Latar Belakang Bapak Rm Donny Surya Megananda, selaku Ketua Bidang Informasi

dorongan mengerjakan tugas dan menjalankan program yang dibuat oleh sekolah atau universitas” Bonaventura Dewata, 2009. Hal ini membuat peneliti ingin mengetahui bagaimana pola kunjungan wisatawan dalam mengunjungi daya tarik wisata di DIY yang di dalamnya meliputi museum.. Perjalanan wisata dapat dilakukan secara rombongan atau individu. Kelompok usia wisatawan sendiri dapat digolongkan menjadi wisata muda dan wisata tua. Kelompok usia membedakan persepsi pernah disinggung oleh Aris Sitaba Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf dalam situs http:www.suarapembaruan.com 25 September 2014 dikatakan bahwa pola perjalanan wisata atau travel pattern ini merupakan tempat-tempat yang dikunjungi wisatawan dalam satu kali kunjungan tertentu. Diharapkan dengan pembuatan travel pattern ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. Selain itu dapat meningkatkan lama tinggal wisatawan dan pemerataan pembangunan pariwisata daerah. Promosi sangatlah penting untuk mengenalkan objek wisata museum kepada wisatawan nusantara karena promosi merupakan salah satu upaya dalam menarik minat wisatawan. Dengan demikian, media promosi perlu memperhatikan segmentasi pasar yang akan dituju agar dalam pembuatan media promosi tepat sasaran. Menurut Mappiare 1982 masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Responden yang akan diambil yaitu usia 16 tahun sampai 30 tahun kelompok usia muda dan 31 tahun sampai 40 tahun usia tua, dengan alasan apakah pengelompokan usia tersebut dapat membedakan motivasi berkunjung wisatawan ke museum Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengelompokan usia tersebut juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola kunjungan. Melihat perkembangan pariwisata yang cukup tinggi saat ini, berdampak pada salah satu aspek yang perlu diberikan perhatian khusus. Aspek tersebut adalah pola kunjungan, pola kunjungan menjadi penting untuk saat ini karena dasar penentuan pola kunjungan sangat tergantung pada wisatawan yang berada di tempat wisata. Dasar tersebut dapat berupa motivasi, tujuan wisata, dan alasan motif. Dasar yang diperoleh dapat membuat sebuah pola kunjungan yang akhirnya dapat kita tawarkan kepada masyarakat luas khususnya di Provinsi DIY untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang dianggap menarik. Salah satu tempat wisata yang akan dibuat menjadi sebuah pola kunjungan adalah wisata musem. Pola kunjungan wisatawan yang berkunjung ke museum dapat digolongkan dalam beberapa pola, misalnya wisatawan yang berkunjung ke berbagai museum dengan waktu yang singkat, wisatawan yang berkunjung ke satu atau dua museum diteruskan berkunjung ke mall atau wisatawan yang hanya berkunjung ke museum itu saja. Pola kunjungan wisatawan memiliki motivasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Melihat banyak variasi dari pola kunjungan tersebut, maka peneliti harus menggolongkan dalam beberapa pola kunjungan. Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pola kunjungan wisatawan Yogyakarta yang berkunjung ke museum.

B. Rumusan Masalah

Museum sebagai salah satu tempat tujuan wisata unggulan yang terlihat masih sepi pengunjung. Wisatawan yang berkunjung ke museum memiliki motivasi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Motivasi yang berbeda-beda memperlihatkan seberapa antusias wisatawan dalam berkunjung ke museum. Motivasi itu sangatlah penting, karena adanya suatu motivasi dapat mendorong semangat seseorang untuk melakukan sesuatu hal. Pola kunjungan wisatawan dalam mengunjungi daya tarik wisata Daerah Istimewa Yogyakarta yang di dalamnya meliputi museum berbeda. Pola kunjungan atau perjalanan wisata adalah data tentang segala sesuatu berkait dengan dimana, mengapa, kapan dan bagaimana orang melakukan perjalanan wisata. www.slideshare.net Maka dari itu, pola kunjungan itu sangat penting bertujuan agar para wisatawan dapat merancang perjalanan yang efektif dan efisien sesuai kebutuhannya. Oleh karena itu, pertanyaan yang peneliti ajukan : 1. Bagaimanakah pola kunjungan wisatawan dalam mengunjungi daya tarik wisata di DIY yang di dalamnya meliputi museum ? 2. Apakah ada perbedaan motivasi wisatawan berkunjung ke museum dilihat dari segi usia ? 3. Apakah ada perbedaan motivasi wisatawan yang mengunjungi museum atas kemauan sendiri atau tuntutanperintah orang lain ?

C. Batasan Masalah

Wisatawan yang berkunjung ke museum itu memiliki berbagai macam motivasi. Berdasarkan pola kunjungan, perbedaan kunjungan ke museum ditentukan oleh berbagai macam hal, misalnya wisatawan yang berkunjung dilihat dari motivasinya, ada tugas, melihat dari image museumnya itu sendiri, dan lain sebagainya. Akan tetapi, di dalam penelitian ini peneliti membatasi pada pola kunjungan dan motivasi wisatawan ketika berkunjung ke museum di DIY dilihat dari gender, usia, dan status kunjungan wisatawan.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui motivasi wisatawan dalam berkunjung ke museum di Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi wisatawan yang mengunjungi museum dilihat dari segi usia. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan motivasi wisatawan yang mengunjungi museum atas kemauan sendiri atau tuntutanperintah orang lain. 4. Untuk mengetahui pola kunjungan wisatawan dalam mengunjungi daya tarik wisata di DIY yang di dalamnya meliputi museum.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi pelaku bisnis pariwisata, akademisi, masyarakat Yogyakarta, dan peneliti sendiri. Manfaat tersebut, antara lain : 1. Penelitian ini bermanfaat untuk pengelolaan museum yang dikelola Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta dan swasta dalam pengelolaan museum ke wisatawan nusantara atau pun mancanegara. 2. Mengusulkan untuk strategi promosi dengan membuat paket pola kunjungan wisata ke museum. 3. Menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke museum yang terdapat di Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Penelitian ini bermanfaat bagi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pembuatan peraturan pengelolaan ataupun pembangunan sarana pendukung museum.

F. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan Dalam bab ini berisikan pendahuluan sebelum memasuki langkah substansi pembahasan dan penelitian. Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Literatur dan Perumusan Hipotesis Dalam bab ini memaparkan mengenai teori-teori yang melandasi penelitian. Teori yang ditulis dalam bab ini, digunakan sebagai landasan dalam penelitian pengelolaan data. BAB III Metode Penelitian Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, pengukuran variabel, populasi dam sampel, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data. BAB IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian. BAB V Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini terdapat uraian mengenai hasil penelitian, pengelolaan data, analisis data, pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan. BAB VI Kesimpulan dan Implikasi Hasil Penelitian Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian, saran-saran kepada pihak yang terkait disertai dengan pernyataan tertulis dalam keterbatasan penulisan yang dilakukan.