Hubungan pengeluaran pemerintah dengan inflasi

kurva G o G o bahwa pengeluaran pemerintah tidak dipengaruhi oleh besarnya pendapatan nasional.

2.2.2.2. Pengeluaran pemerintah di bagi dua kelompok yaitu antara lain :

1. Pengeluaran rutin Pengeluaran rutin dalam anggaran adalah penegeluaran yang ditujukan pada kegiatan-kegiatan rutin Negara yang bersifat terus- menerus. Contohnya adalah untuk membayar gaji dan pensiun pegawai, belanja barang,dll. 2. Pengeluaran pembangunan Yang dimaksud pengeluaran pembangunan adalah pengeluaran pemerintah pada bidang-bidang tertentu, yang bertujuan untuk mengadakan pembangunan dan pengadaan sarana dan prasarana untuk kebutuhan masyarakat.

2.2.2.3. Hubungan pengeluaran pemerintah dengan inflasi

Perkembangan ekonomi menyebabkan pemungutan pajak yang semakin meningkat walaupun pajak tidak berubah, dan meningkatnya penerimaan pajak menyebabkan pengeluaran pemerintah juga semakin meningkat. Oleh karena itu dalam keadaan normal, meningkatnya GNP menyebabkan penerimaan pemerintah yang semakin besar, begitu juga dengan pengeluaran pemerintah semakin besar. Tetapi apabila keadaan normal tersebut terganggu, misalnya karena adanya perang. Karena itu penerimaan pemerintah dari pajak juga meningkat dengan cara menaikkan tarif pajak dan untuk investasi dan konsumsi menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan inflasi menjadi naik atau harga barang dan jasa dipasar menjadi naik. 2.2.3. Jumlah uang beredar Jumlah uang beredar Money Supply di Indonesia didefinisikan seluruh “uang kartal” dan uang giral” yang tersedia untuk digunakan oleh masyarakat. Arti uang kartal adalah uang tunai yang dikeluarkan oleh bank sentral yang berada di bawah kekuasaan masyarakat aman untuk menggunakannya. Sedangkan uang giral adalah seluruh nilai saldo rekening Koran giro yang dimiliki masyarakat pada bank-bank umum. Saldo ini merupakan bagian dari “dimiliki yang beredar” karena sewaktu-waktu bisa digunakan oleh pemiliknya masyarakat untuk kebutuhannya. Boediono,1993: 86 Dibandingkan dengan teori permintaan dan penawaran uag merupakan hal yang baru berkembang dalam teori moneter. Jumlah uang emas bisa turun apabila dikirim keluar negeri untuk menutupi defisit neraca pembayaran. Dalam sistem moneter seperti ; uang beredar benar-benar ditentukan oleh proses-proses, sedangkan pemerintah bank sentral ataupun perbankan tidak mempunyai pengaruh terhadap besarnya jumlah uang beredar. Triandaru,2000 : 116 Jumlah uang beredar JUB dianggap bisa ditentukan secara langsung oleh penguasa moneter tanpa mempersoalkan dengan uang inti. Perilaku seperti ini berlandaskan pada analisis penentuan jumlah uang beredar secara mekanis,dimana JUB dihubungkan dengan uang inti lewat angka penggandaan. Besarnya angka penggandaan ini ditentukan oleh rasio cadangan perbankan dan rasio antara uang kartal dan uang giral. Namun pada kenyataannya bank sentral menentukan besarnya uang inti dan bank-bank umum menentukan volume kredit dan kekayaan lainnya serta masyarakat menentukan alokasi kekayaan likuid yang ingin mereka pegang. Tindakan yang bisa dilakukan oleh bank sentral mempengaruhi besarnya uang inti yang kemudian akan mempengaruhi angka penggandaan yang merupakan hasil bersih netto dan perilaku masyarakat serta perbankan menentukan cadangan yang ingin mereka pegang.

2.2.3.1. Uang inti merupakan besaran penting yang berfungsi sebagai