Tinjauan Literatur 1Manajemen Pemasaran
14
merek dimulai dengan mengembangkan identitas merek. Sekumpulan merek kepada pelanggan, sebuah citra merek yang aspirasional. Identitas
merek biasanya terdiri dari 8 hingga 12 elemen yang mewakili konsep seperti lingkup produk, atribut produk, kualitasnilai, kegunaan,
pengguna, negara asal, atribut organisasional, kepribadian merek, dan simbol. Yang paling penting dari semua ini yang akan menggerakan
program pembangunan merek, adalah elemen identitas inti, yang lain elemen identitas tambahan, memberikan tekstur dan panduan. Sebagai
tambahan esensi merek dapat mengkomunikasikan identitas merek secara singkat dan inspiratif.
A.2.c. Brand Attitude
Sikap adalah inti dari perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap suatu objek tertentu.Sikap merupakan tanggapan seseorang
terhadap objek tertentu.Sikap konsumen adalah tanggapan perasaan konsumen yang bisa berupa perasaan suka atau tidak suka terhadap objek
tertentu, misalnya bagaimana sikap konsumen terhadap kinerja produk, bagaimana sikap konsumen terhadap harga produk, bagaimana sikap
konsumen terhadap iklan produk perusahaan yang ditayangkan di televisi, dan sebagainya.
Konsumen selalu mengevaluasi sebuah merek.Apakah merek tersebut memberikan kesan yang baik atau buruk. Hal ini disebut juga Brand
Attitude, Brand Atitude adalah evaluasi keseluruhan konsumen terhadap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
merek, dalam model ekuitas merek ditemukan bahwa peningkatan pangsa pasar terjadi ketika sikap terhadap merek makin positif Shimp:2010.
Ada tiga komponen sikap, yaitu : 1. Kognitif
Kognitif berkaitan dengan pikiran seseorang, apa yang dipikirkan konsumen. Kognitif bersifat rasional, masuk akal.
2. Afektif Afektif berkaitan dengan perasaan, jadi sifatnya
emosional.Wujudnya bisa berupa perasaan senang, sedih, ceria, gembira, dan sebagainya.
3. Konatif psikomotor Berkaitan dengan tindakan.Wujudnya dalah keterampilan
seseorang, misalnya terampil menyetir, olahraga, memasak, dan lain-lain. Untuk lebih jelasnya, model sikap yang sederhana dapat
dilihat pada gambar II.1
Gambar II.1 Gambaran model sederhana tiga komponen sikap Sumber: Schiffman dan Kanuk, 2000
KOGNITIF
KONATIF AFEKTIF
16
Fungsi dari sikap adalah membantu menyimpan ekonomi jangka panjang sehingga orang bisa dengan mudah mengingat kembali suatu hal
pada saat yang tepat ketika sedang menghadapi isu atau masalah pada produk, merek, dan jasa dalam rangka membuat pernyataan tentang diri
mereka. Definisi tersebut menggambarkan pandangan kognitif dari psikologi
sosial, di mana sikap dianggap memiliki tiga unsur, yaitu: 1 kognitif pengetahuan, 2 afektif emosi, perasaan, dan 3 konatif tindakan.
Jadi, dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu mental dan saraf sehubungan dengan kesiapan konsumen
untuk menanggapi apa yang mereka sukai dan tidak sukai karena rangsangan. Definisi yang dikemukakan oleh para peneliti tersebut
mengandung makna bahwa sikap mempelajari kecenderungan pemberian tanggapan terhadap suatu objek, baik yang disenangi maupun tidak,
secara konsisten.Dengan demikian, konsumen mengevaluasi merek tertentu secara keseluruhan dari yang terjelek sampai terbaik.
Ada beberapa karakteristik sikap, yaitu: 1. Sikap memiliki objek
Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek karena objek tersebut bisa terhubung dengan
berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, kemasan, penggunaan media, dan sebagainya.
17
2. Konsistensi sikap Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen, dan
perasaan tersebut akan direfleksikan oleh perilakunya karena sikap memiliki konsistensi dengan perilaku.
3. Sikap positif, negatif, dan netral Sikap positif merupakan sikap yang mungkin dapat menerima
atau menyukai suatu hal, sedangkan sikap negatif merupakan sikap yang tidak menyukai suatu hal.Bersikap netral berarti tidak
memiliki sikap atas suatu hal. 4. Intensitas sikap
Intensitas sikap adalah ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaaanya terhadap suatu produk.
5. Resistensi sikap Resistensi adalah besar sikap seorang konsumen bisa
berubah.Seorang pemasar perlu memahami resistensi konsumen agar bisa menerapkan strategi pemasaran yang tepat.
6. Persistensi sikap Persistensi adalah sikap yang menggambarkan bahwa sikap akan
berubah karena berlalunya waktu. 7. Keyakinan sikap
Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.
