Teknik Analisis Uji Hipotesis

2. Studi Lapangan Studi lapangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data sekunder yang diperlukan dalam penulisan skripsi. Data diperoleh dengan mengambil laporan, catatan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas pada Badan Pusat Statistik Jawa Timur dan Bank Indonesia.

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis

3.4.1. Teknik Analisis

Untuk menaksir dan menganalisa pengaruh yang diajukan dalam hipotesis beberapa variabel yang mempengaruhi laju inflasi di Jawa Timur akan dilakukan beberapa analisa yang mendukung tujuan dari penelitian ini. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menganalisis penelitian ini adalah : Analisis regresi linier berganda dengan asumsi klasik BLUE Best, Linear, Unbiassed, Estimator yang bertujuan untuk menentukan arah dan kekuatan pengaruh dari masing-masing variabel. Adapun bentuk persamaan untuk menentukan hubungan variabel independent, sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut : Y = fX 1 ,X 2 ,X 3 ,X 4 ……………………………………………….3.1 Model fungsional tersebut diatas ditetapkan pada model regresi berganda baik r ma linea upun non linear seperti rumus dibawah ini : Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + … … … an g Beredar β = β 1… β 4 = anggu yang merupakan wakil dari semua i dan untuk mengetahui sejauh mana keeratan dengan variabel Jumlah Kuadrat Regresi ………………………...3.3 S : Ekonometrika, Edisi Kesatu, Penerbit LPFE UI, Jakarta Halaman 256 U… …… … ………3.2 Dim a : Y = Inflasi X 1 = Pengeluaran Pemerintah X 2 = Jumlah Uan X 3 = Kurs Valuta Asing X 4 = Tingkat suku bunga deposito Konstanta Koefisien regresi X 1 , X 2 , X 3 dan X 4 U =Variabel pengg faktor lain yang dapat mempengaruhi laju inflasi namun tidak dapat dimasukkan dalam model. = 1, 2, 3,……n untuk mengetahui apakah model analisis tersebut cukup layak digunakan pembuktian variabel bebas mampu menjelaskan terikat, maka perlu untuk mengetahui nilai R 2 koefisien nilai determinasi dengan rumus : R 2 = Jumlah Kuadrat Total… umber Supranto, J, 1995, Dimana : R 2 = Koefisien determinasi J = ah rat K Juml Kuad JK gresi JK Total = ∑Y atau …………………………3.5 + β 3 ∑YX 3 + β 4 ∑YX 4 ……………..3.6 ∑Y 2 Karakteristik utama dari R adalah : Tidak mempunyai nilai negatif Nilai berkisar antara 0 atau 0 ≤ R ≤ 1

