bank konvensional sama-sama merupakan lembaga perantara keuangan intermediary financial institution
yang berorientsai pada keuntungan profit oriented. Namun, dalam upaya untuk mencari keuntungan tersebut,bank syariah tidak boleh bertentangan dengan
ketentuan syariah islam. Salah satu ketentuan syariah islam yang sangat prinsip dan erat kaitannya dengan
dunia perbankan adalah mengenai larangan terhadap praktek riba dalam segala bentuk transanksi, seperti pembayaran dan penarikan bunga sebagaimana terjadi dalam sistem
perbankan konvensional yang secara terang-terangan dilarang oleh Al-Qur’an. Oleh karena itu, bank syariah dalam melaksanakan kegiatan usahanya atau dalam mencari
keuntungannya tidak menerapkan sistem bunga untuk mencari keuntugan, melainkan dengan prinsip bagi hasil profit and loss sharing principle, atau jual beli atau sewa
menyewa. Sedangkan bunga interest dianggap identik dengan riba yang dilarang dalam Islam.
6
3.5 Pembiayaan dalam Perbankan Syariah dengan menggunakan Prinsip Jual Beli
Untuk menjalankan fungsi pembiayaan disini nasabah atau debitur menggunakan akad jual beli murabahah, dimana definisi dari pembiayaan murabahah
adalah penyediaan dana atas tagihan oleh bank syariah untuk transanksi jual beli barang sebesar harga pokok ditambah dengan margin atau keuntungan berdasarkan kesepakatan
dengan nasabah yang harus membayar sesuai dengan akad, yang diawali dengan adanya pengajuan permohonan pembiayaan barang atau komoditas oleh nasabah selaku pembeli
kepada pihak Bank Bukopin syariah selaku penjual, dengan spesifikasi tertentu.
6
Ibid h. 42
Bagi nasabah, akad murabahah merupakan model pembiayaan alternatif dalam pengadaan barang-barang kebutuhan. Melalui pembiayaan murabahah, nasabah akan
mendapat kemudahan mengangsur pembiayaan dengan jumlah yang sesuai berdasarkan kesepakatan dengan pihak bank. Sedangkan bagi bank syariah, pembiayaan murabahah
merupakan akad penyaluran dana yang cepat dan mudah. Melalui murabahah bank syariah mendapat profit berupa margin dari selisih pembelian dana penjualan, serta
mendapatkan fee based income adminstrasi, komisi asuransi dan komisi notaries.
7
Pembayaran oleh nasabah dapat dilakukan secara tunai atau tangguh pada akhir periode atau secara angsuran sesuai kesepakatan. Jangka waktu pembayaran harga
barang oleh nasabah kepada bank ditentukan berdasarkan kesepakatan bank dan nasabah pembiayaan. Tetapi apabila transanksi murabahah jadi dilaksanakan, maka uang muka
yang telah diberikan akan dipergunakan sebagai pengurang dari piutang murabahah. Kemudian apabila transanksi murabahah tidak jadi dilaksanakan batal, maka kepada
Dalam proses pembaiayaan, bank syariah membiayai sebagian atau seluruh 100 harga pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya, dimana pihak bank
membeli barang yang diperlukan oleh nasabah atas nama bank sendiri sebelum kemudian menjual kembali barang tersebut kepada nasabah sebesar harga jual, yaitu berupa harga
pokok barang yang dibutuhkan oleh nasabah pembiayaan, bank dapat mewakilkan kepada nasabah lain untuk membeli barang tersebut dari pihak ketiga untuk dan atas
nama bank. Namun dalam hal ini, ketentuan akad murabahah baru dapat dilakukan setelah secara prinsip barang tersebut menjadi milik bank.
7
Ibid 71