18
8. Sikap dan situasi Sikap seseorang terhadap suatu objek sering kali muncul dalam
konteks situasi. Artinya, situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.
Kepercayaan merek, evaluasi merek, dan maksud untuk membeli merupakan tiga komponen sikap.Kepercayaan merek merupakan
komponen kognitif dari sikap, evaluasi merek merupakan komponen afektif atau perasaan, maksud untuk membeli merupakan komponen
konatif atau tindakan. Pengukuran sikap konsumen bagi pemasar merupakan hal yang
penting.Dengan mengetahui sikap konsumen, pemasar dapat mengidentifikasikan segmen manfaat, mengembangkan produk baru, dan
memformulasikan serta mengevaluasi strategi promosi.Pemahaman sikap konsumen juga merupakan hal yang sangat krusial.Pengembangan
produk dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengetahui sikap konsumen. Pengukuran sikap konsumen dapat dilakukan dengan
menyebarkan kuisioner kepada kelompok konsumen sasaran yang telah diidentifikasi berdasarkan demografi, kelas sosial, dan gaya hidup.
19
A.3 Minat Menggunakan
Menurut Holland 1992 yang dikutip oleh Djaali 2007:122, “Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”.Oleh
karena itu minat merupakan aspek psikis yang dimiliki seseorang yang menimbulkan rasa suka atau tertarik terhadap sesuatu dan mampu
mempengaruhi tindakan orang tersebut.Minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan dalam diri individu yang kemudian
menimbulkan keinginan untuk berpartisipasi atau terlibat pada suatu yang diminatinya. Seseorang yang berminat pada suatu
objek maka akan cenderung merasa senang bila berkecimpung di dalam objek tersebut sehingga cenderung akan memperhatikan
perhatian yang besar terhadap objek. Perhatian yang diberikan tersebut dapat diwujudkan dengan rasa ingin tahu dan mempelajari objek
tersebut.
A.4 Segmentasi A.4.a. Pengertian Segmentasi
Menurut Rambat Lupiyoadi 2013:52 strategi fokus sangat terkait dengan segmentasi pasar.Strategi tersebut merupakan aktivitas memilah
atau membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang telah terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku, yang mungkin
membutuhkan produk yang berbeda.Pasar sangat luas dan heterogen, pemasar perlu memilah pasar produk yang berbeda.
20
Terdapat tiga alternatif bagi perusahaan dalam persoalan ini, yaitu apakah perusahaan akan menggunakan pemasaran yang terdiferiensiasi
atau tidak, ataupun menggunakan pendekatan pemasaran yang terkonsentrasi.
1. Pendekatan pemasaran tanpa pembedaantidak terdiferensiasi, yaitu pendekatan pemasaran di mana tidak ada pembagian yang khusus atau
segmen tertentu di dalam pasar tidak ada segmentasi atau melayani semua konsumen. Pemasaran tipe ini memang hemat biaya karena
sifatnya massal. Lini produk yang sempit akan mengurangi biaya operasi, sediaan, dan transportasi. Meskipun demikian, pemasaran
modern amat menyangsikan strategi ini karena akan timbul kesulitan untuk menciptakan produk atau merek yang memuaskan konsumen
Perhatikan Gambar 2.2 2. Pendekatan pemasaran dengan pembedaanterdeferensiasi, yaitu
perusahaan mengidentifikasikan beberapa segmen dalam pasarnya dan menerapkan bauran pemasaran yang berbeda bagi setiap segmen
tersebut Perhatikan Gambar 2.3 3. Pendekatan pemasaran terkonsenterasi. Artinya, meskipun pasar
terbagi dalam berbagai segmen, perusahaan menetapkan suatu bauran pemasaran yang sama bagi setiap segmen yang ada. Melalui strategi
ini, perusahaan mencari posisi pasar yang kuat dalam segmen yang dilayani. Akan tetapi, strategi ini juga mengandung resiko apabila ada
perubahan pada segmen tertentu Perhatikan Gambar 2.4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Perusahaan Pelanggan
Gambar II.2 Pendekatan pasar tanpa pembedaan Sumber : Lupiyoadi 2013
Perusahaan Pelanggan
Gambar II.3 Pendekatan pasar dengan pembedaan Sumber : Lupiyoadi 2013
Perusahaan Pelanggan
Gambar II.4 Pendekatan pemasaran terkonsentrasi Sumber : Lupiyoadi 2013
Sebelum membagi-bagi pasar pada segmen tertentu, riset pasar biasanya dilakukan terlebih dahulu.Dengan demikian, segmen-segmen
tertentu diharapkan dapat diketahui yang kebutuhan dan keinginanya Bauran
Pemasaran Pasar tidak
Terdiferensiasi
Bauran Pemasaran 1
Bauran Pemasaran 2
Bauran Pemasaran 3
Bauran Pemasaran 4
Bauran Pemasaran 5
Segmen 1 Segmen 2
Segmen 3 Segmen 4
Segmen 5
Bauran Pemasaran Segmen 1
Segmen 2 Segmen 3
Segmen 4 Segmen 5
22
dapat terpenuhi oleh produsenperusahaan.Dalam menerapkan segmentasi pasar, para pemasar sebenarnya memiliki tujuan yang
berbeda-beda.Namun tetap saja, ada satu tujuan utama dalam segmentasi pasar, yaitu untuk melayani konsumen secara lebih baik dan
memperbaiki posisi daya saing atau kompetitif terhadap kompetitor. Tujuan utama ini juga diiringi dengan tujuan-tujuan lain yang lebih
sempit, seperti meningkatkan penjualan, meningkatkan pangsa pasar, melakukan komunikasi dan promosi yang lebih baik, serta memperkuat
citra. Tujuan-tujuan ini memang bisa saja dicapai dengan pemasaran massal, tetapi era pasar monopoli sudah berakhir dan perusahaan dengan
pemasaran massal akan kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan yang melakukan segmentasi pasar.
