Segmentasi Bapak Rm Donny Surya Megananda, selaku Ketua Bidang Informasi

H. Hipotesis a. Bagaimana motivasi wisatawan berkunjung ke museum dilihat

dari golongan usia 16-30 tahun dan 31-40 tahun. Motivasi merupakan gabungan dari berbagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi mampu membuat manusia semangat atau tidak semangat melakukan sesuatu. Motivasi dapat naik dan turun. Ketika motivasi meningkat maka dorongan untuk bertingkah laku tertentu juga meningkat. Sebaliknya, ketika motivasi menurun maka dorongan untuk melakukan tingkah laku tertentu juga menurun. Museum merupakan tempat untuk menyimpan peninggalan benda-benda kuno dalam sudut pandang usia 16 tahun sampai 30 tahun, karena melihat pada usia tersebut anak muda memang lebih menyukai pergi ke mall, bioskop, dan tempat nongkrong lainnya. Sedangkan wisatawan usia 31 tahun sampai 40 tahun memandang museum sebagai tempat wisata untuk mengetahui peninggalan bersejarah yang menarik dan unik. Dalam golongan usia tua, mereka cenderung menganggap museum sebagai tempat wisata. H 1 : Motivasi wisatawan usia tua 31-40 tahun dalam mengunjugi museum berbeda dibanding wisatawan usia muda 16-30 tahun. b. Apakah ada perbedaan motivasi wisatawan yang mengunjungi museum atas kemauan sendiri atau tuntutanperintah orang lain. Motivasi wisatawan dalam mengunjungi tempat-tempat wisata di DIY memang berbeda-beda. Tempat wisata seperti museum ini memang unik dan memiliki ciri khas yang berbeda antara museum satu dengan lainnya. Wisatawan yang mengunjungi museum atas kemauan sendiri akan terlihat lebih antusias dibanding dengan wisatawan yang berkunjung karena tuntutanperintah orang lain. Hal tersebut dapat dilihat dari sikap wisatawan ketika berkunjung. Rasa ingin tahu akan museum terlihat dari motivasi pengunjung, apakah mengunjungi atas kemauan sendiri atau tuntutanperintah orang lain. Dapat dilihat, rasa ingin tahu tentang museum akan lebih besar atas kemauan sendiri dibanding mengunjunginya karena tuntutanperintah orang lain. H 2 : Ada perbedaan motivasi kunjungan wisatawan ke museum atas kemauan sendiri dengan wisatawan yang berkunjung karena tuntutanperintah orang lain. 27 BAB III METODE PENELITIAN el A. Pendahuluan Metode penelitian adalah cara untuk mendapatkan data-data secara ilmiah untuk membantu proses penelitian. Sebagai suatu keingintahuan saintifik yang terorganiasi, sistematik, berbasis data, kritikan terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya. Metode Ilmiah adalah metode yang menggunakan logika atau rasio dalam menjelaskan fenomena dan kemudian melakukan pengujian terhadap penjelasan itu dengan fakta Sanusi,2011. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Juni 2015. Penelitian tahap I ini dimaksudkan untuk mengetahui atribut- atribut yang dapat digunakan untuk penelitian tahap II sebagai pengembangan data kuesioner penelitian tahap II. Penelitian tahap I digunakan untuk mengetahui motivasi wisatawan yang berkunjung ke museum dilihat dari segi usia 16-30 tahun dan 31-40 tahun. Sedangkan penelitian tahap II digunakan untuk menjelaskan latar belakang, dan penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survei menggunakan kuesioner. A.1Penelitian Tahap I A.1.1 Tujuan Penelitian Penelitian tahap I ini bertujuan untuk memperoleh data dari pihak- pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, untuk mengetahui pola kunjungan wisatawan berkunjung ke museum dan motivasi para wisatawan yang berkunjung ke museum di Yogyakarta dalam persepsi usia 16-30 tahun dan 31-40 tahun. A.1.2 Jenis Penelitian Penelitian tahap I ini menggunakan metode kualitatif yang menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rumusan masalah : x Bagaimanakah pola kunjungan wisatawan dalam mengunjungi daya tarik wisata di DIY yang di dalamnya meliputi museum ? A.1.3 Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan pada penelitian tahap I ini wawancara. Wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari narasumber dengan pembicaraan yang terarah. Komunikasi ini dapat dilakukan secara informal ataupun formal terstruktur. Kelebihan menggunakan metode wawancara ini yaitu kita dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam mungkin mengenai penelitian yang sedang diteliti.