Sikap Dokter Spesialis tentang Kolaborasi Perawat-Dokter Kepuasan Kerja Dokter Spesialis

6.46. Sikap ners tentang kolaborasi dan faktor – faktor yang mempengaruhinya dapat dilihat pada Table 4.3. Tabel 4.3. Sikap Ners tentang Kolaborasi Perawat-Dokter Disiplin Ilmu Mean total Score Range 15-60 F-1 F-2 F-3 F-4 Berbagi pendidikan kolaborasi Range 7-28 Merawat vs menyembuh kan Range 3-12 Otonomi perawat Range 3-12 Otoritas dokter Range 2-8 Ners 54.13 25.39 11.30 10.98 6.46

4.4. Sikap Dokter Spesialis tentang Kolaborasi Perawat-Dokter

Sikap dokter spesialis tentang kolaborasi didapatkan Mean Total = 47.79. Faktor kolaborasi berbagi pendidikan dan kolaborasi Shared education and collaboration F1 didapatkan Mean = 22.70. Faktor kolaborasi merawat vs menyembuhkan Caring vs curing F2 didapatkan Mean = 10.20. Faktor kolaborasi Otonomi perawat Nurse’s autonomy F3 didapatkan Mean = 10.71. Faktor kolaborasi otoritas dokter Physician’s authority F4 didapatkan Mean = 4.18. Sikap dokter spesialis tentang kolaborasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat dilihat pada Table 4.4 . Universita Sumatera Utara Tabel 4.4. Sikap Dokter Spesialis tentang Kolaborasi Perawat-Dokter Disiplin Ilmu Mean total score Range 15-60 F-1 F-2 F-3 F-4 Berbagi pendidikan kolaborasi Range 7-28 Merawat vs menyembuh kan Range 3-12 Otonomi perawat Range 3-12 Otoritas dokter Range 2-8 Dokter Spesialis 47.79 22.70 10.20 10.71 4.18