Untuk menentukan dasarbasis alternatif bagi segmentasi perusahaan dapat melihat atas dasar segmentasi demografis dan sosioekonomi,
segmentasi psikografis, segmentasi geografi, segmentasi manfaat, segmentasi penggunaan, segmentasi respons promosi, atau segmentasi
berdasarkan jasa. Segmentasi demografis melibatkan berbagai faktor, seperti jenis
kelamin, usia, ukuran keluarga, dan sebagainya. Sementara itu, variabel segmentasi sosioekonomi terdiri atas pendapatan, pendidikan, kelas
sosial, dan etnis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dalam segmentasi psikografis, penjelasan dalam ukuran kuantitatif tidak dapat dibuat. Segmentasi psikografis mengacu pada tingkah laku
masyarakat dan gaya hidup yang dianut. Lain halnya segmentasi geografi. Secara tipikial, dimensi segmentasi
geografis dikelompokan atas faktor lingkup pasar, termasuk pertimbangan dimana operasi jasa akan dilakukan dan pengukuran pasar
geografis, termasuk di dalamnya pengujian tingkat kepadatan penduduk, faktor iklim yang berpengaruh, dan standarisasi area pasar.
Dalam segmentasi manfaat, diasumsikan bahwa manfaat yang dicari konsumen dari produk jasa adalah alasan utama yang mendasari mereka
untuk membeli produk. Sementara itu, segmentasi penggunaan memfokuskan pada tipe dan
batasan penggunaan, seperti pengguna berat, pengguna menengah, pengguna ringan, pengguna tertentu, atau non pengguna bagi jasa
tersebut. Segmentasi respon promosi lebih menitikberatkan pada bagaimana
pelanggan merespons aktivitas promosi tertentu dari perusahaan. Biasanya, pelanggan dibagi menjadi empat kategori menurut batasan
loyalitasnya, yaitu setia terhadap satu merek tertentu, setia terhadap dua atau tiga merek tertentu, menggilir merek atau perusahaan yang disukai,
serta konsumen yang tidak loyal dan tidak terpaku pada merek tertentu. Selain itu, ada juga segmentasi berdasarkan jasa, disini harus
diperhatikan apakah dengan mengelompokkan pelanggan bisa dilayani PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
dengan layananjasa yang sama, dapatkah kita mendiferensiasikan penawaran jasa kita, dan apakah produk kita memiliki level yang sama
dengan jasa.
A.4.b. Segmentasi demografis menurut jenis kelamin
Menurut Kotler dan Keller 2008:237 pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda, sebagian berdasarkan susunan genetik
dan sebagian karena sosialisasi.Misalnya, wanita cenderung berpikiran komunal dan pria cenderung lebih ekspresif dan diarahkan oleh
tujuan.Wanita cenderung memperhatikan semua hal dalam lingkungan baru.Pria cenderung fokus pada bagian lingkungan yang membantu
mereka mencapai tujuan. Sebuah studi riset yang mempelajari bagaimana cara pria dan wanita berbelanja menemukan bahwa pria sering harus
diundang untuk menyentuh produk, sementara wanita sering mengambil produk tanpa didorong. Pria sering suka membaca informasi produk,
wanita bisa berhubungan pada produk pada tingkat yang lebih pribadi.
A.5Prior experience evaluasi penggunaan sebelumnya
Menurut Brakus et al.2009 Prior Experience didefinisikan sebagai sensasi,perasaan,kognisi dan tanggapan konsumen yang ditimbulkan oleh
merek, terkait rangsangan yang ditimbulkan oleh desain merek, identitas merek, komunikasi pemasaran, orang dan lingkungan merek tersebut
dipasarkan. Prior Experience lebih memfokuskan objek penelitiannya terhadap konsumen dengan apa yang konsumen rasakan ketika
menggunakan produk tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25