Pembahasan Hasil Analisis Asumsi Regresi Klasik BLUE Best Linier Unbiased

Beredar X 2 , Kurs Valuta Asing X 3 ,dan Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 dapat diketahui dengan melihat koefisien determinasi parsial yang paling besar, dimana dalam perhitungan ditunjukkan oleh variabel Pengeluaran Pemerintah dengan koefisien determinasi parsial r 2 sebesar 0,568 atau sebesar 56,8 .

4.3.3. Pembahasan

Dengan melihat hasil regresi yang didapat maka peneliti dapt mengambil kesimpulan bahwa untuk Inflasi : Menurut Boeiono 1998 : 50 Pengeluaran pemerintah secara nyata berpengaruh terhadap inflasi, Hal ini disebabkan karena dengan meningkatnya Pengeluaran Pemerintah menyebabkan pendapatan masyarakat meningkat dimana permintaan akan barang dan jasa juga mengalami peningkatan dan haraga barang dan jasa naik, sehingga laju inflasi meningkat. teori ini sejalan dengan penelitian dimana pengeluaran pemerintah X 1 berpengaruh secara nyata terhadap inflasi Y sedangtkan dari hasil penelitian terdahulu tidak sejalan atau berpengaruh terhadap inflasi Menurut Gunawan 1991 : 61 Jumlah Uang Beredar berpengaruh secara nyata signifikan terhadap Inflasi. Hal ini disebabkan karena dengan meningkatnya Jumlah Uang Beredar maka akan menyebabkan penawaran uang mengalami peningkatan dan mengakibatkan nilai uang menurun, sehingga laju inflasi akan ikut meningkat. teori ini sejalan dengan penelitian sekarang dimana jumlah uang beredar X 2 berpengaruh secara nyata terhadap inflasi Y sedangkan dari hasil penelitian terdahulu sejalan berpengaruh terhadap inflasi. Menurut Nopirin 2000: 163 Kurs Valuta Asing tidak berpengaruh nyata tidak signifikan terhadap Inflasi. Dengan meningkatnya kurs valuta asing maka akan menyebabkan kenaikan biaya produksi untuk mendorong harga barang, sehingga mengakibatkan meningkatnya laju inflasi. teori ini sejalan dengan penelitian sekarang dimana kurs valas X 3 tidak berpengaruh secara nyata terhadap inflasi Y sedangkan dari hasil penelitian terdahulu sejalan berpengaruh terhadap inflasi. Menurut Pakarti 2001 : 20 Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank berpengaruh nyata signifikan terhadap Inflasi . Hal ini disebabkan karena apabila tingkat suku bunga Pasar Uang antar Bank turun, maka jumlah nasabah akan turun karena orang akan memilih untuk membelanjakan uangnya dari pada untuk menabung sehingga Pengeluaran Pemerintah di masyarakat akan meningkat dan menyebabkan inflasi semakin tinggi.teori ini sejalan dengan penelitian sekarang dimana suku bunga PUAB X 4 berpengaruh secara nyata terhadap inflasi Y sedangkan dari hasil penelitian terdahulu tidak sejalan terhadap inflasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Setelah dilakukan uji statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara variabel bebas Pengeluaran Pemerintah X 1 , Jumlah Uang Beredar X 2 , Kurs Valuta Asing X 3 dan Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X 4 terhadap variabel terikatnya Inflasi Y. 2. Pengujian secara parsial atau individu Pengeluaran Pemerintah X 1 terhadap Inflasi Y. Sehingga secara parsial Pengeluaran Pemerintah X 1 berpengaruh secara nyata dan positif terhadap Inflasi Y. 3. Pengujian secara parsial atau individu Jumlah Uang Beredar X2 terhadap Inflasi Y. Sehingga secara parsial Jumlah Uang Beredar X2 berpengaruh secara nyata positif terhadap Inflasi Y. 4. Pengujian secara parsial atau individu Kurs Valuta Asing X3 terhadap Inflasi Y. Sehingga secara parsial Kurs Valuta Asing X3 tidak berpengaruh secara nyata positif terhadap Inflasi Y. 5. Pengujian secara parsial atau individu Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X4 terhadap Inflasi Y. Sehingga secara parsial Tingkat Suku Bunga Pasar Uang antar Bank X4 berpengaruh secara nyata negatif terhadap Inflasi Y. 74