Teori Keperawatan menurut Hildegard Peplau

2.4. Teori Keperawatan menurut Hildegard Peplau

Peplau membahas tahapan proses interpersonal, peran dalam situasi keperawatan dan metode untuk mempelajari keperawatan sebagai proses interpersonal. Menurut Peplau, bahwa keperawatan terapeutik adalah seni penyembuhan, membantu individu yang sakit atau membutuhkan perawatan kesehatan. Perawatan adalah proses interpersonal karena melibatkan interaksi antara dua atau lebih individu dengan tujuan bersama. Perawat dan pasien bekerja sama sehingga keduanya menjadi dewasa dan berpengetahuan dalam proses kerja. Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh Peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu:1 pasien, 2 perawat, 3 masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit, 4 proses interpersonal. 1. Pasien Sistem dari yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Pasien adalah subjek yang langsung dipengaruhi oleh adanya proses interpersonal. 2. Perawat Perawat berperan mengatur tujuan dan proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat partisipatif, sedangkan pasien mengendalikan isi yang menjadi tujuan. Hal ini berarti dalam hubungannya dengan pasien, perawat berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, Universita Sumatera Utara pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal. Pendidikan atau pematangan tujuan yang dimaksud untuk meningkatkan gerakan yang progresif dan kepribadian seseorang dalam berkreasi, membangun, menghasilkan pribadi dan cara hidup bermasyarakat. 3. Masalah Kecemasan yang terjadi akibat sakit Sumber Kesulitan Ansietas berat yang disebabkan oleh kesulitan mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang, ansietas terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam model peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit. Dalam keadaan sakit biasanya tingkat ansietas meningkat. Oleh karena itu perawat pada saat ini harus mengkaji tingkat ansietas klien. Berkurangnya ansietas menunjukkan bahwa kondisi klien semakin membaik. 4. Proses Interpersonal Proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini menggambarkan metode transpormasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase yaitu : fase orientase, fase identifikasi, fase eksplorasi, fase resolusi. Universita Sumatera Utara Fase orientasi Lebih difokuskan untuk membantu pasien menyadari ketersediaan bantuan dan rasa percaya terhadap kemampuan perawat untuk berperan serta secara efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Tahap ini ditandai dimana perawat melakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi pengumpulan data. Dalam praktek kolaborasi Perawat-dokter perlu didukung adanya rasa saling percaya antara perawat dan dokter. Perawat diharapkan mempunyai kecakapan dan ketrampilan untuk mendapatkan kepercayaan dari dokter dan pasien, dengan menunjukkan kepedulian terhadap pasien, menanggapi semua keluhan pasien, melakukan komunikasi interpersonal yang baik kepada pasien dan dokter sehingga data-data pasien dapat terkumpul dengan baik dan bermanfaat bagi perawat maupun dokter dalam membuat perencanaan untuk pasien. Fase identifikasi Terjadi ketika perawat memfasilitasi ekspresi perilaku pasien dan memberikan asuhan keperawatan yang tanpa penolakan diri perawat memungkinkan pengalaman menderita sakit sebagai suatu kesempatan untuk mengorientasi kembali perasaan dan menguatkan bagian yang positif dan kepribadian pasien. Respon pasien pada fase identifikasi dapat berupa: 1 Partisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat. 2 Individu mandiri terpisah dari perawat. 3 Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat. Universita Sumatera Utara Dalam praktek kolaborasi perawat-dokter, perawat menyampaikan kepada dokter semua ekspresi prilaku pasien, bagian – bagian positif dari perasaan dan kepribadian yang ditunjukkan oleh pasien. Fase eksplorasi Memungkinkan suatu situasi dimana pasien dapat merasakan nilai hubungan sesuai pandangan persepsinya terhadap situasi. Fase ini merupakan inti hubungan dalam proses interpersonal. Dalam fase ini perawat membantu pasien dalam memberikan gambaran kondisi pasien dan seluruh aspek yang terlibat didalamnya. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk membantu pasien dengan menjelaskan dan menggambarkan kondisi pasien, masalah-masalah yang dialami pasien. Fase resolusi Secara bertahap pasien melepaskan diri dari perawat. Resolusi ini memungkinkan penguatan kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan menyalurkan energi kearah realisasi potensi. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk membantu pasien secara bertahap untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dan membantu pasien untuk dapat terlepas dari bantuan perawat. Universita Sumatera Utara

2.5. Peran Perawat