Perangkat Framing Robert N.Entman

fakta tertentu, dan melupakan fakta yang lain, memberitakan aspek tertentu dan melupakan aspek tertentu dan melupakan aspek lainnya. Intinya, peristiwa dilihat dari sisi tertentu. Akibatnya, pemahaman dan konstruksi atas suatu peristiwa bisa jadi berbeda antara satu media dengan media lain. Kedua, penulisan fakta. Proses ini berhubungan dengan bagaimana fakta yang dipilih itu disajikan kepada khalayak. Bagaimana fakta yang sudah dipilih tersebut ditekankan dengan pemakaian perangkat tertentu: penemoatan yang mencolok menempatkan di headline depan, atau bagian belakang, pengulangan, pemakaian grafis untuk mendukung dan memperkuat penonjolan, pemakaian label tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi, simplifikasi, dan pemakaian kata yang mencolok, gambar, dan sebagainya. Elemen menulis fakta ini berhubungan dengan penonjolan realitas. Akibatnya, aspek tertentu yang ditonjolkan menjadi menonjol, lebih mendapatkan alokasi dan perhatian yang besar dibandingkan aspek lain. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok, mempunyai kemungkinan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami suatu realitas Eriyanto, 2007:69-70.

2.6 Perangkat Framing Robert N.Entman

Dalam pendekatannya, Entman membagi perangkat framing ke dalam empat struktur besar, yaitu pendefinisian masalah define problems, 37 memperkirakan penyebab masalah diagnose causes, membuat keputusan moral make moral judgement dan menekankan penyelesaian treatment recommendation. Konsepsi mengenai framing tersebut menggambarkan secara luas bagaimana peristiwa dimaknai dan ditandakan oleh wartawan. Define problems pendefisian masalah merupakan elemen bingkai yang paling utama master frame yang menekankan bagaimana peristiwa dipahami oleh wartawan. Peristiwa yang sama dapat dipahami secara berbeda. Dan bingkai yang berbeda ini akan menyebabkan realitas bentukan yang berbeda. Diagnose causes memperkirakan penyebab masalah merupakan elemen framing untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab disini bisa berarti apa what, tetapi bisa juga berarti siapa who. Bagaimana peristiwa dipahami, tentu saja menentukan apa dan siapa yang dianggap sebagai sumber masalah. Karena itu, masalah yang dipahami secara berbeda, penyebab masalah secara tidak langsung juga akan dipahami secara berbeda pula. Make moral judgement membuat pilihan moral adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan atau memberi argumentasi pada pendefinisian masalah yang dibuat. Ketika masalah sudah didefinisikan, penyebab masalah sudah ditentukan, dibutuhkan sebuah argumentasi yang kuat untuk mendukung gagasan tersebut. Gagasan yang dikutip berhubungan dengan sesuatu yang familiar dan dikenal oleh khalayak. 38 Treatment recommendation menekankan penyelesaian. Elemen ini dipakai untuk menillai apa yang dikehendaki oleh wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan masalah. Penyelesaian itu tentu saja sangat tergantung pada bagaimana peristiwa itu dilihat dan siapa yang dipandang sebagai penyebab masalah. Skema Framing Robert N.Entman Define problems pendefinisan masalah Bagaimana suatu peristiwa atau isu dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai masalah apa? 39 Diagnose causes memperkirakan masalah atau sumber masalah Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa aktor yang dianggap sebagai penyebab masalah? Make moral judgement membuat keputusan moral Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? Nilai moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendeligitimasi suatu tindakan? Treatment recommendation menekankan penyebab masalah Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah atau isu? Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi masalah? Sumber: Eriyanto ,”Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media”, 2005, hlm. 188-189 Hubungan pemberitaan dengan pembingkaian pada situs berita online okezone.com adalah berita-berita yang dimuat mengarah pada keempat perangkat analisis Robert N.Entman yaitu menganalisis masalah seperti penayangan tarian pendet dalam iklan Visit Malaysia Year 2009 yang terjadi secara berulang-ulang dengan sumber masalah yaitu Malaysia, lalu ada faktor kesengajaan dari Malaysia 40 dan akhirnya Indonesia mematenkan salah satu kebudayaan nya yaitu batik kepada UNESCO. Jika dilihat dari detik.com, perangkat framing Robert N.Enmant mengidentifikasi masalah isu sebagai instrospeksi Indonesia karena kurang menghargai kebudayaan sendiri. Dengan sumber masalah yaitu Discovery Channel yang telah salah memasukkan tarian pendet milik Indonesia ke dalam iklan Visit Malaysia Year 2009, lalu isu tersebut merupakan faktor ketidaksengajaan, dan dalam penyelesaiannya Malaysia meminta maaf kepada Indonesia atas isu pemberitaan yang beredar di media massa Indonesia. Entman mengkaji bagaimana pemberitaan Okezone.com dengan Detuk.com atas peristiwa tersebut. Ternyata kedua media membingkai peristiwa tersebut secara berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: Perangkat Framing Robert N.Entman Okezone.com Detik.com Define Problems Perampasan kebudayaan Instrospeksi Indonesia Diagnoses Causes Malaysia Discovery Channel Make Moral Judgement Faktor kesengajaan Ketidaksengajaan Suggest Remmedies Indonesia meminta klarifikasi dari Malaysia Malaysia meminta maaf kepada Indonesia

2.7 Teori Penjaga Gerbang Gatekeeper Theory