Teori Penjaga Gerbang Gatekeeper Theory

dan akhirnya Indonesia mematenkan salah satu kebudayaan nya yaitu batik kepada UNESCO. Jika dilihat dari detik.com, perangkat framing Robert N.Enmant mengidentifikasi masalah isu sebagai instrospeksi Indonesia karena kurang menghargai kebudayaan sendiri. Dengan sumber masalah yaitu Discovery Channel yang telah salah memasukkan tarian pendet milik Indonesia ke dalam iklan Visit Malaysia Year 2009, lalu isu tersebut merupakan faktor ketidaksengajaan, dan dalam penyelesaiannya Malaysia meminta maaf kepada Indonesia atas isu pemberitaan yang beredar di media massa Indonesia. Entman mengkaji bagaimana pemberitaan Okezone.com dengan Detuk.com atas peristiwa tersebut. Ternyata kedua media membingkai peristiwa tersebut secara berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: Perangkat Framing Robert N.Entman Okezone.com Detik.com Define Problems Perampasan kebudayaan Instrospeksi Indonesia Diagnoses Causes Malaysia Discovery Channel Make Moral Judgement Faktor kesengajaan Ketidaksengajaan Suggest Remmedies Indonesia meminta klarifikasi dari Malaysia Malaysia meminta maaf kepada Indonesia

2.7 Teori Penjaga Gerbang Gatekeeper Theory

41 Framing bukan hanya berkaitan dengan skema individu wartawan, melainkan juga berhubungan dengan proses produksi berita. Bagaimana peristiwa dibingkai, kenapa peristiwa dipahami dalam kerangka tertentu atau bingkai tertentu bukan semata-mata disebabkan oleh struktur skema wartawan, melainkan juga rutinitas kerja dan institusi media secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi pemaknaan peristiwa. Wartawan hidup dalam institusi media dengan seperangkat aturan, pola kerja dan aktivitas masing-masing bisa terjadi. Institusi media itu yang mengontrol dalam pola kerja tertentu yang mengharuskan wartawan melihat peristiwa dalam kemasan tertentu atau bisa juga terjadi wartawan sebagai bagian dari anggota komunitas menyerap nilai yang ada dalam komunitasnya Eriyanto, 2007:99. Semua saluran media massa mempunyai sejumlah gatekeeper dan memainkan peranan dalam beberapa fungsi. Gatekeeper bisa juga menghentikan sebuah informasi dan tidak membuka “pintu gerbang” gate bagi keluarnya informasi yang lain. Gatekeeper sangat menentukan berkualitas tidaknya informasi yang akan disebarkan. Baik buruknya dampak pesan yang disebarkannya pun tergantung pada fungsi pentapisan informasi atau pemalang pintu ini Nurdin,2003:110. Peranan penjaga gerbang atau gatekeeper menurut John R.Bittner dalam buku Nurdin 2003:115 adalah : 1. Menyiarkan informasi pada kita 42 2. Untuk membatasi informasi yang kita terima dengan mengedit informasi ini sebelum disebarkan pada kita 3. Untuk memperluas kuantitas informasi dengan menambahkan fakta dan pandangan lain 4. Untuk menginterpretasikan informasi. Terlepas dari konsep gatekeeper, isi berita yang ada di media mungkin saja diperoleh dengan cara dicari, dipesan sebelumnya atau penemuannya direncanakan secara sistematis. Kadang-kadang berita harus diolah atau dibentuk oleh redaksi. Pembentukan berita semacam itu seperti halnya penyeleksian berita, tidak dilakukan secara acak dan bersifat subjektif. Menurut Fishman 1982 dalam McQuail, apa yang diketahui atau dapat diketahui oleh media tergantung pada kemampuan mengumpulkan informasi dan sumber-sumber informasi dari agen- agen pencari berita media tersebut. McQuail, 1994:163. Gatekeeper keberadaannya sama pentingnya dengan peralatan mekanisme yang harus dipunyai media dalam komunikasi massa. Oleh karena itu, gatekeeper menjadi keniscayaan keberadaannya dalam media massa dan menjadi salah satu cirinya. Nurdin, 2003:30. 43

2.8 Kerangka Berpikir