23 Mei 2015 kepada 18 anak di kelompok belajar Al-Hidayah. Pada tanggal 22 Mei 2015 uji coba dilakukan pada pukul 13.00 WIB. Anak- anak yang memainkan permainan tersebut berjumlah delapan belas anak, lima anak laki-laki dan tiga belas anak perempuan. Uji coba dimulai dengan tiga permainan tradisional Jawa yaitu Gaprek Kempung, Macan, dan Kelom Batok. Sebelum memulai uji coba, anak-anak diminta membaca prototipe terlebih dahulu. Setelah membaca prototipe, anak-anak bermain tiga permainan tersebut. Berikut adalah berapa foto anak-anak saat bermain tiga permainan tersebut. Gambar 4.1 Salah satu anak sedang menata tumpukan pecahan genting saat bermain Gaprek Kempung. Gambar 4.2 Posisi Tangan Anak saat Bermain Macan. Saat memainkan permainan Macan, posisi tangan anak-anak harus saling bertumpukan dengan pemain disebelah kiri dan kanan. Gambar 4.3 Anak-anak senang saat Bermain Kelom Batok. Di dalam permainan kelom batok, para pemain harus berlomba dengan pemain lawan untuk mencapai garis finish sehingga setiap pemain harus memberi semangat kepada anak yang sedang berlomba menuju garis finish. Disetiap akhir permainan, masing-masing anak menuliskan refleksi tentang pengalaman yang didapatkan setelah memainkan masing-masing permainan tradisional Jawa. Pada tanggal 23 Mei 2015 uji coba kembali dilakukan untuk melanjutkan tiga permainan tradisional Jawa yang belum diujicobakan kepada anak. Permainan tradisional Jawa tersebut adalah Bintang Beralih, Engklek, Jethungan Petak Umpet. Sebelum memulai uji coba, anak-anak diminta membaca prototipe terlebih dahulu. Setelah membaca prototipe, anak-anak bermain tiga permainan tersebut. Berikut adalah berapa foto anak-anak saat bermain tiga permainan tersebut. Gambar 4.4 Anak-anak Mencari Kelompok saat Bermain Bintang Beralih. Gambar 4.5 Anak-anak menunggu giliran saat bermain Engklek. Gambar 4.6 Anak- anak melakukan “suit”. Sebelum bermain Jethungan Petak Umpet, anak- anak melakukan “suit” untuk menentukan siapa yang menjadi “jadi” menjaga pos. Disetiap akhir permainan, anak-anak menulis refleksi yang berisi pengalaman saat bermain permainan tersebut. Setelah uji coba dilakukan, apabila ditemukan beberapa kelemahan, maka peneliti melakukan perbaikan. Revisi produk selanjutnya divalidasikan oleh dosen PGSD. Berikut ini adalah tabel 4.8 hasil validasi dosen PGSD. Tabel 4.8 Hasil Validasi Prototipe Dosen PGSD No Komponen yang Dinilai Skor Saran 1 2 3 4 1 Bahasa Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan. 1 2 3 4 Pilihan kata dapat dipahami oleh pembaca. 1 2 3 4 2 Isi Prototipe mencakup enam permainan tradisional Jawa yaitu Gaprek Kempung, Macan, Kelom Batok, Bintang Beralih, Engklek, dan Jethungan Petak Umpet. 1 2 3 4 Prototipe berisi deskripsi enam permainan tradisional Jawa. 1 2 3 4 Setiap permainan mengembangkan nilai yang berkaitan dengan olah hati, seperti: kejujuran, adil, pantang menyerah, taat aturan, berempati, dan tertib 1 2 3 4 Setiap permainan mengembangkan nilai yang berkaitan dengan olah piker, seperti: rasa ingin tahu, cerdas, dan kritis 1 2 3 4 Setiap permainan 1 2 3 4 mengembangkan nilai yang berkaitan dengan olah ragakinestetik, seperti: persahabatan, ceria, sportif, dan kompetitif Setiap permainan mengembangkan nilai yang berkaitan dengan olah rasa dan olah karsa, seperti: kebersamaan, saling menghargai, peduli, gotong royong, dan rukun 1 2 3 4 Prototipe mendeskripsikan tahap-tahap dari enam permainan tradisional Jawa. 1 2 3 4 Prototipe memuat foto dari 6 permainan tradisional Jawa. 1 2 3 4 Setiap permainan tradisional Jawa dilengkapi refleksi anak. 1 2 3 4 Prototipe dilengkapi dengan video permainan. 1 2 3 4 3 Penyusunan Modul Cover atau halaman judul sesuai dengan permainan tradisional Jawa. 1 2 3 4 Penulisan daftar isi sesuai dengan halaman pada isi prototipe. 1 2 3 4 Pendahuluan berkaitan dengan enam permainan tradisional Jawa. 1 2 3 4 Prototipe tersusun secara sistematis. 1 2 3 4 Prototipe dapat 1 2 3 4 digunakan secara mandiri oleh pembaca. Prototipe dilengkapi dengan sumber pustaka. 1 2 3 4 Jumlah Skor 59 Dari hasil validasi oleh dua guru tersebut menunjukkan bahwa prototipe layak untuk digunakan. Berikut adalah kriteria penskoran validasi prototipe pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Kriteria Penskoran Validasi Prototipe Bobot Skor Terbobot Instrumen sangat layak digunakan X 43,2 Instrumen sudah layak digunakan 32,4 X ≤ 43,2 Instrumen cukup layak digunakan 21,6 X ≤ 32,4 Instrumen kurang layak digunakan 10,8 X ≤ 21,6 Instrumen tidak layak digunakan X ≤ 10,8 Dari hasil validasi di atas, ada beberapa saran dan kritik. Berikut adalah saran, kritik, dan perbaikan pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Saran, Kritik Validaor, dan Perbaikan No. Validator Kritik dan Saran Perbaikan 1. Dosen PGSD Font tulisan terlalu kecil. Coversampul sebaiknya sesuai dengan isinya. Pada bagian refleksi anak, alangkah baik jika gambarnya diperbesar supaya nyaman untuk dibaca. Font diperbesar. Coversampul berkaitan dengan isi prototipe yaitu permainan tradisional Jawa. Pada bagian refleksi anak gambar sudah diperbesar supaya nyaman dan jelas untuk dibaca. Revisi produk pada tahap ini adalah sebagai produk akhir dari penelitian ini. Prototipe yang dihasilkan adalah berupa prototipe buku permainan tradisional Jawa untuk membangun karakter anak.

B. Pembahasan