4.5. Kepuasan Kerja Dokter Spesialis

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dokter spesialis ditemukan; pada faktor kecakapan dan ketrampilan perawat yang pernah bekerja sama dengan dokter spesialis F1 didapatkan 56.4 dokter spesialis merasa puas terhadap kecakapan dan ketrampilan perawat dalam memahami penyakit, melakukan tindakan yang dibutuhkan pasien, menghadapi keluhan pasien, peduli terhadap pasien, komunikasi interpersonal dengan dokter dan memahami kebutuhan dokter saat melakukan visite. Selebihnya 43.6 dokter spesialis mengatakan tidak puas terhadap kecakapan dan ketrampilan perawat. Pada faktor kemampuan perawat dalam menyelesaikan tugas delegasi dokter F2; melakukan tindakan invasif seperti: pemasangan iv line, katheter urine, injeksi, dll, mengelola sampai tuntas pemeriksaan diagnostik, mengganti balutan dan melakukan pemberian obat yang ditentukan didapatkan 50 dokter Universita Sumatera Utara spesialis merasa puas. Selebihnya didapat 50 dokter spesialis tidak puas terhadap kemampuan perawat menyelesaikan tugas yang didelegasikan dokter. Pada faktor kemampuan perawat dalam menyelesaikan tugas rutin klinis F3; mengumpulkan data tentang status kesehatan pasien, mengukur tanda-tanda vital, menginformasikan rencana tindakan keperawatan kepada dokter, melaksanakan tindakan keperawatan, mengevaluasi perkembangan kesehatan pasien, dan mendokumentasikan asuhan keperawatan didapatkan 51.4 dokter spesialis merasa puas. Selebihnya 48.6 dokter mengatakan tidak puas terhadap kemampuan perawat dalam menyelesaikan tugas rutin. Pada faktor kepribadian dan keramahan perawat yang pernah bekerja sama dengan dokter spesialis F4; menyambut kedatangan pertemuan dengan dokter dan pasien dengan senyum, salam dan sapaan, mendampingi dokter pada waktu visite, memberi informasi yang dibutuhkan dokter, dan menghargai dirinya, didapatkan 50.7 dokter spesialis merasa puas. Selebihnya 49.3 dokter mengatakan tidak puas terhadap kepribadian dan keramahan perawat. Pada faktor kemampuan perawat dalam berkomunikasi F5; menghubungi dokter bila terjadi kegawatan pada pasien, mengkomunikasikan hasil pantauan, konsultasi tentang pasien, berdiskusi tentang kondisi pasien dengan baik, dan komunikasi interpersonal dengan pasien didapatkan 50.7 dokter spesialis mengatakan tidak puas terhadap kemampuan perawat dalam berkomunikasi. Selebihnya 49.3 dokter spesialis merasa puas terhadap kemampuan perawat dalam berkomunikasi. Distribusi kepuasan dokter spesialis berdasarkan faktor- faktor yang mempengaruhinya dapat dilihat pada Table 4.5. Universita Sumatera Utara Table 4.5. Distribusi Kepuasan Dokter Spesialis Berdasarkan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Faktor-faktor Puas Tidak Puas f f 1. Kecakapan dan ketrampilan perawat 2. Kemampuan perawat dalam meyelesaikan tugas delegasi dokter 3. Kemampuan perawat dalam menyelesaikan tugas rutin klinis 4. Kepribadian dan keramahan perawat yang pernah bekerja sama dengannya 5. Kemampuan perawat dalam berkomunikasi 79 70 72 71 69 56.4 50.0 51.4 50.7 49.3 61 70 68 69 71 43.6 50.0 48.6 49.3 50.7 Kepuasan kerja dokter spesialis dalam kinerja perawat diketahui bahwa lebih dari setengah dokter spesialis 52.1 merasa tidak puas terhadap kinerja perawat, selebihnya 47.9 merasa puas dalam kinerja perawat di RSUP H. Adam Malik Medan. Kepuasan kerja dokter spesialis dapat dilihat pada Table 4.6. Tabel 4.6. Kepuasan Kerja Dokter Spesialis dalam Kinerja Perawat f Puas 67 47.9 Tidak Puas 73 52.1 4.6. Hubungan antara Sikap Dokter Spesialis tentang Kolaborasi Perawat- Dokter dengan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara sikap dokter spesialis tentang kolaborasi perawat-dokter dengan kepuasan kerja dokter spesialis. Didapat nilai p kurang dari α dimana p value 0.009 dan α = 0.05 dan Universita Sumatera Utara kekuatan hubungan korelasi r 0.219 berarti hubungan kedua variabel adalah lemah 0.00 – 0.25 dapat dilihat pada Table 4.7. Tabel 4.7 . Korelasi Sikap Dokter Spesialis tentang Kolaborasi Perawat-Dokter dengan Kepuasan Kerja Dokter Spesialis. Sikap Dokter Spesialis Kepuasan Kerja Dokter Spesialis Sikap Dokter Spesialis Pearson Correlation 1 .219 Sig. 2-tailed .009 N 140 140 Kepuasan Kerja Dokter Spesialis Pearson Correlation .219 1 Sig. 2-tailed .009 N 140 140 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Universita Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Dalam bab ini peneliti akan membahas empat bagian yaitu: 1 sikap ners tentang kolaborasi perawat-dokter, 2 sikap dokter spesialis tentang kolaborasi perawat-dokter, 3 kepuasan kerja dokter spesialis dalam kinerja perawat, 4 hubungan sikap dokter spesialis tentang kolaborasi perawat-dokter dengan kepuasan kerja dokter spesialis, 5 keterbatasan penelitian.

5.1. Sikap Ners tentang Kolaborasi Perawat-Dokter

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sikap ners lebih positif tentang kolaborasi perawat-dokter 54.13. Hal ini disebabkan meningkatnya tingkat pendidikan perawat. Pendidikan ners mengakibatkan peningkatan wawasan perawat di RSUP H. Adam Malik khususnya sikap mereka tentang kolaborasi perawat-dokter. Ners menunjukkan sikap yang positif terhadap kontribusi perawat yang lebih besar ke arah pendidikan interdisiplin dan kolaborasi interprofesional, menunjukkan pandangan yang lebih positif akan kontribusi perawat terhadap aspek psikososial dan pendidikan pasien, menunjukkan persetujuan yang lebih terhadap keterlibatan perawat dalam membuat keputusan tentang perawatan pasien dan kebijakan, dan ners juga menunjukkan penolakan terhadap peran dominasi total dokter dalam aspek pelayanan pasien. Hasil temuan peneliti sebelumnya menyebutkan adanya perbedaan sikap tentang kolaborasi perawat-dokter berkaitan dengan peningkatan pengetahuan umum perawat, peran dan pemanfaatan melalui berbagai pengaturan dan spesialisasi Sterchi, 2007; Universita Sumatera Utara