Kemunculan penanda biologis baru dalam mendiagnosis CGA

memiliki sensitivitasyang rendah dan kurang menggambarkantingkatdisfungsiginjaldalampasiensakit kritis.

2.2.2 Kemunculan penanda biologis baru dalam mendiagnosis CGA

Seperti yang telah disebutkan diatas kreatinin serum memiliki banyak keterbatasan dalam mendiagnosa CGA, terutama dalam ruang lingkup unit perawatan intensif sehingga kurang sensitif untuk menggambarkan tingkat disfungsi ginjal pada pasien sakit kritis. Munculnya penanda biologis baru dalam lingkup CGA sangat membantu para klinisi untuk dapat mendiagnosa CGA dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. KurangnyabiomarkerawalCGApada manusiahingga saat ini telahmengurangikemampuan kita untukmemulaiterapiyang potensial efektifpada waktu yang tepat. Memang, penyelidikanmanusiakini telahjelasmenetapkan bahwaintervensi lebih awalmeningkatkankemungkinanperbaikandisfungsiginjal. 35 Penanda biologisCGAdapat merupakankomponen dariserum atauurin. Penanda biologisurinecukupmenjanjikanuntuk mendeteksiCGAawal, maka dapatdiperkirakanlebih awal, karena itu, bisa bergunauntuk diagnosis dini, identifikasigangguanmekanisme, danpenentuanlokasi dankeparahandisfungsi. 25 Istilah penanda biologispertama kali dijelaskanpada tahun 1989, yang berartiindikatorterukuruntuk kondisibiologistertentu danuntuk prosespenyakit tertentu. Selain itu, badan pengawasan obat dan makanan amerika serikat FDA menggunakan istilahpenanda biologisuntuk menggambarkan setiapindikatordiagnostik yangdapatdiukur dandigunakanuntuk menilairisikoatau penyakit. Penanda biologis yang idealuntukCGAharus terjangkau, cepatdan mudahuntuk mengukur, tepat danakurat, dandapatmenentukantingkat keparahandisfungsi, khusus untukginjal, meningkat ditahapawaldisfungsi, dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. 36 Dari sekian banyak penanda biologis baru yang tersedia, terdapat 4 penanda biologis yang saat ini secara luas digunakan para klinisi di seluruh dunia untuk mendeteksi CGA, antara lain NeutrophilGelatinase-AssociatedLipocalinNGAL, cystatin C, KIM-1 dan interleukin-18. 32 Tabel 2.3 Penanda biologis CGA pada beberapa situasi klinis 10 Gambar 2.7 Kidney injury continuum dan penanda biologis CGA. 25 Neutrophil Gelatinase-Associated Lipocalin NeutrophilGelatinase-AssociatedLipocalinNGAL manusia diidentifikasisebagaiprotein25-kDa gelatinase yang terikat secara kovalendarineutrofil. NGALbiasanyadihasilkan pada tingkatyang sangat rendahdalamjaringan manusia, termasuk ginjal, paru-paru, lambung, dan usus besar. SintesisNGAL secara nyata diinduksi dalamepitel yangcedera. Sebagai contoh, konsentrasiNGALakanmeningkatdalamserumpasien denganinfeksibakteri akut, dahakdarisubyek denganasma ataupenyakit paruobstruktif kronik, dan cairanbronkialdariparu- paruemphysematous. 10 Dalamsebuah studicross-sectional, manusia dewasadi unit perawatanintensif dengancedera ginjal akutsekunder yang disebabkansepsis, iskemia, ataunephrotoksinmenghasilkanpeningkatan yang lebih besardari 10kali lipatdalam plasmaNGALdan lebih daripeningkatan100kali lipat dalamNGALurinmelalui Western blottingbila dibandingkan dengankontrol normal. 37 KadarNGALdalam urindan serumberkorelasidengan kadarkreatininserum danpeningkatan kadar NGALmendahului peningkatan kadar kreatininserum. Parikhdkk. mempelajariNGALurin pada53pasien yangmenjalanitransplantasiginjaldonorhidup ataumeninggal. KadarNGALdinormalisasi untukkonsentrasikreatinin urin secara signifikan lebih tinggipada penerimadonor meninggaldengan delayed graft function DGF n = 10, median3.306ngmgkreatinin dibandingkan prompt graft function n = 20, median756ngmgkreatinin. Nilaicutoffkreatinin1.000ngmgmemilikisensitivitas90 dan spesifisitas83 untukidentifikasiDGF, AUCROCadalah0,90. 38 NGAL plasmadisaringdiglomerulus, danmengalamireabsorpsi olehtubularproksimal, karena itu, ekskresi NGALdalam urinhanyaterjadi ketikaada kerusakantubularproksimalyangmengganggureabsorpsiNGALatau meningkatnyasintesisNGAL. Kidney Injury Molecule-1 Kidney Injury Molecule-1 atau KIM-1 adalahglikoproteinmembran seltipe 1yang berisi6-sistein menyerupai imunoglobulin. KIM-1 mRNAmeningkatlebih tinggi darigen lainmenyusuldisfungsiginjal. Ekspresi gentersebutmeningkatdalam 24-48jam setelahkejadian iskemikpada tikus. KIM-1 gendan ekspresiproteinyangtidakterdeteksidi ginjalnormal. Fungsi KIM-1 padaginjaladalah untuk membuatsel epitelmengenali dan memfagositsel-sel matidi ginjalkarenaiskemiadan menyebabkanobstruksilumenyang menyebabkanCGA. Dengan demikian,selepiteldenganKIM-1 bekerja sebagaifagosit semi profesional. KIM-1 sangat spesifikdansensitifdalam mengidentifikasizatberacunditubulusproksimal. Darispesimenbiopsi ginjalpada6pasien denganakuttubular, kadarurin KIM-1meningkat dalam12jam setelahdisfungsiginjal, mendahuluipembentukansilinder. 25 Dalamsebuah penelitian kecil cross-sectional pada manusia, KIM- 1 ditemukansecaranyatadiinduksidalamtubulusproksimaldi biopsiginjaldari pasien denganCGAterutama iskemik, danKIM-1 urin membedakan CGAiskemik daripra-renal azotemiadan penyakitginjalkronis. 39 Pasien denganCGA yangdisebabkan olehkontrastidak mengalami peningkatanurinKIM-1. Interleukin-18 InterleukinIL-18adalahsitokinproinflamasiyangdiinduksi ditubulusproksimal, dan kemudiandengan mudahdideteksidalamurinsetelahCGAiskemikpada hewan model. Dalamsebuah studicross-sectional, kadar urinIL-18 dengannyata meningkatpada pasien denganCGA, tetapi tidakpada subyek denganinfeksi salurankemih, penyakit ginjalkronis, sindromnefritik, atau gagal ginjal prarenal.Studipada manusiamenunjukkan bahwa konsentrasiIL-18 meningkatdalam 24-48jam sebelumCGAberdasarkan kriteriaRIFLE. 40 Kadar IL-18 urinberkorelasi dengan tingkatkeparahanCGAdan hal ini adalahprediktor untukCGAdan kematiandalam kelompokheterogenanak-anak denganpenyakit kritis. 9

