Menurut Permenkes Nomor 922 tahun 1993 pasal 10 menyebutkan, yang dimaksud dengan pengelolaan apotek adalah meliputi :
a. pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat.
b. pengadaan, penyimpanan, penyaluran, dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya.
c. layanan informasi mengenai perbekalan farmasi. Anonim, 1993b
Menurut Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004 apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan
farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat Anonim, 2004a.
B. Tinjauan UmumTentang Apoteker
1. Menurut peraturan perundang-undangan Menurut Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004 apoteker
adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan
berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker Anonim, 2004a.
Apoteker berkewajiban menyediakan, menyimpan dan menyerahkan sediaan farmasi yang bermutu baik dan yang keabsahannya terjamin Anonim,
2002. Apoteker pengelola apotek adalah apoteker yang telah diberi surat izin apotek Anonim, 1993b. Apabila apoteker pengelola apotek berhalangan
melakukan tugasnya pada jam buka apotek, apoteker pengelola apotek harus menunjuk apoteker pendamping Anonim, 2002. Apabila apoteker pengelola
apotek dan apoteker pendamping karena hal-hal tertentu berhalangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
melakukan tugasnya, apoteker pengelola apotek menunjuk apoteker pengganti. Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan apoteker pengelola
apotek selama apoteker pengelola apotek tersebut tidak berada di tempat lebih dari tiga bulan secara terus-menerus dan telah memiliki surat izin kerja serta
tidak bertindak sebagai apoteker pengelola apotek di apotek lain Anonim, 2002.
Pasal 53 Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyebutkan bahwa tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk memenuhi standar profesi dan menghormati hak pasien Anonim, 1992. Hal ini juga ditegaskan pada Peraturan Pemerintah Nomor 32
tahun 1996 pasal 22 ayat 1 c yang menyebutkan bahwa bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban
untuk : a. menghormati hak pasien
b. memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan dilakukan.
Anonim, 1996 Kode Etik Apoteker Indonesia pasal 7 menyebutkan bahwa seorang apoteker
harus menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya. Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen menyatakan bahwa kewajiban pelaku usaha adalah memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
danatau jasa serta memberikan penjelasan penggunaan, perbaikan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI