banyak 98 oleh anak adalah Engklek dan Jethungan Petak Umpet. Jadi, dari enam permainan tradisional yang ditanyakan peneliti, anak-anak hanya mengenal
permainan Engklek dan Jethungan Petak Umpet.
c. Desain Produk
Pada tahap ini, peneliti mendesain produk. Prototipe dibuat berdasarkan latar belakang permasalahan. Sebelum membuat prototipe, peneliti menentukan bagian
dari prototipe yaitu, judul, isi, cover, dan daftar pustaka. Judul prototipe adalah “Prototipe Buku Permainan Trdisional Jawa untuk Membangun Karakter Anak”.
Isi dari prototipe adalah kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dan deskripsi dari enam permainan Trdisional Jawa. Pada bagian dari deskripsi enam permainan
tradisional Jawa berisi asal permainan, tempat pelaksanaan, waktu, jumlah peserta, alat dan bahan, tahapan permainan, dan nilai-nilai karakter yang
dikembangkan bersumber dari olah pikir, olah hati, olah ragakinestetika, serta olah rasa dan karsa.
d. Validasi Desain
Validasi desain dilakukan untuk memperoleh beberapa kritik dan saran yang disertai dengan penilaian terhadap produk yang dikembangkan. Produk
divalidasikan oleh 2 guru SD, yaitu guru BK Bimbingan dan Konseling dan guru Agama. Berikut adalah hasil dari validasi dari guru BK Bimbingan dan
Konseling pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Validasi Prototipe oleh Guru BK Bimbingan dan Konseling
No Komponen yang Dinilai
Skor Saran
1 2
3 4
1 Bahasa
Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan.
1 2
3 4
Pilihan kata dapat dipahami
oleh pembaca.
1 2
3 4
2 Isi
Prototipe mencakup enam permainan
tradisional Jawa yaitu Gaprek Kempung,
Macan, Kelom Batok, Bintang
Beralih, Engklek, dan Jethungan Petak
Umpet.
1 2
3 4
Prototipe berisi deskripsi enam
permainan tradisional Jawa.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah hati,
seperti: kejujuran, adil, pantang
menyerah, taat aturan, berempati,
dan tertib.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah pikir,
seperti: rasa ingin tahu, cerdas, dan
kritis.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah
ragakinestetik, seperti: persahabatan,
ceria, sportif, dan kompetitif.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah rasa dan
olah karsa, seperti: kebersamaan, saling
menghargai, peduli, gotong royong, dan
rukun.
1 2
3 4
Prototipe mendeskripsikan
tahap-tahap dari enam permainan
tradisional Jawa. 1
2 3
4
Setiap permainan tradisional Jawa
dilengkapi refleksi anak.
1 2
3 4
Penyusunan Modul
Cover atau halaman judul sesuai dengan
permainan tradisional Jawa.
1 2
3 4
Penulisan daftar isi sesuai dengan
halaman pada isi prototipe.
1 2
3 4
Pendahuluan berkaitan dengan
enam permainan tradisional Jawa.
1 2
3 4
Prototipe tersusun secara sistematis.
1 2
3 4
Prototipe dapat digunakan secara
mandiri oleh pembaca.
1 2
3 4
Prototipe dilengkapi dengan sumber
pustaka. 1
2 3
4 Jumlah Skor
56 Dan berikut ini adalah hasil dari validasi dari guru Agama pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Validasi Prototipe oleh Guru Agama
No Komponen yang Dinilai
Skor Saran
1 2
3 4
1 Bahasa
Bahasa sesuai dengan kaidah penulisan.
1 2
3 4
Pilihan kata dapat dipahami
oleh pembaca.
1 2
3 4
2 Isi
Prototipe mencakup enam permainan
tradisional Jawa yaitu Gaprek Kempung,
Macan, Kelom Batok, Bintang
Beralih, Engklek, dan Jethungan Petak
Umpet.
1 2
3 4
Prototipe berisi deskripsi enam
permainan tradisional Jawa.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah hati,
seperti: kejujuran, adil, pantang
menyerah, taat aturan, berempati,
dan tertib.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah pikir,
seperti: rasa ingin tahu, cerdas, dan
kritis.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah
ragakinestetik, seperti: persahabatan,
ceria, sportif, dan kompetitif.
1 2
3 4
Setiap permainan mengembangkan
nilai yang berkaitan dengan olah rasa dan
olah karsa, seperti: kebersamaan, saling
menghargai, peduli, gotong royong, dan
rukun.
1 2
3 4
Prototipe mendeskripsikan
tahap-tahap dari enam permainan
tradisional Jawa. 1
2 3
4
Setiap permainan tradisional Jawa
dilengkapi refleksi anak.
1 2
3 4
3 Penyusunan
Modul Cover atau halaman
judul sesuai dengan permainan tradisional
Jawa. 1
2 3
4 Penulisan daftar isi
sesuai dengan halaman pada isi
prototipe. 1
2 3
4 Pendahuluan
berkaitan dengan enam permainan
tradisional Jawa. 1
2 3
4 Prototipe tersusun
secara sistematis. 1
2 3
4 Prototipe dapat
digunakan secara mandiri oleh
pembaca. 1
2 3
4 Prototipe dilengkapi
dengan sumber pustaka.
1 2
3 4
Jumlah Skor 60
Dari hasil validasi oleh dosen PGSD tersebut menunjukkan bahwa prototipe layak untuk digunakan. Berikut adalah kriteria penskoran validasi prototipe pada
tabel 4.
Tabel 4.5 Kriteria Penskoran Validasi Prototipe. Bobot
Skor Terbobot
Instrumen sangat layak digunakan X 54,4
Instrumen sudah layak digunakan 44,8 X ≤ 54,4
Instrumen cukup layak digunakan 35,2 X ≤ 44,8
Instrumen kurang layak digunakan 25,6 X ≤ 35,2
Instrumen tidak layak digunakan X ≤ 25,6
Dari hasil validasi tersebut, ada kritik dan saran dari yang dapat digunakan peneliti untuk memperbaiki produk. Kritik dan saran yang diperoleh selanjutnya
diolah oleh peneliti untuk diketahui kelebihan dan kekurangan produk yang sudah dikembangkan, serta penentuan perbaikkan-perbaikkan yang harus dilakukan.
Berikut adalah kritik dan saran dari hasil validasi oleh dua guru SD pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Kritik dan Saran Validasi Desain No.
Validator Kritik dan Saran
1. Guru BK
Kritik: Pada tahapan permaian ada beberapa kalimat yang kurang saya pahami dan membingungkan.
Saran: Alangkah baiknya jika kalimat pada tahapan permainan dalam bentuk poin dan diberi foto-foto
permainan supaya mudah untuk dipahami, serta video.
2. Guru Agama
Kritik: Ada beberapa tahapan yang sulit saya pahami jika tidak ada gambar-gambar yang mendukung.
Saran: Lebih menarik jika pada tahapan permain diberi foto dan setiap gambar diberi penjelasan supaya
mudah dipahami oleh pembaca dan video.
Dari kritik dan saran di atas, maka peneliti akan melakukan perbaikan produk sesuai dengan saran yang diajukan oleh validator.
e. Revisi Desain