E. Motivasi
Motivasi merupakan keadaan tertekan karena dorongan kebutuhan yang “membuat” individu melakukan perilaku yang menurut anggapannya
akan memuaskan kebutuhan dan mengurangi ketegangan. Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong dalam diri individu yang memaksa
mereka untuk bertindak. Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan, yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak
terpenuhi Schiffman dan Kanuk, 2007.
Gambar 2.2 Model Proses Motivasi Sumber Schiffman dan Kanuk, 2007
Menurut teori Hierarki kebutuhan Maslow, Maslow 2000 mengemukakan mengenai teori hierarki kebutuhan manusia yang banyak
menjadi titik acuan oleh sebagian besar para sarjana untuk memahami motivasi.
1. Teori ini didasarkan atas tiga asumsi pokok, yakni : a. Manusia adalah makhluk yang selalu berkeinginan dan
keinginan mereka tidak pernah terpenuhi secara sempurna. Setelah satu keinginan terpenuhi muncul keinginan lain.
Proses ini tidak pernah berakhir. Proses ini berlangsung dari lahir hingga mati.
Kebutuhan, Keinginan, dan
Hasrat yang Belum Terpenuhi
Ketegangan Dorongan
Perilaku Pemenuhan
Tujuan atau Kebutuhan
Belajar
Proses Kesadaran
Pengurangan Ketegangan
b. Kebutuhan atau keinginan yang sudah terpenuhi tidak lagi menjadi pendorong bagi perilaku manusia.
2. Kebutuhan manusia tersusun menurut hierarki tingkat kepentingan kebutuhan.
a. Teori memberikan informasi bahwa kebutuhan manusia itu jamak yang terdiri kebutuhan materiil dan non
materiil dan bobotnya bertingkat-tingkat. b. Mengetahui bahwa seseorang berperilaku dan bekerja
adalah untuk dapat memenuhi kebutuhannya materiil dan non materiil yang akan memberikan kepuasan baginya.
c. Kebutuhan itu berjenjang sesuai dengan kedudukan atau sosial ekonominya.
d. Mudah memberikan alat motivasi untuk merangsang semangat.
3. Adapun kelemahan teori Maslow adalah : Menurut teori kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat, tetapi
pada kenyataannya manusia menginginkan tercapai sekaligus dan kebutuhan manusia itu seperti siklus berulang-ulang.
Berdasarkan teori di atas, peneliti menyimpulkan bahwa motivasi seseorang terbentuk karena adanya kebutuhan. Setiap orang memiliki
tingkat kebutuhan yang berbeda-beda. Berdasarkan tingkat kebutuhan masing-masing maka dorongan motivasi yang muncul pun berbeda.