Rumusan Masalah Batasan Masalah

BAB III Metode Penelitian Dalam bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, pengukuran variabel, populasi dam sampel, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data. BAB IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian. BAB V Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini terdapat uraian mengenai hasil penelitian, pengelolaan data, analisis data, pembahasan dan jawaban dari masalah yang diajukan. BAB VI Kesimpulan dan Implikasi Hasil Penelitian Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian, saran-saran kepada pihak yang terkait disertai dengan pernyataan tertulis dalam keterbatasan penulisan yang dilakukan. 12 BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

A. Pariwisata

Pariwisata adalah sejumlah gejala dan hubungan yang timbul, mulai dari interaksi antara wisatawan di satu pihak, perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan dan pemerintah serta masyarakat yang bertindak sebagai tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan yang dimaksud Machinotosh, 1995, yang dikutip oleh Muray, 2007. Pariwisata terdiri dari ide-ide dan pendapat orang terus yang membentuk keputusan mereka tentang pergi pada perjalanan, tentang ke mana harus pergi dan tidak pergi ke mana dan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan, tentang bagaimana berhubungan dengan wisata lain, penduduk setempat dan tenaga pelayanan, dan itu semua manifestasi perilaku ide-ide dan pendapat Leiper, 1995, dalam Richardson Flicker, 2004:6. Pariwisata terdiri dari kegiatan orang, perjalanan ke dan tinggal ditempat di luar lingkungan mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk bersantai, bisnis dan tujuan lainnya UNWTO, 1995, dikutip dari Richardson dan Fluker, 2004:7. Jenis pariwisata menurut Spillane 1989 dibagi menjadi beberapa golongan yaitu pariwisata yang menikmati perjalanan, pariwisata untuk rekreasi, pariwisata untuk kebudayaan, pariwisata untuk olah raga, pariwisata untuk urusan usaha dagang, pariwisata berkonvensi. Pengelola pariwisata perlu menampilkan pertunjukan pariwisata sebagai daya tarik wisatawan untuk meningkatkan daya beli dan kunjungan konsumen. Pertunjukan merupakan sektor yang sangat kompleks dalam industri pariwisata Swarbrooke, 1995 yang dikutip dalam www.bupdar.com. Pengelola pariwisata perlu menampilkan pertunjukan pariwisata sebagai daya tarik untuk meningkatkan daya beli konsumen dan kunjungan konsumen dalam hal ini wisatawan. Pertunjukan wisata harus terbuka untuk umum tanpa harus ada pemesanan, harus di publikasikan setiap tahun dan harus dapat menarik wisatawan dan masyarakat lokal Scottish Tourist Board, 1991, seperti yang dikutip dalam www.bupdar.com. Pariwisata harus menonjolkan hal-hal yang menarik agar dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Beberapa hal yang harus diperhatikan seperti bagaimana suasana tempat wisata tersebut, bangunan, kebersihan, dan lain sebagainya. Ada empat kelompok Swarbrooke, seperti yang dikutip dalam www.bupdar.com adalah “menonjolkan keistimewaan kealamian lingkungan, terbentuk dari buatan manusia, struktur dan tempatnya tergantung kepada tujuan para pengunjung, seperti kegiatan budaya dan tempat bersejarah. Akan tetapi sekarang ada beberapa wisatawan yang menggunakannya untuk kegiatan bersantai, terbentuk dari buatan manusia,