BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1 Definisi Operasional
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, serta lebih dapat memahami isi dan agar definisi yang digunakan di dalam penelitian ini
dapat diukur serta menghilangkan dan menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran, maka variabel yang berkaitan dengan penelitian yang
akan dianalisis adalah sebagai berikut.
A. Kepuasan Kerja X1
Suatu keadaan emosional karyawan dimana satupun tidak terjadi titik temu antara lain balas jasa kerja karyawan dari
perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan.
Indikator untuk mengukur variabel Kepuasan Kerja Karyawan menurut Rachman 2010:70 antara lain meliputi :
1. Pekerjaan itu sendiri
Tingkat hingga dimana tugas-tugas pekerjaan dianggap menarik dan memberikan peluang untuk belajar dan memberikan
tanggung jawab.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Kondisi Kerja
Termasuk di sini kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin, tempat ibadah dan tempat parkir yang disediakan oleh
perusahaan. 3.
Insentif Merupakan segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai
balas jasa atas kerja mereka dengan jenis dan kondisi pekerjaannya.
4. Kesempatan Promosi
Tersedianya peluang-peluang untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan jabatan dalam bekerja.
B. Motivasi X2
Suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Dalam diri seseorang ada kekuatan yang
mengarahkan kepada tindakan. Indikator untuk mengukur variabel motivasi kerja diadaptasi
dari teori harapan Vroom dalam Robbins, 1998 dalam Mamik, 2010 meliputi :
1. Harapan
Merupakan probabilita yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu yang akan mendorong
kinerjanya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Instrumentalitas
Merupakan derajat sejauh mana individu meyakini bahwa berkinerja pada suatu tingkat tertentu akan mendorong
tercapainya suatu keluaran yang diinginkan. 3.
Valensi Yaitu sejauh mana ganjaran-ganjaran organisasional memenuhi
tujuan atau kebutuhan pribadi seorang individu tersebut.
C. Kinerja
Y
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Dharma, 2003 : 355. Sedangkan indikator untuk mengukur variabel Kinerja
karyawan diadaptasi dari Mangkunegara 2000 dan Gomes 2000, dalam Mamik 2010, meliputi :
1. Kualitas Hasil Kerja
Merupakan mutu yang harus dihasilkan baik tidaknya. Pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran
“tingkat kepuasan,” yaitu seberapa baik penyelesaiannya.ini berkaitan dengan bentuk keluaran.
2. Kuantitas Hasil Kerja
Yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Pengukuran kuantitatif melibatkan perhitungan keluaran dari proses atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pelaksanaan kegiatan. 3.
Kehadiran Yaitu kuantitas kehadiran karyawan. Pengukuran kuantitatif
melibatkan perhitungan jumlah kehadiran karyawan di tempat kerja.
3.1.2 Pengukuran Variabel