Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN
menguntungkan bagi citra perusahaan di mata publik dan reputasi perusahaann bisa meningkat. Hasil ini mendukung teori legitimasi
yang menyatakan legitimasi adalah hal penting bagi organisasi, batasan-batasan yang di tekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai
sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan
perusahaan, salah satunya adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset
atau kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan selain modal dan material. Kepedulian perusahaan terhadap sumber daya manusia
akan memberikan dampak yang yang lebih baik, citra perusahaan bisa meningkat, kinerja yang dihasilkan oleh sumber daya manusia
lebih baik dan hasil kinerja perusahaan bisa meningkat. Kinerja yang meningkat dari perusahaan akan meningkatkan reputasi perusahaan,
sehingga diharapkan setiap perusahaan memperhatikan sumber daya manusia yang dimiliki karyawan, sebagai aset penting yang perlu
diperhatikan untuk meningkatkan reputasi perusahaan. 2. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap reputasi perusahaan.
Ukuran perusahaan perusahaan merupakan salah satu ukuran yang penting yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi
pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan.Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi
dalam laporan keuangan Menurut Heckston dan Milne 1996, dalam
Fahrizqi 2010 ukuran perusahaan dapat diukur dengan jumlah karyawan, total nilai aset, volume penjualan, atau peringkat indeks.
Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari nilai total aset perusahaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian koefisien variabel lasset sebesar +135,17 dengan arah positif dengan
signifikansi 0,0250,05, hal ini berarti variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap reputasi perusahaan, artinya
bahwa perusahaan besar yang dinilai dengan tingkat aktiva yang besar akan mengungkapkan bagian sumber daya manusia lebih
banyak, sehingga diharapkan dapat meningkatkan reputasi perusahaan. Pengungkapan sumber daya manusia yang dilakukan
oleh perusahaan diharapkan dapat menarik pihak investor dan menjadi nilai tambah bagi prusahaan, sehingga pengungkapan
sumber daya manusia merupakan bagian penting dan harus menjadi sorotan bagi perusahaan. Pengungkapan sumber daya manusia
meliputi usaha perusahaan untuk mensejahterakan para karyawan yang terdiri dari biaya pelatihan, program pelatihan, kesehatan,
fasilitas dan keselamatan di tempat kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2013, bahwa semakin
tinggi ukuran perusahaan maka akan meningkatkan reputasi perusahaan.
3. Pengaruh leverage terhadap reputasi persusahaan Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap
rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang.Nilai leverage yang dihasilkandengan arah positif dan
signifikansi 0,416 0,05 , artinya leverage tidak mempengaruhi reputasi perusahaan. Besar kecilnya rasio leverage suatu perusahaan
tidak mempengaruhi besarnya pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan.Penelitian ini tidak sejalan dengan teori agensi. Teori
agensi menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi akan mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang
dibuatnya agar tidak menjadi sorotan debtholders, sehingga besar kecilnya rasio leverage suatu perusahaan mempengaruhi besarnya
pengungkapan CSR bagian pengungkapan sumber daya manusia yang dilakukan oleh perusahaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring 2005 dan Putri 2013 yang tidak menemukan hasil
terdapat hubungan antara tingkat leverage perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh
perusahaan.
4. Pengaruh jenis perusahaan terhadap reputasi perusahaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien jenis industri
dengan signifikansi 0,013 0,05. Perusahaan dengan tipe industri high profile memiliki dampak operasi terhadap lingkungan,
karyawan dan masyarakat yang lebih besar daripada perusahaan dengan kategori low profile, sehingga perusahaan high profile
memiliki andil yang besar terhadap pencemaran lingkungan seperti limbah produksi yang mengandung bahan berbahaya dan dapat
menyebabkan polusi, dengan demikian mengharuskan perusahaan lebih memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.
Perusahaan low profile tidak berdampak besar terhadap lingkungan karena tidak memberikan efek pencemaran lingkungan terhadap
limbah-limbah kimia yang berbahaya bagi lingkungan, karyawan dan masyarakat sekitar.
Hal ini berarti tipe jenis industri high profile diharapkanakan lebih memperhatikan pengungkapan tanggungjawab sosial yang,
terutama dalam mengungkapakan bagian sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan karena akan menjadi sorotan masyarakat dan
para pemegang saham. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2013, perusahaan dengan jenis high profile
diharapkan menungkapkan tanggung jawab sosialnya pada bagian sumber daya manusia lebih banyak dibandingkan perusahaan low
profile.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Marisanti 2012 dan Sembiring 2005 yang menyatakan
bahwa perusahaan dengan tipe high profile akan membuat pengungkapan tanggung jawab sosial yang lebihluas dari perusahaan
dengan tipe low-profile, sehingga reputasi perusahaan akan meningkat
5. Konsentrasi kepemilikan terhadap reputasi perusahaan Hasil penelitian menunjukan koefisien tingkat konsentrasi
kepemilikan dengan arah negatif dengan signifikansi 0,829 0,05.Hal ini berarti bahwa konsentrasi kepemilikan tidak memiliki
pengaruh signifikan
terhadap reputasi
perushaan.Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan
pengaruh di antara pemegang saham atas kegiatan operasional perusahaan.Salah satu karakteristik struktur kepemilikan adalah
konsentrasi kepemilikan yang terbagi dalam dua bentuk struktur kepemilikan yaitu kepemilikan terkonsentrasi dan kepemilikan
menyebar. Konsentrasi kepemilikan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah presentasi saham terbesar. Perusahaan yang di dominasi kepemilikan saham tersbesar oleh salah satu pihak akan
menyebabkan pihak tersebut akan mendominasi segala kebijakan dan akan menjadi prioritas utama bagi perusahaan, kepentingan
yang akan diutamakan juga merupakan kepentingan satu pihak
sehingga akan menurunkan reputasi. Hasil penelelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri 2013, kepemilikan
konstitusional yang menunjukan hasil dengan arah negatif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat konsentrasi kepemilikan maka
reputasi perusahaan akan menurun.