2.2.3 Cystatin C

Dokumen yang terkait

Kadar Serum Laktat Sebelum Dan Sesudah EGDT Pada Pasien Peritonitis Difusa Yang Disertai Sepsis Berat Di Rumah Sakit Haji Adam Malik

2 67 59

Perubahan Kadar Ureum dan Serum Kreatinin Pada Pasca Hemodialisis Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2014

1 1 14

Perbandingan Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) dan Cystatin C Serum Terhadap Deteksi Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 15

Perbandingan Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) dan Cystatin C Serum Terhadap Deteksi Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Perbandingan Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) dan Cystatin C Serum Terhadap Deteksi Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 1 8

Perbandingan Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) dan Cystatin C Serum Terhadap Deteksi Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 1 35

Perbandingan Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) dan Cystatin C Serum Terhadap Deteksi Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Chapter III VI

0 1 21

Perbandingan Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) dan Cystatin C Serum Terhadap Deteksi Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 2 9

Perbandingan Neutrophil Gelatinase Associated Lipocalin (NGAL) dan Cystatin C Serum Terhadap Deteksi Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

0 0 12

Sensitivitas dan Spesifisitas Cystatin C dan Kreatinin Serum dalam Mendiagnosis Cedera Ginjal Akut pada Pasien Sepsis yang Dirawat di Ruang Rawat Intensif RSUP H. Adam Malik Medan | Arifin | Jurnal Anestesi Perioperatif 819 3032 1 PB

0 1 9