2.1.3 Teori-teori Motivasi
Dalam kajian tentang motivasi, terdapat beberapa teori mengenai motivasi dari beberapa ahli. Beberapa diantaranya adalah:
1. Teori Kebutuhan dari Maslow
Abraham H. Maslow membagi tingkatan kebutuhan manusia pada lima hirarkhi kebutuhan yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis.
Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar. Sejak lahir hingga sampai akhir hayatnya, manusia membutuhkan makan,
minum, dan tempat beristirahat atau berlindung. Kebutuhan ini bersifat universal dan tidak mengenal batas geografis, asal usul, tingkat
pendidikan, status social, pekerjaan atau profesi, umur, jenis kelamin, dan factor-faktor lainnya yang menunjukkan keberadaan seseorang. Tetapi
adanya perbedaan seperti misalnya perbedaan perekonomian mengakibatkan perbedaan dalam pencapaian kepuasan terhadap kebutuhan
tersebut. 2.
Kebutuhan Keamanan. Kebutuhan keamanan bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis,
termasuk perlakuan adil. Kebutuhan ini berkaitan dengan tugas pekerjaan seseorang.
3. Kebutuhan Sosial.
Manusia merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia mempunyai berbagai kebutuhan untuk diakui keberadaannya dan dihargai
harkat dan martabatnya. Kebutuhan sosial tersebut tercermin dalam empat bentuk “perasaan” yaitu:
a. Perasaan diterima oleh orang lain sense of belonging ditempat
berinteraksi dan bersosialisasi.
Universitas Sumatera Utara
b. Kenyataan bahwa setiap orang memiliki jati diri yang khas dengan
segala kelebihan dan kekurangan membuat orang merasa dirinya penting dan tidak ingin diremehkan sense of importance.
c. Kebutuhan akan perasaan maju need for achievement. Setiap orang
ingin sukses dan merasa bangga jika sudah meraih kemajuan. Dan merasa tidak senang ketika mengalami kegagalan.
d. Kebutuhan akan perasaan diikutsertakan sense of participation.
Seseorang merasa dibutuhkan ketika diikutsertakan saat pengambilan keputusan yang menyangkut tugas dan pekerjaan.
4. Kebutuhan Self Esteem.
Salah satu ciri manusia adalah memiliki harga diri. Dalam lingkungan masyarakat, seseorang yang memiliki jabatan atau kedudukan tertentu,
maka orang tersebut semakin diakui dan diterima lebih baik oleh berbagai pihak ketika ia berinteraksi dengan masyarakat, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. 5.
Kebutuhan Aktualisasi Diri Kemampuan dan potensi yang dimiliki individu menjadikan individu
merasa ingin mencapai prestasi dalam pekerjaannya. Rasa puas tercipta setelah tujuan tercapai. Kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi
dari luar, harus dengan kemampuan dan kemauan individu. Aktualisasi juga berlangsung selama individu tersebut meniti karir.
2. Teori “Tiga Kebutuhan” David McCleland
Teori tiga kebutuhan dikemukakan oleh David McCleland dan rekan- rekannya dengan dasar bahwa setiap manusia memiliki tiga jenis
kebutuhan yaitu: 1.
Kebutuhan akan prestasi need for achievement. Kebutuhan untuk berhasil dan mencapai prestasi yang baik mendorong
individu untuk berusaha sesuai dengan standar yang telah ditetapkannya dalam meraih kesuksesan dan pencapaian tujuan. Need for achievement
Universitas Sumatera Utara
atau dikenal dengan rumus nAch mendorong individu untuk berusaha menjadi lebih baik dari yang lain.
2. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain need for affiliation.
Kebutuhan afilisiasi nAff tercipta ketika individu merasa nyaman berinteraksi dengan rekan kerja pada tingkat yang sama di lingkungan
kerja. Untuk memenuhi kebutuhan afilisiasi, individu bekerja sama dengan orang lain, bersosialisasi, dan akan menghindari persaingan.
3. Kebutuhan akan kekuasaan need for power.
Kekuasaan menjadikan persaingan antar individu. Keinginan untuk mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan ego menjadikan individu
termotivasi. Berdasarkan dua teori motivasi diatas, teori motivasi yang paling
mendekati aspek yang menjadi motivasi mahasiswa dalam memilih Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah teori “tiga kebutuhan”
David McCleland berdasarkan tiga kebutuhan yang dimiliki manusia.
2.1.4 Motivasi dalam Belajar