skor CII lebih besar dari rata-rata industri dan termasuk dua besar dalam setiap kategorinya.Survei Corporate Image IMAC 2012 ini
mencakup 83 kategori industri. 3.6.2 Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini yaitu ukuran perusahaan, tingkat leverage, jenis industri dan tingkat kosentrasi kepemilikan.
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Menghitung Skor Pengungkapan Sumber Daya Manusia.
Menggunakan indeks yang oleh Utami dan Rachmawati 2008, indeks pengungkapan diformulasikan sebagai berikut:
Keterangan: n = jumlah skor pengungkapan yang diperoleh, dengan
menggunakan variabeldummy : 1=jika item diungkapkan: 0= jika item tidak diungkapkan.
k = jumlah skor maksimal. 3.7.2
Menentukan Score Reputasi Perusahaan. Score reputasi perusahaan yang digunakan dengan hasil excellent
dalam Indonesia Corporate Image Award IMAC tahun 2012 dan 2013.
INDEKS =
k n
3.7.3 Menghitung Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan. Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan
keuangan menurut Heckston dan Milne 1996 dalam Fahrizqi 2010 dari beberapa penelitian, ukuran perusahaan dapat diukur
dengan jumlah karyawan, total nilai aset, volume penjualan, atau peringkat indeks. Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diukur dari
nilai total aset perusahaan. lasset = logTotal AsetPerusahaan.
3.7.4 Mengukur tingkat leverage Leverage dapat diartikan sebagai tingkat ketergantungan
perusahaan terhadap hutang dalam membiayai kegiatan operasinya, dengan demikian leverage juga mencerminkan tingkat resiko
keuangan perusahaan, Sembiring 2005. DER = Total Kewajiban
Total ekuitas 3.7.5
Menentukan Jenis Industri Penelitian ini menggelompokan jenis industri kedalam high
profile dan low profile. Dalam penelitian ini, variabel IND adalah variabel dummy yang mengambil nilai 1 untuk perusahaan yang
termasuk tipe high profile dan perusahaan yang dikategorikan dalam low profile diberi angka 0. Sembiring 2005 dalam Purwanto
2011,
Perusahaan yang dikategorikan sebagai high profile antara lain perusahaan perminyakan dan pertambangan lain, kimia, hutan, kertas,
otomotif, penerbangan, agribisnis, tembakau dan rokok, produk makanan dan minuman, mediadan komunikasi, energi listrik, engineering, kesehatan
serta transportasi dan pariwisata. Sedangkan kelompok industri low profile terdiri dari bangunan, keuangan dan perbankan, supplier peralatan medis,
properti, retailer, tekstil dan produk tekstil, produk personal, dan produk rumah tangga.
3.7.6 Menghitung Tingkat Kosentrasi Kepemilikan
Menurut Dominguez 2011, dalam Putri dan Rahaja 2013, konsentrasi
kepemilikan merupakan
variabel yang
mampu mempengaruhi reputasi perusahaan. Perusahaan dengan jumlah
pemegang saham yang lebih besar mungkin lebih tertarik mencerminkan keprihatinan mereka mterhadap masalah sosial karena
ada kemungkinan besar bahwa pemegang saham lebih tertarik dalam perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosialnya.
Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di antara pemegang saham atas kegiatan operasional
perusahaan.Salah satukarakteristik struktur kepemilikan adalah konsentrasi kepemilikan.Konsentrasikepemilikan diukur dengan
persentase kepemilikan terbesar saham terbesarBarucci dan Falini, 2004; Drobetz, 2004 dalam Sulyanti, 2011.
= persentase kepemilikan terbesar saham terbesar