3.4.2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan uji statistic yang terdiri dari : 1. Uji F Untuk pengujian hipotesis pengaruh simultan variabel X 1 , X 2 , X 3 , X 4 terhadap Y maka digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut : a. Ho : β 1 = β 2 = β 3 = β 4 = 0 tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hi : β 1 ≠ β 2 ≠ β 3 ≠ β 4 ≠ 0 terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel tersebut. Re = β 1 ∑YX 1 + β 2 ∑YX 2 + β 3 ∑YX 3 + β 4 ∑YX 4 …………...3.4 ∑Y - ∑Y 2 2 n β 1 ∑YX 1 + β 2 ∑YX 2 Jadi R 2 = 2 2 b. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 dengan = jumlah pengamatan c. ilai F hitung : R 2 hitung …… ………………..………..……3.7 1 – R Sum er : Supranto, J, 1995, Ekonometrika, Edisi Kesatu, Penerbit akarta Halaman 257 D Jumlah pengamatan d. M ditolak dan Hi diterima, artinya mpengaruhi han tidak Gambar 5 : Daerah krisis H o melalui kurva distribusi F. derajat bebas k – l, n – k, dimana : n k = jumlah variabel bebas Dengan n k – 1 F = 2 n – k b LPFE UI, J engan : R 2 = Koefisien determinasi n = k = Jumlah variabel akna pengujian Bila F hitung F tabel , maka Ho adalah variabel bebas scara simultan keseluruhan me variabel terikat. Bila F hitung F tabel , maka Ho diterima dan Hi ditolak, artinya adalah ru variabel bebas secara simultan keselu mempengaruhi variabel terikat. Daerah penerimaan Daerah penolakan Ho F { α 2 : k} ; n – k Sumber : Supranto, J, 1995, Ekonometrika, Edisi Kesatu, Penerbit Hi ditolak tidak signifikan Untuk pengujian hipotesis pengaruh parsial variabel Jumlah uang hadap Laju Inflasi Y, maka digunakan uji t dengan prosedur sebagai berikut : β i = 0 tidak pengaruh igunakan tingkat signifikan 0,05 dengan lah pengamatan β t hitung = …………………………………………….3.8 Se βi : β = koefisien regresi LPFE UI, Jakarta Halaman 365 Sedangkan kaidah keputusanya adalah : Jika F hitung F tabel , maka Ho ditolak Hi diterima signifikan Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima 2. Uji t beredar X 1 , Pengeluaran pemerintah X 2 , Kurs valuta asing X 3, Tingkat suku bunga X 4 ter a. Ho : Hi : β ≠ 0 ada pengaruh b. Dalam penelitian ini d derajat bebas n – k. Dimana : n = jum k = jumlah variabel bebas c. Dengan nilai t hitung : Dengan Se = standar eror d. imultan Bila t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak, han Daerah Penolakan Ho Daerah penolakan Ho h Penerimaan Ho - t tabel t table Sumber Makna pengujian Bila t hitung t tabel atau t hitung , t tabel , maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya adalah variabel bebas secara s keseluruhan tidak mempengaruhi variael terikat. artinya adalah variabel bebas secara simultan keseluru i variabel terikat. tidak mempengaruh Gambar 6 : Daerah krisis H o melalui kurva distribusi uji t dua sisi. Daera : Supranto, J, 1995, Ekonometrika, Edisi kesatu, Penerbit LPFE UI, eputusan adalah : t tabel maka H o ditolak H i diterima Jakarta, Hal 364. Sedangkan Untuk k Jika t hitung -t tabel atau t hitung signifikan. 3.5. i dimaksudkan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, ra statistik dapat an k i su sinya. j ma p g n koefisien regresi yang terbaik linier dan tidak bias BLUE : Best Linear a. best = k memudahkan dalam d = Nilai jumlah sampel sangat besar penafsiran parameter dihindarkan adalah : Jika t tabel ≥ t hitung atau t tabel ≤ t hitung maka H o diterima dan H i ditolak tidak signifikan. Asumsi Analisis Regresi Linier Klasik Pengujian in multikolineritas dan heterokedastisitas dalam hasil estimasi, karena apabila terjadi penyimpangan terhadap asumsi klasik tersebut, uji t dan uji F yang dilakukan sebelumnya menjadi tidak valid dan seca mengacauk esimpulan yang diperoleh, untuk itu dilakukan uj a m Tu uan uta en gunaa uji asumsi klasik adalah untuk mendapatkan Unbiased Estimator, sifat dari BLUE itu sendiri adalah : pentingnya sifat ini bila diterapkan dalam uji signifikan buku terhadap α danβ. b. Linier = Sifat ini dibutuhkan untu penafsiran. c. Unbiase diperoleh dari sampel besar kira-kira lebih mendekati nilai parameter sebenarnya. d. Estimate = e diharapkan sekecil mungkin. Adapun hal-hal yang perlu 1. Autokorelasi i adalah random atau tidak berkorelasi. Jika ini dilanggar, kita mempunyai problem serial k g dimaksud dengan autokorelasi yaitu keadaan dimana k k d tic Durbin Watson. ah e t 2 …………………..Gujarati,1995 :215 Dima n e t - 1 adala re menolak Ho Daerah ker Daerah ker enolak Ho bukti auto korelasi korelasi otif negatf Menerima Ho atau Ho 1 n n 4-d 1 4 Satu asumsi penting dari model regresi klasik adalah bahwa kesalahan atau gangguan U 1 yang masuk kedalam fungsi regresif populas orelasi atau autokorelasi. Sedangkan yan esalahan pengganggu dalam suatu periode tertentu berkorelasi dengan esalahan pengganggu periode lain. Pengujian terhadap gejala autokorelasi ilakukan dengan menggunakan uji statis d = Jumlah e t – e t 2 Juml na : el tak bebas yang sebenarnya dengan sidual dari waktu se Gambar 7 : Distribusi daerah keputusan Autokorelasi e adalah residual perbedaan variab variabel tak bebas yang ditaksir dari setiap periode waktu. Sedangka belumnya. h F d a- a-M bukti auto gu-raguan gu-raguan pos kedua-keduanya O d d 2 4 –d Sumber : Gujarati, 1995 : Uji Statistik Durbin Watson, penerbit Erlangga Jakarta, Halaman 216 Dari hasil d kemudian dibandingkan dengan d hipotesa : H ada autokorelasi posotif atau autokorelasi negatif. H tidak ada autokorelasi positif atau autokorelasi negatif. Uji autokorelasi ini untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara residual sisa regresi pada kasus ke-n dengan residu kasus ke-n-1. 2. Heteroskedastisitas Pengujian heterokedastisitas dilakukan untuk melihat apakah ada kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama atau tidak. Hal tersebut dilambangkan sebagai : EU 2 = σ 2 Dimana : σ = varian i = 1, 2, 3…….n apabila didapat varian yang sama maka asumsi heterokedastisitas penyebaran yang sama diterima. 3. Multikolinieritas Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independent terdapat korelasi atau hubungan dengan varibel independent lainnya, dengan kata lain satu atu lebih variabelnya merupakan suatu fungsi linier dan variabel independent yang lain. Untuk mempermudah dalam melakukan pengujian maka terlebih dahulu dilakukan uji korelasi. Uji hitung tabel o : i : i korelasi ini dilakukan untuk melihat hubungan masing-masing variabel independent. Kemudian dari pengujian tersebut dapat diperoleh nilai r P 2 P . BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1 Perkembangan inflasi Jawa Timur