Analisis Model One-Step Approach to SEM

Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r mutivariate berada diantara ±2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] Bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan Maximum likelihood estimation [MLE] walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.4.6. Analisis Model One-Step Approach to SEM

Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama [One Step Approach to SEM]. Variable min max kurtosis c.r X11 3 7 -0,783 -1,67 X12 2 7 0,047 0,100 X13 3 7 -0,383 -0,815 X14 3 7 -0,447 -0,952 X21 2 7 0,617 1,315 X22 2 7 0,399 0,850 X23 2 7 -0,638 -1,360 Y1 3 7 -0,707 -1,506 Y2 3 9 0,750 1,598 Y3 3 7 0,044 0,093 Multivariate 2,08 0,701 Batas Normal ±2,58 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. One step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik [Hair et.al.,1998]. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini. Gambar 4.2. Sumber : Lampiran Tabel 4.11. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indies Model One-Step Approach- Base Model Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1,532 ≤2,00 baik Probability 0,026 ≥0,05 kurang baik RMSEA 0,070 ≤0,08 baik GFI 0,920 ≥0,90 baik AGFI 0,867 ≥0,90 kurang baik M O DEL PENG UKURAN STRUKTURAL Job Satisfaction, M otivation, Perform ance M odel Specification : O ne Step Approach - Base M odel 1 Job Satisfaction 1 M otivation X11 er_1 1 X21 er_5 1 Perform ance Y1 er_8 1 1 0,005 d_pr 1 Y2 er_9 1 X12 er_2 1 X22 er_6 1 X23 er_7 1 X13 er_3 1 Y3 er_10 1 X14 er_4 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. TLI 0,810 ≥0,95 kurang baik CFI 0,861 ≥0,94 kurang baik Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, belum seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah masih perlu dimodifikasi sebagaimana terdapat dibawah ini. Gambar 4.3 Modifikasi : Estimasi Prob. er_ 2 −− er_ 3 0,253 0,028 er_2 −− er _ 6 −0,296 0,003 Tabel 4.12. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Model One-Step Approach-Modification Model Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1,016 ≤2,00 baik M O DEL PENG UKURAN STRUKTURAL Job Satisfaction, M otivation, Perform ance M odel Specification : O ne Step Approach - M odification M odel 1 Job Satisfaction 1 M otivation X11 er_1 1 X21 er_5 1 Perform ance Y1 er_8 1 1 0,005 d_pr 1 Y2 er_9 1 X12 er_2 1 X22 er_6 1 X23 er_7 1 X13 er_3 1 Y3 er_10 1 X14 er_4 1 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Probability 0,441 ≥0,05 baik RMSEA 0,012 ≤0,08 baik GFI 0,947 ≥0,90 baik AGFI 0,906 ≥0,90 baik TLI 0,994 ≥0,95 baik CFI 0,996 ≥0,94 baik Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step modification ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.

4.4.7. Uji Kausalitas