atau dikenal dengan rumus nAch mendorong individu untuk berusaha menjadi lebih baik dari yang lain.
2. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain need for affiliation.
Kebutuhan afilisiasi nAff tercipta ketika individu merasa nyaman berinteraksi dengan rekan kerja pada tingkat yang sama di lingkungan
kerja. Untuk memenuhi kebutuhan afilisiasi, individu bekerja sama dengan orang lain, bersosialisasi, dan akan menghindari persaingan.
3. Kebutuhan akan kekuasaan need for power.
Kekuasaan menjadikan persaingan antar individu. Keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan ego menjadikan individu
termotivasi. Berdasarkan dua teori motivasi diatas, teori motivasi yang paling
mendekati aspek yang menjadi motivasi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah teori “tiga kebutuhan”
David McCleland berdasarkan tiga kebutuhan yang dimiliki manusia.
2.1.4 Motivasi dalam Belajar
Dalam melakukan sesuatu, individu membutuhkan motivasi sebagai daya penggerak sehingga hasil yang dicapai akan baik dan pekerjaan yang dilakukan
akan dilakukan dengan optimal. Dalam proses belajar, diperlukan motivasi sebagai pendorong atau daya
penggerak agar dapat belajar dengan baik, memusatkan perhatian, merencanakan tugas dan kegiatan yang berhubunganmenunjang belajar.
Tiga fungsi motivasi dalam proses belajar yaitu: 1.
Mendorong manusia dalam berbuat. Motivasi menjadi daya penggerak dari setiap kegiatan yang dilakukan.
2. Menentukan arah perbuatan. Motivasi menjadi acuan arah dan kegiatan
yang dilakukan agar sesuai dengan tujuannya.
Universitas Sumatera Utara
3. Menyeleksi perbuatan. Motivasi menentukan perbuatan-perbuatan yang
harus diakukankan dan sesuai dengan tujuan akhir agar hasil dapat dicapai dengan baik.
James Draver yang dikutip oleh Slameto 2003, 58 mengemukakan bahwa “motive is an effective-conative factor which operates in determining the direction
of an individual’s behavior towards an end or goal, consciously appearhead or unconsciously.” Pendapat di atas dapat diartikan bahwa motif adalah faktor
efektif-konatif yang beroperasi dalam menentukan arah dari perilaku individu terhadap tujuan akhir secara sadar ataupun tidak sadar. Jadi dalam suatu
pencapaian tujuan, secara sadar atau tidak sadar yang menjadi daya pendorong untuk bertindak adalah motif dari individu.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswamahasiswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
yang menjamin kelangsungan dari belajar dan arah sehingga tujuan yang dikehendaki tercapai. Seseorang akan berhasil dalam belajar jika mempunyai
keinginandorongan yang kuat untuk belajar. Motivasi dalam hal ini meliputi 2 hal:
1. Mengetahui apa yang akan dipelajari.
2. Memahami mengapa hal tersebut patut dipelajari.
sebab tanpa motivasi, tujuan yang ingin dicapai sulit untuk berhasil dengan baik Sardiman, 2001:38.
Menurut Thorndike yang dikutip oleh Sardiman 2001, 33 dasar dari belajar adalah hubungan antara kesan panca indra sense
impression dengan impuls untuk bertindak impuls to action. Dengan kata lain belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan
reaksi.
Mengenai hal itu, Thorndike mengemukakan beberapa prinsip atau hukum yaitu law of effect, law of multiple response, law of exercise, law of assimilation.
Universitas Sumatera Utara
Diantara hukum belajar tersebut yang paling penting adalah law of effect, karena dalam hubungannya dengan belajar.
Ada 3 hal yang berhubungan dengan motif belajar yang merupakan aspek motivasi yaitu:
1. Keadaan yang mendorong tingkah laku.
2. Tingkah laku yang didorong oleh keadaan.
3. Tujuan dari tingkah laku.
Adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas
motivasi seseorang akan sangat menentukan tingkat pencapaian belajar Sardiman, 2001:84.
2.1.5 Persepsi