PajakPenghasilan PPh Pasal 22 Pembagian Tarif PPh Pasal 22 adalah : Saat Terutang dan Pelunasan Pemungutan PPh Pasal 22

sebagainya. Salah satu pemungut pajak yang telah tercantum dalam peraturan perpajakan adalah Bendaharawan Pemerintah. Dasar Hukum Pajak Penghasilan adalah UU No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 17 Tahun 2000 : Peraturan Presiden PP, Kep Pres, Kep Menkeu, Kep Dirjen, SE Dirjen. Negara Indonesia menempatkan landasan hukum pemungutan pajak pada pasal 23 Ayat 2 UUD 1945 : “ Segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang – undang”. Pasal 23 A : “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang – undang”. Sistem perpajakan yang baik harus ditopang oleh 3 unsur perpajakan yang terdiri dari tax policy, tax law dan tax administration.

A. PajakPenghasilan PPh Pasal 22

Salah satu pemungut Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah Bendaharawan Pemerintah dengan objek pajaknya yaitu dalam hal pembelian barang. Pajak Penghasilan PPh Pasal 22 adalah PPh yang dipungut oleh : 1. Bendaharawan Pemerintah Pusat Daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga – lembaga negara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang. 2. Badan – badan tertentu, baik badan pemerintah, maupun swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain. Universitas Sumatera Utara Atau dengan kata lain PPh Pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh bendaharawan pemerintah baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah, dan lembaga – lembaga negara lainnya berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang yang sumbernya dari APBNAPBD, dan badan – badan tertentu baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan lain. Pembayaran PPh dalam tahun berjalan atas penghasilan dari usaha melalui pemungutan pihak ketiga.

B. Pembagian Tarif PPh Pasal 22 adalah :

1. Atas Impor a. 2,5 dari Nilai Impor API b. 7,5 dari Nilai Impor Non API c. 7,5 dari harga jual lelang 2. Atas Pembelian Barang 1,5 dari harga beli 3. Atas Penjualan Hasil Produksi a. Kertas = 0,1 x DPP PPN b. Semen = 0,25 x DPP PPN c. Baja = 0,3 x DPP PPN d. Rokok = 0,15 x Harga Bandrol e. Otomotif = 0,45 x DPP PPN 4. Atas Pembelian dari pedagang pengumpul 0,5 dari harga pembelian Universitas Sumatera Utara

C. Saat Terutang dan Pelunasan Pemungutan PPh Pasal 22

Saat Terutang dan Pelunasan Pemungutan PPh Pasal 22 adalah sebagai berikut : 1. Impor Barang : terutang dan dilunasi bersamaan dengan pembayaran bea masuk, apabila ditundadibebaskan pada saat penyelesaian dokumen Pemberitahuan Impor Barang PIB. 2. Pembelian oleh Bendaharawan, BUMND, Badan tertentu : terutang dan dipungut pada saaat pembayaran. 3. Penjualan hasil produksi industri tertentu : terutang dan dipungut pada saat penjualan. 4. Penjualan hasil produksi Pertamina dan badan lain : dipungut pada saat penerbitan Surat Perintah Pengeluaran Barang delivery order. 5. Pembelian dari pedagang pengumpul : terutang dan dipungut pada saat pembelian.

D. Tata Cara Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan PPh Pasal 22