Uji Construct Reliability dan Variance Extracted Uji Normalitas

Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar ≥ 0,5, sehingga butir -butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik.

4.3.4. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel 4.6. Tabel 4.11. Construct Reliability dan Variance Extracted Const r uct Reliabilit y Var iance Ex t r at ed Konst r ak I ndik at or St andar dize Fact or Loading SFL Kuadr at Er r or [εj] Const r uct Reliabilit y Var iance Ex t r at ed Ar t Pr oduct X11 0.533 0.284 0.716 0.588 0.276 X12 0.104 0.011 0.989 X13 0.566 0.320 0.680 X14 0.229 0.052 0.948 X15 0.843 0.711 0.289 Ar t Purchase X21 0.103 0.011 0.989 0.223 0.106 X22 0.325 0.106 0.894 X23 0.450 0.203 0.798 Br and Loy alt y Y1 0.100 0.010 0.990 0.546 0.501 Y2 0.996 0.992 0.008 Ba t a s D a pa t D it e r im a ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber: Data Diolah Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen cukup reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50.

4.3.5. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut: Tabel 4.12. Uji Normalitas Assessm ent of nor m alit y Var iable m in m ax k ur t osis c.r . X11 4 7 - 0.201 - 0.431 X12 4 7 - 0.536 - 1.147 X13 4 7 - 0.578 - 1.238 X14 4 7 - 0.871 - 1.865 X15 4 7 - 0.566 - 1.212 X21 4 7 - 0.431 - 0.924 X22 4 7 - 0.913 - 1.954 X23 4 7 - 1.132 - 2.424 Y1 4 7 - 0.532 - 1.138 Y2 4 7 - 0.846 - 1.811 M u lt iv a ria t e - 5.819 - 1 .9 7 0 Ba t a s N orm a l ± 2 ,5 8 Sumber: Data Diolah Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation MLE walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.4. Structural Equation Modelling