Uji Hipotesis Secara Parsial

Gambar 9. Distribusi Kriteria PenerimaanPenolakan Hipotesis Secara Simultan atau Keseluruhan 3,703 3,48 Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H tabel Ho diterima apabila F hitung ≤ 3,48 Ho ditolak apabila F hitung 3,48 f . Kesimpulan Oleh karena F hitung = 3,703 F tabel = 3,48 maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa secara keseluruhan faktor– faktor variable bebas yaitu Pengeluaran Pemerintah X 1 , Jumlah Uang Beredar X 2 , Kurs Valuta Asing X 3 ,dan Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 , berpengaruh secara simultan dan nyata terhadap Inflasi Y.

4.3.2. Uji Hipotesis Secara Parsial

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas Pengeluaran Pemerintah X 1 , Jumlah Uang Beredar X 2 , Kurs Valuta Asing X 3 ,dan Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 . Hasil penghitungan tersebut dapat dilihat dalam analisis sebagai berikut : Tabel 6 : Hasil Analisis Variabel Pengeluaran Pemerintah X 1 , Jumlah Uang Beredar X 2 , Kurs Valuta Asing X 3 ,dan Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 terhadap Inflasi. Variabel Koefisien Regresi t hitung t tabel r 2 Parsial Pengeluaran Pemerintah X1 0,034 3,316 2,228 0,524 Jumlah Uang Beredar X2 0,001 3,633 2,228 0,568 Kurs Valuta Asing X3 0,006 2,182 2,228 0,322 Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar BankX4 -6,832 -3,379 2,228 0,532 Variabel terikat : Inflasi Konstanta : 41,825 Koefisien Korelasi R : 0,773 R 2 : 0,593 Sumber: Lampiran 3 dan 6 Selanjutnya untuk melihat ada tidaknya pengaruh masing- masing variabel terhadap variabel terikatnya, dapat dianalisa melalui uji t dengan ketentuan sebagai berikut : a Pengaruh secara parsial antara Pengeluaran Pemerintah X 1 terhadap Inflasi Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  1 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  1  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 10 iii. t hitung = β Se β 1 1 = 3,316 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 v. pengujian Gambar 10. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Faktor Pengeluaran Pemerintah X 1 terhadap Inflasi Y 2,228 -2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 3,316 Sumber : lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 3,316 t-tabel sebesar 2,228 Ho ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Pengeluaran Pemerintah X 1 berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Inflasi Y. Hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Pengeluaran Pemerintah X 1 sebesar 0,008 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Pengeluaran Pemerintah sebesar 0,524 yang artinya bahwa Pengeluaran Pemerintah X 1 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Inflasi Y sebesar 52,4 , sedangkan sisanya 47,6 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. b Pengaruh secara parsial antara Jumlah Uang Beredar X 2 terhadap Inflasi Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  2 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  2  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 10 iii. t hitung = β Se β 2 2 = 3,633 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 v. pengujian Gambar 11. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial faktor Pengeluaran Pemerintah X 2 terhadap Inflasi Y Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 3,633 2,228 -2,288 Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 3,633 t tabel sebesar 2,228 maka Ho ditolak dan Ha di terima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Jumlah Uang Beredar X 2 berpengaruh secara nyata negatif terhadap Inflasi Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Pengeluaran Pemerintah X 2 sebesar 0,005 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Jumlah Uang Beredar sebesar 0,568 yang artinya bahwa Jumlah Uang Beredar X 2 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat InflasiY sebesar 56,8 , sedangkan sisanya 43,2 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. c Pengaruh secara parsial antara Kurs Valuta Asing X 3 terhadap Inflasi Y Langkah-langkah pengujian : i. Ho :  3 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  3  0 ada pengaruh ii.  = 0,05 dengan df = 10 iii. t hitung = β Se β 3 3 = 2,182 iv. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 v. pengujian Gambar 12. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Kurs Valuta Asing X 3 terhadap Inflasi Y 2,228 2,182 - 2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar 2,182 t tabel sebesar 2,228 maka Ho diterima dan Ha ditolak, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Kurs Valuta Asing X 3 tidak berpengaruh secara nyata negatif terhadap Inflasi Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Kurs Valuta Asing X 3 sebesar 0,054 yang lebih besar dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Kurs Valuta Asing sebesar 0,322 yang artinya Kurs Valuta Asing X 3 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Inflasi Y sebesar 32,2 , sedangkan sisanya 67,8 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. d Pengaruh secara parsial antara Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 terhadap Inflasi Y Langkah-langkah pengujian : vi. Ho :  4 = 0 tidak ada pengaruh Hi :  4  0 ada pengaruh vii.  = 0,05 dengan df = 10 viii. t hitung = β Se β 4 4 = -3,379 ix. level of significani = 0,052 0,025 berarti t tabel sebesar 2,228 x. pengujian Gambar 13. Kurva Distribusi Hasil Analisis secara Parsial Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 terhadap Inflasi Y 2,228 -3,379 - 2,228 Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan pehitungan diperoleh t-hitung sebesar -3,379 t tabel sebesar 2,228 maka Ho di tolak dan Ha di terima, pada level signifikan 5 , sehingga secara parsial Faktor Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 berpengaruh secara nyata negatif terhadap Inflasi Y. hal ini didukung juga dengan nilai signifikansi dari Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 sebesar 0,007 yang lebih kecil dari 0.05. Nilai r 2 parsial untuk variabel Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank sebesar 0,532 yang artinya Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 secara parsial mampu menjelaskan variabel terikat Inflasi Y sebesar 53,2 , sedangkan sisanya 46,7 tidak mampu dijelaskan oleh variabel tersebut. Kemudian untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh paling dominan empat variabel bebas terhadap Inflasi di Jawa Timur: Pengeluaran Pemerintah X 1 , Jumlah Uang Beredar X 2 , Kurs Valuta Asing X 3 ,dan Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Pengeluaran Pemerintah dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,568 atau sebesar 56,8 .

4.3.3. Pembahasan