Berdasarkan kurva sensitifitas dan spesifisitas pada gambar 2 maka diperoleh nilai Cut Off untuk Cystatin C serum adalah 1,03 mgl. Dengan menggunakan cut off
point 1,03mgl maka didapatkan nilai sensitivitas Cystatin C serum adalah 82,4 dan spesifisitas 85,7.
Tabel 4.3
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif NPP, nilai prediksi negatif NPN, rasio kemungkinan positif RKP dan
rasio kemungkinan negatif RKNdari Cystatin C serumCOP 1,03 mgl terhadap CGA
CGA Sensiti
fitas Spesifi
Sitas NPP
NPN RKP RKN
Positif Negatif
Cystatin C
Positif
14 1
82,4 85,71
93,33 66,67 5,76
0,21
Negatif 3
6 Nilai Prediksi Positif PPV Cystatin C serum adalah sebesar 93,3 dan Nilai
Prediksi Negatif NPV adalah 66,7. Sedangkan untuk rasio kemungkinan positif adalah 5,76 dan rasio kemungkinan negatif adalah 0,21.
4.2.2. Nilai Diagnostik Kreatinin Serum untuk Memprediksi Cedera Ginjal Akut
A. Menggunakan CoP = 1,3 mgl
Tabel 4.4
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif NPP, nilai prediksi negatif NPN, rasio kemungkinan positif RKP dan
rasio kemungkinan negatif RKNdari Kreatinin serumCOP 1,3 mgdl terhadap CGA
CGA Sensiti
fitas Spesifi
sitas NPP
NPN RKP
RKN Positif Negatif
Kreatinin Serum
Positif
9 1
52,9 85,7
90 42,9
3,7 0,55
Negatif 8
6 Dengan menggunakan nilai cut off 1,3 mgl maka diperoleh nilai sensitifitas dan
spesifisitas kreatinin serum terhadap CGA adalah 52,9 dan 85,7. Nilai prediksi
positif dan nilai prediksi negatif adalah 90 dan 42,9. Sedangkan Rasio Kemungkinan Positif adalah 3,7 dan Rasio Kemungkinan Negatif adalah 0,55.
B. Menggunakan Kurva ROC
Gambar 4.3. Kurva ROC dari Kreatinin serumterhadapCGA
Kreatinin serum dalam studi ini memiliki kemampuan untuk memprognosis
seorang penderita akan mengalami cedera ginjal akut atau tidak. Dari hasil analisis menggunakan kurva ROC diperoleh bahwa area di bawah kurva AUC ROC
adalah 0,785 95 CI: 0 - 100; p = 0,005.
Gambar 4.4 Kurva sensitifitas dan spesifisitas Kreatinin serum terhadap CGA
Berdasarkan kurva sensitifitas dan spesifisitas pada gambar 4 maka diperoleh nilai Cut Off untuk kreatinin serum adalah 1,0 mgl. Dengan menggunakan cut off
point1,0 mgl maka didapatkan nilai sensitivitas kreatinin serum adalah 82,4 dan spesifisitas 85,7.
Tabel 4.5
Sensitivitas, spesifisitas, nilai prediksi positif NPP, nilai prediksi negatif NPN, rasio kemungkinan positif RKP dan
rasio kemungkinan negatif RKNdari Kreatinin serum terhadap CGA
CGA Sensiti
Fitas Spesifi
sitas NPP
NPN RKP RKN
Positif Negatif
Kreatinin serum
Positif
14 1
82,4 85,71
93,33 66,67 5,76
0,21
Negatif 3
6
Nilai Prediksi Positif PPV kreatinin serum adalah sebesar 93,3 dan Nilai Prediksi Negatif NPV adalah 66,7. Sedangkan untuk rasio kemungkinan positif
adalah 5,76 dan rasio kemungkinan negatif adalah 0,21.
,000 ,200
,400 ,600
,800 1,000
1,200
-, 7000
,3750 ,4800
,5550 ,7500
,9500 1,
0500 1,
1500 1,
3000 1,
4500 1,
8000 2,
1500 2,
4000 3,
1500 3,
9000 4,
1500 5,
2000 Sensitivity
Spesifisitas
BAB 5 PEMBAHASAN
Monitoring fungsi ginjal merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen pasien sakit kritis di ruang rawat intensif. Hal tersebut
menjadi penting mengingat angka kejadian yang tinggi dari CGA di ruang rawat intensif yang berkisar 36-67.
1
Laju filtrasi Glomerulus LFG yang dinilai melalui beberapa substrat atau penanda biologis,
menjadi parameter baku emas untuk memonitoring fungsi ginjal. Penanda biologis yang ideal untuk mendiagnosa CGA harusnya
terjangkau, cepatdan mudahuntuk mengukur, di produksi dalam tingkat yang stabil, dandapatmenentukantingkat keparahandisfungsi, khusus
untukginjal, meningkat ditahapawaldisfungsi, dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Sampai saat ini belum ada penanda biologis
yang dapat memenuhi seluruh persyaratan menjadi penanda biologis yang ideal.
Kreatinin saat ini adalah penanda biologis yang paling sering digunakan untuk memantau fungsi ginjal dikarenakan pemeriksaannya
yang mudah dan murah. Keterbatasan dan kekurangan kreatinin serum dalam mendeteksi penurunan fungsi ginjal terutama pada perubahan
akut fungsi ginjal membuat kreatinin menjadi indikator fungsi ginjal yang kurang dapat diandalkan. Cystatin C merupakan penanda biologis