d. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.
Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah lakuk yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Jika seseorang belajar mengenai sesuatu maka sebagai hasilnya dia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh baik
dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1976:768, prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan. Dari
definisi tersebut yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang dalam rangka menyiapkan diri untuk
menambah pengetahuan yang hasilnya dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu test.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990: 700, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazim ditunjukkan dengan test atau angka nilai. Nilai adalah kualitas yang di peroleh ke kegiatan
penilaian.
Menurut Slameto 1987:56 terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, yaitu:
a. Faktor internal
1 Faktor biologis yang meliputi usia, kematangan, kesehatan.
2 Faktor psikologis yang meliputi minat, motivasi, suasana
hati. b.
Faktor eksternal 1
Faktor manusia yaitu keluarga, universitassekolah dan masyarakat.
2 Faktor non manusia yaitu udara, suasana, bau-bauan.
Seseorang dikatakan telah belajar, jika didalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu. Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu
rangkaian kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan pada umumnya bertujuan:
a. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang
sebelumnya belum diketahui. b.
Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.
c. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan kedalam suatu
pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan maupun tingkah laku.
d. Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah
diperolehnya.
E. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Minat
Berwirausaha
Orang tua memiliki peranan yang sangat penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap
anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan juga
pangan. Untuk dapat melakukan itu semua, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan antara orang tua yang satu dengan yang
lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri
tidak tergantung pada orang lain. Jenis pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan
minat anak-anak mereka untuk berwirausaha. Jika jenis pekerjaan orang tuanya sebagai seorang wirausaha sukses, maka tidak menutup
kemungkinan anak akan ikut terlibat dalam usaha tersebut, bahkan dimungkinkan akan menimbulkan minat yang tinggi pada diri anak
tersebut untuk mengikuti jajak orang tuanya sebagai wirausahawan. Akan tetapi jika jenis pekerjaan orang tuanya bukan sebagai
wirausahawan, keinginan untuk berwirausaha akan kecil. Walaupun begitu, tetap diharapkan anak tersebut memiliki minat terhadap
wirausaha dengan bekal ilmu dan keterampilan yang telah dipelajari selama kuliah dan berdasarkan pengetahuan mereka dari membaca
tentang berwirausaha dan melihat pengalaman seseorang yang sukses berwirausaha.
2. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Minat Berwirausaha