Persiapan Tes Akhir Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

13 SD Kelas Awal KK J Contoh: Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru sekali lagi mencermati RPP yang telah dibuat untuk memastikan bahwa rencana pembelajaran tersebut akan dapat dilaksanakan dan memberikan hasil lebih baik. Dari pencermatan ulang yang dilakukan, guru mendapatkan metode ceramah yang dipilih dirasakan kurang tepat dilihat dari karakter materi dan siswa yang diajarkan. Guru melihat bahwa siswa tidak cukup sekedar diceramahi untuk memahami materi yang akan diajarkan, tetapi siswa perlu diberikan kesempatan berdiskusi satu dengan yang lain sehingga terjadi interaksi belajar antar siswa. Pembelajaran yang didominasi ceramah dikwatirkan berdampak siswa kurang perhatian dan cenderung pasif selama pembelajaran. Menyadari hal tersebut, akhirnya guru memutuskan merubah metode pembelajaran yang digunakan tidak lagi ceramah saja tetapi ceramah ditambah dengan diskusi. Guru kemudian melakukan revisi RPP sesuai dengan metode pembelajaran yang baru. Selanjutnya, setelah dirasa siap guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang baru. Setelah selesai pembelajaran, guru kembali mencermati pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru melakukan refleksi apakah pembelajaran yang dilaksanakan telah sesuai dengan RPP dan apakah permasalahan pembelajaran yang sebelumnya terjadi telah bisa diatasi. Jika sudah teratasi, artinya solusi yang dipilih tepat menjawab kebutuhan perbaikan pembelajaran. Akan tetapi apabila belum lebih baik dibanding sebelumnya, maka guru perlu mencermati kembali keputusansolusi yang dipilih. c. Refleksi tentang tindakan reflection about action Refleksi tentang tindakan merupakan kegiatan refleksi yang relatif komprehensif, dengan mengambil sudut pandang lebih luas dan dalam serta kritis terhadap praktik pembelajarannya dengan mengkajinya dari berbagai aspek lain, seperti etis, moral, politis, ekonomis, sosiologis, dan lain sebagainya. Melalui refleksi ini, para guru dapat memperoleh pemahaman yang lebih luas tentang praktik pembelajarannya dan meningkatkan tanggungjawab dan akuntabilitasnya terhadap pilihan, dan keputusan-keputusan yang dibuat dalam praktik pembelajaran. Contoh: Misalnya seorang guru SD sedang mengajarkan suatu tema pada siswa yang menjadi tanggungjawabnya. Untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal, guru tersebut melakukan refleksi yang komprehensif, meliputi seluruh komponen pembelajaran yang terkait, dan dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, baik sebelum, selama, maupun sesudah pembelajaran berlangsung. Refleksi pembelajaran dilakukan dengan kajian yang lebih luas, baik dari aspek pedagogik, sosial, moral, dan lain-lain. Refleksi pembelajaran demikian akan memberikan informasi yang