berani melakukan perilaku seksual berisiko, lebih sering mengkonsusmsi obat- obatan  dan  alkohol,  serta  melakukan  tindakan  yang  lebih  nakal  dari  teman-
temannya Berk,
2012. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pengawasan Orang Tua
Pengawasan Orang Tua
Tinggi
Kualitas Hubungan Orang
Tua - Anak Baik
Pengetahuan Orang Tua Tinggi
Hubungan hangat dan
mendukung
Kenyamanan bercerita
Keterbukaan Remaja merasa
diperhatikan dan dimengerti
. Hal ini membuat remaja
berpikir kembali sebelum melakukan
perilaku yang tidak diinginkan. Perilaku
tersebut seperti sikap anti sosial, agresif,
konsumsi obat terlarang dan alkohol
serta perilaku seksual berisiko.
Perilaku Seksual
Rendah
Pengawasan Orang Tua
Rendah
Kualitas Hubungan Orang
Tua - Anak Buruk
Pengetahuan Orang Tua
Rendah Hubungan
tegang dan tidak
mendukung
Tidak nyaman
bercerita
Kurang terbuka
Remaja menutup diri
, merasa tidak ada yang
memperhatikan dan
tidak ada yang mengerti
. Hal ini membuat remaja
cenderung melakukan perilaku yang tidak
diinginkan agar diperhatikan. Perilaku
tersebut seperti sikap anti sosial, agresif,
konsumsi obat terlarang dan alkohol
serta perilaku seksual berisiko.
Perilaku Seksual
Tinggi
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan  teori  di  atas,  hipotesis  peneliti  adalah  terdapat  hubungan negatif  antara  persepsi  pengawasan  orang  tua  bekerja  dan  perilaku  seksual
remaja. Semakin tinggi persepsi pengawasan orang tua maka semakin rendah perilaku seksual remaja. Semakin rendah persepsi pengawasan orang tua maka
semakin tinggi pula perilaku seksual remaja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  korelasional  yaitu penelitian  yang  bertujuan  untuk  melihat  hubungan  antara persepsi  remaja
terhadap  pengawasan  orang  tua  bekerja  dan  perilaku  seksual  remaja. Pendekatan kuantitatif menekankan analisis pada  data numerikal  yang diolah
dengan  metode  statistika  Azwar,  2012.  Studi  korelasional  mempelajari hubungan  dua  variabel  atau lebih,  yakni  sejauh  mana  variasi  dalam  satu
variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain Noor, 2011. Paling tidak  terdapat  dua  variabel  yang  harus  diukur  sehingga  dapat  diketahui
hubungannya. Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah persepsi remaja terhadap pengawasan orang tua bekerja dan perilaku seksual remaja.
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel Tergantung
: Perilaku Seksual Remaja Variabel Bebas
: Persepsi Remaja Terhadap Pengawasan Orangtua Bekerja
C. Definisi Operasional
Definisi  operasional  merupakan  bagian  yang  mendefinisikan  sebuah konsepvariabel  agar  dapat  diukur,  dengan  cara  melihat  pada  dimensi
indikator dari suatu konsepvariabel Noor, 2011. Dimensi indikator dapat berupa  perilaku,  aspek,  atau  sifatkarakteristik. Definisi  operasional  dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Persepsi Remaja Pengawasan Orang tua Bekerja
Persepsi  remaja  terhadap  pengawasan  orang  tua  bekerja  adalah penilaian  subjek mengenai tindakan  kontrol  yang  dilakukan  orang  tua
bekerja  untuk  mengetahui  keberadaan  dan  kegiatan subjek. Tindakan kontrol  orang  tua  ini  melibatkan  dukungan,  perhatian  dan  kualitas
komunikasi  orang  tua  dan  anak  yang  baik. Persepsi  remaja  terhadap pengawasan orang tua bekerja ini dilihat melalui skala dengan komponen
