Motivasi Intrinsik Pendekatan Motivasi

Sesuai dengan pendapat beberapa ahli diatas dapat dikatakan bahwa Mahasiswa S1 dan D3 Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara memiliki motivasi sebagai pendorong untuk mencapai tujuan menjadi pustakawan, baik dorongan yang berasal dari diri sendiri, maupun dari orang tua, dosen, lingkungan atau dorongan lain.

2.1.2 Pendekatan Motivasi

Pembagian pendekatan motif ini yang berdasarkan pada datangnya suatu tindakan yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

2.1.2.1 Motivasi Intrinsik

Menurut Sardiman 2009:89 yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah “motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.” Seorang mahasiswa yang termotivasi secara intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, berpengetahuan, yang ahli dalam bidang tertentu. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada kebutuhan. Motivasi muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan simbol dan seremonial. Mahasiswa yang termotivasi secara intrinsik melakukan pemilihan terhadap bidang yang diminati dan sesuai dengan keinginannya seperti dalam memilih Program Studi ilmu perpustakaan, karena ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan prestasi lebih baik di masa depannya sebagai pencapaian atas tujuan awal yang dimiliki mahasiswa, bukan karena pujian atau hadiah. Sardiman 2009:90 berpendapat bahwa “dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terdapat di dalamnya.” Universitas Sumatera Utara Kemudian Suryabrata 1995:72 menjelaskan bahwa “motivasi intrinsik yaitu motif yang berfungsinya tidak usah dirangsang dari luar.” Dorongan tersebut sudah ada dari dalam diri individu. Seperti misalnya mahasiswa memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan karena tertarik dengan ilmumata kuliah yang di ajarkan, atau ada faktor pendukung lainnya tanpa adanya paksaan. Lalu Purwanto 2006:65 berpendapat bahwa “disebut motivasi intrinsik jika yang mendorong untuk bertindak adalah nilai-nilai yang terkandung dalam objeknya itu sendiri.” Motivasi timbul murni dalam diri individu sendiri tanpa paksaan. Dengan motivasi intrinsik, individu aktif sendiri, melakukan sesuatu sendiri, tanpa suruhan atau paksaan dari orang lain. Dalam Maryati 2003:27, pendapat mengenai motivasi intrinsik tersebut sesuai apa yang dikemukakan oleh M. Syah bahwa “motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.” Termasuk dalam motivasi intrinsik mahasiswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Hal ini berarti mahasiswa belajar memang bukan karena ingin hadiah pujian melainkann ingin mengetahui segala sesuatu pengetahuan untuk masa depannya. Dorongan yang menggerakkan hal itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan ini yang berisikan keharusan untuk menjadikan orang yang berpengetahuan lebih dan keahlian lebih. Jadi motivasi intrinsik muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial bukan sekedar simbol ceremonial. Contohnya motif ingin tahu, motif manipulasi, motif bergiat, motif bergerak, dan lain-lain. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang paling baik karena yang menjadi pendorongnya adalah dari diri sendiri, ketulusan dan keinginan yang murni tanpa adanya paksaan dari siapapun sehingga hasil akhir yang dicapai lebih baik. Universitas Sumatera Utara

2.1.2.2 Motivasi Ekstrinsik