Sumpah Apoteker Kode Etik Apoteker

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif. Penelitian non eksperimental adalah penelitian yang observasinya dilakukan terhadap sejumlah ciri subyek menurut keadaan apa adanya, tanpa ada manipulasi atau intervensi peneliti Praktiknya, 2001. Sedangkan rancangan penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti Kontour, 2003. Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta. Hasil penelitian ditekankan pada penggambaran secara obyektif tentang keadaan sebenarnya dari obyek yang diselidiki Nawawi, 1998.

B. Batasan Operasional Penelitian

1. Pelaksanaan adalah penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004 menurut pendapat responden. 2. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah ukuran tertentu yang digunakan sebagai patokan dalam pelaksanaan pelayanan kefarmasian, dalam penelitian ini berdasarkan pada Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004. 28 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Pelayanan kefarmasian pharmaceutical care adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. 4. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004 dikatakan telah dilaksanakan apabila persentasenya lebih dari 50. Bila persentasenya kurang dari 50 maka dikatakan belum dilaksanakan. 5. Apotek adalah 23 apotek sampel yang berada di wilayah Kota Yogyakarta. 6. Responden adalah Apoteker Pengelola Apotek atau Apoteker Pendamping yang bersedia mengisi kuisioner. 7. Periode adalah periode penelitian untuk pengambilan data, yaitu dilakukan selama bulan September-November 2006.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa kuesioner yang berisi tentang : 1. karakteristik responden. 2. Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027MENKESSKIX2004.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi adalah keseluruhan penelitian yang terdiri dari manusia, benda- benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa- PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian Nawawi, 1998. Populasi dari penelitian ini adalah semua apotek yang ada di Kota Yogyakarta. Menurut data terakhir yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, diketahui bahwa jumlah apotek di Kota Yogyakarta tahun 2006 adalah sebanyak 113 apotek. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam penelitian. Menurut Gay 1976, penelitian deskriptif ukuran minimum yang dapat diterima adalah 10 persen dari populasi. Untuk populasi yang sangat kecil diperlukan minimum 20 persen Sevilla, dkk, 1993. Namun demikian tidak ada satu formula pun yang dapat digunakan secara umum untuk semua penelitian Pratiknya, 2001. Ada dua pertimbangan pokok untuk penetapan besar sampel, yaitu pertimbangan representativitas dan pertimbangan analisis. Pertimbangan representativitas ialah pertimbangan yang menyangkut jumlah minimum sampel yang masih menjamin representativitasnya terhadap populasi. Pertimbangan analisis ialah pertimbangan yang menyangkut jumlah minimum sampel sehingga dapat dilakukan analisis kuantitatif terhadap data hasil penelitian secara adekuat Pratiknya, 2001. Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti menetapkan sampel sebesar 20 dari populasi yaitu sebanyak 23 apotek. Penentuan sampel menggunakan metode proportional cluster non random sampling dimana apotek dikelompokkan berdasarkan kecamatan terlebih dahulu sehingga diperoleh jumlah apotek tiap kecamatan, yaitu Kecamatan Gondokusuman 12 apotek, Kecamatan Jetis 11 apotek, Kecamatan Tegalrejo 3 apotek, Kecamatan Danurejan 8 apotek, Kecamatan Pakualaman 4 apotek, Kecamatan Gedongtengen 4 apotek. Kecamatan Ngampilan 5 apotek, Kecamatan Kraton 5 apotek, Kecamatan Gondomanan 6 apotek, Kecamatan Wirobrajan 7 apotek, Kecamatan Mantrijeron 15 apotek, Kecamatan Mergangsan 5 apotek, Kecamatan Umbulharjo 20 apotek dan Kecamatan Kotagede 8 apotek. Jumlah apotek menggambarkan jumlah responden. Kemudian dilakukan pengambilan sampel sebesar 20 dari jumlah apotek di setiap kecamatan sehingga diperoleh jumlah sampel yang berbeda di tiap kecamatan sesuai jumlah apotek yang berada di kecamatan tersebut, yaitu Kecamatan Gondokusuman 2 apotek, Kecamatan Jetis 2 apotek, Kecamatan Tegalrejo 1 apotek, Kecamatan Danurejan 2 apotek, Kecamatan Pakualaman 1 apotek, Kecamatan Gedongtengen 1 apotek, Kecamatan Ngampilan 1 apotek, Kecamatan Kraton 1 apotek, Kecamatan Gondomanan 1 apotek, Kecamatan Wirobrajan 1 apotek, Kecamatan Mantrijeron 3 apotek, Kecamatan Mergangsan 1 apotek, Kecamatan Umbulharjo 4 apotek dan Kecamatan Kotagede 2 apotek. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang Standar pelayanan kefarmasian di apotik - [PERATURAN]

0 6 12

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Gunungkidul.

0 1 175

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Bantul.

0 2 159

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kabupaten Sleman periode Oktober-Desember 2006.

0 8 127

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Kulon Progo.

0 1 133

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 131

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Kulon Progo - USD Repository

0 1 131

Pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di Kabupaten Sleman periode Oktober-Desember 2006 - USD Repository

0 0 125

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Bantul - USD Repository

0 0 157

Kajian pelaksanaan standar pelayanan kefarmasian berdasarkan Kepmenkes RI nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 di apotek-apotek Kabupaten Gunungkidul - USD Repository

0 0 173