pengawasan orang tua menurut Crouter dan Head dalam Lippold, 2013. Komponen  pengawasan  orang tua  tersebut adalah  pengetahuan  orang  tua
dan kualitas hubungan orang tua dan anak. Pengawasan  orang tua  yang  didapatkan  subjek  dapat  dilihat  dari
hasil  skor  skala  persepsi  remaja  terhadap  pengawasan  orang tua  bekerja. Subjek  yang  mendapat  skor  rendah  menunjukkan  bahwa  subjek  kurang
mendapatkan  pengawasan  dari  orang tua  bekerja.  Subjek  dengan  skor tinggi menunjukkan bahwa subjek mendapatkan pengawasan dari orangtua
bekerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Perilaku Seksual Perilaku  seksual  merupakan laporan  subjek  mengenai kegiatan
fisik yang bersifat erotis yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan oleh subjek. Perilaku seksual ini dapat dilakukan subjek bersama pasangan
ataupun  hanya  dirinya sendiri  dengan  tujuan  memuaskan  hasrat  seksual secara  jasmaniah. Macam-macam  perilaku  seksual  remaja  dengan
pasangan  maupun  dirinya  sendiri  diambil  dari  teori  yang  dikemukakan oleh Rathus, Nevid, dan Rathus 2007. Perilaku-perilaku seksual tersebut
adalah  masturbasi, simple  kissing,  deep  kissing, touching, breast stimulation,
oral-genital  stimulation, dan
sexual  intercourse atau
bersenggama. Tinggi  rendahnya  perilaku seksual  subjek  dapat  dilihat  dari  hasil
skor  pada  skala  perilaku  seksual  remaja.  Skor  yang  tinggi  pada  skala perilaku  seksual  ini  menunjukkan  bahwa  perilaku  seksual  remaja
tergolong  tinggi.  Skor  rendah  pada skala  perilaku  seksual  menunjukkan bahwa perilaku seksual remaja tergolong rendah.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah remaja usia 11 - 21 tahun yang belum menikah dan  memiliki  kedua  orang  tua  bekerja di  Kota  Batam. Remaja
yang  dijadikan  subjek  penelitian  dalam  penelitian  ini  merupakan  remaja yang  pernah  maupun  belum  pernah  berpacaran.  Peneliti juga  meneliti
subjek  yang  belum  berpasangan  dikarenakan  perilaku-perilaku  seksual PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang  diteliti  tidak  hanya  perilaku  seksual bersama  pasangan  melainkan juga perilaku seksual dengan diri sendiri. Peneliti melakukan penelitian di
kota Batam dikarenakan  Batam merupakan  salah  satu  dari  empat  kota yang dinyatakan sebagai kota tujuan wisata seksual oleh wisatawan asing
di Indonesia. Tingginya angka HIVAIDS serta ditemukannya remaja yang bekerja sebagai pekerja seks komersial PSK juga menjadi alasan peneliti
dalam menentukan subjek penelitian.
E. Metode Pengambilan Sampel
Peneliti  menggunakan  teknik purposive  sampling pada  penelitian ini. Purposive  sampling merupakan  teknik  penentuan  sampel  dengan
pertimbangan  khusus  sehingga  layak  dijadikan  sampel  Noor,  2011. Pertimbangan  khusus  tersebut  ditentukan  peneliti  sesuai  dengan  kriteria
subjek  dalam  penelitian  ini.  Karakteristik  subjek  dalam  penelitian  ini adalah:
1. Remaja yang berusia 11 – 21 tahun dan belum menikah 2. Remaja dengan kedua orang tua bekerja
F. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala. Skala  merupakan  alat  ukur  psikologis  yang  disusun  dari  stimulus
pertanyaan  atau  pernyataan    untuk  mengungkap  atribut – atribut  tertentu melalui  respon  terhadap  pertanyaan  atau  pernyataan  yang  diberikan