brand mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesetiaan merek pada konsumen pasta gigi Pepsodent di Surabaya.
Variabel X dalam penelitian ini adalah Satisfaction, Habitual Behaviour, Commitment, Liking of the Brand. Variabel Y dalam penelitian
ini adalah Kesetiaan Merk. Penelitian ini menggunakan analisis data regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara satisfaction, habitual behaviour, commitment, dan liking of the brand terhadap kesetiaan merek pada konsumen pasta gigi Pepsodent
di Surabaya. Persamaan penelitian saat ini dengan peneliti terdahulu adalah
peneliti ingin menganalisis tingkat kesetiaan merek berdasarkan tingkat kepuasan mereka. Perbedaanya terletak dalam teknik analisis datanya
dimana penelitian terdahulu menggunakan analisis regresi linier berganda, sedangkan penelitian saat ini menggunakan Structural Equation Modeling.
Dan objek penelitian pada ponsel HT.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Pemasaran
Kotler 1997 : 8 Mendefinisikan pemasaran sebagai proses
sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Menurut Carman 1973 yang dikutip oleh Tjiptono 1997
Pemasaran merupakan proses dimana struktur permintaan terhadap produk dan jasa diantisipasi atau diperluas dan dipuaskan melalui konsepsi,
promosi, distribusi, dan pertukaran barang. Karena para pengusaha telah menyadari bahwa pemasaran sangat
penting bagi keberhasilan sebuah perusahaan, maka timbul sebuah pemikiran bisnis yang benar – benar baru, sebuah filsafat baru yang
berkembang dan disebut Konsep Pemasaran. Ada tiga ketetapan pokok yang mendasari konsep pemasaran, yaitu :
1. Semua operasi dan perencanaan perusahaan harus berorientasi
kepada konsumen. 2.
Sasaran perusahaan harus volume penjualan yang menghasilkan laba. Jadi bukan volume demi kepentingan volume itu sendiri.
3. Semua kegiatan pemasaran di sebuah perusahaan harus dikoordinir
secara organisatoris. Kotler 1997 : 17 Konsep Pemasaran menegaskan bahwa kunci
untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam
menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
2.2.2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Kotler 1997 : 13 Mendefinisikan manajemen pemasaran
sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memenuhi sasaran – sasaran individu dan organisasi. Hal diatas sangat tergantung pada penawaran organisasi dalam
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan yang bertujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak - pihak yang terlibat. Titik berat
manajemen pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi dan distribusi
yang efektif untuk memberikan informasi, mendorong serta melayani pasar. Definisi diatas mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah
proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang tergantung pada pertukaran, dan dengan tujuan
menghasilkan kepuasan bagi pihak yang terlibat. Jadi manajemen pemasaran disimpulkan sebagai suatu proses
manajemen yang meliputi pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. Kegiatan
ini bertujuan untuk menimbulkan pertukaran yang diinginkan, baik yang menyangkut barang dan jasa atau benda – benda lain yang dapat memenuhi
kebutuhan psikologis, social, dan kebudayaan. Sebuah proses pertukaran dapat ditimbulkan baik oleh pengaruh penjual maupun pembeli yang
menguntungkan kedua belah pihak.
2.2.3. Pengertian Perilaku Konsumen