3.6 TEKNIK ANALISIS DATA
3.6.1 Data Kuantitatif
Menurut Sugiyono 2010:23 data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Dalam penelitian ini, data kuantitatif
berupa hasil belajar kognitif dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan pendekatan
Penilaian Acuan Patokan PAP dengan membandingkan skor-skor hasil tes peserta didik terhadap kriteria atau patokan yang telah ditetapkan oleh guru.
Metode PAP yang digunakan peneliti menggunakan sistem penilaian dengan skala 100. Menurut Poerwanti 2008:6.15 Skala 100 dimulai dari persentase yang
mengartikan skor prestasi sebagai proporsi penguasaan peserta didikpada suatu perangkat tes dengan batas minimal angka 0 sampai 100 persen .
Adapun langkah-langkah PAP sebagai berikut: a. Menentukan Skor berdasarkan proporsi
Keterangan : B = banyaknya butir yang dijawab benar dalam bentuk pilihan ganda
atau jumlah skor jawaban benar pada setiap butiritem soal pada tes bentuk menguraikan
St = Skor teoritis
Poerwanti, dkk 2008:6-15-6-16
Skor =
� �
x 100
b. Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Nilai ketuntasan Minimal Kunandar,2014:83 adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan melalui prosedur tertentu . Untuk menentukan batas minimal nilai ketuntasan siswa, dapat menggunakan pedoman
yang ada. Hasil penghitungan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal hasil belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu tuntas dan
tidak tuntas dengan kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Minimal belajar siswa
KKM Kualifikasi
≥ 70
Tuntas
70 Tidak tuntas
KKM Mata Pelajaran IPS Kelas VB SD Labschool Unnes
Tabel 3.2
Nilai Ketuntasan Sikap
Nilai Ketuntasan Sikap Modus
Predikat
4,00 Sangat baik SB
3,00 Baik B
2,00
Cukup C
1,00
Kurang K Permendikbud 2014 :11
Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, dan Kurang
K.Ketuntasan Belajar untuk sikap KD pada KI-1 dan KI-2 ditetapkan dengan modus predikat Baik B.Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 4,00 – 1,00 untuk
angka yang ekuivalen dengan huruf A sampai dengan D sebagaimana
tertera pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Nilai Ketuntasan Pengetahuan dan Keterampilan Nilai Ketuntasan
Pengetahuan dan Keterampilan Rentang Angka
Huruf 3,85
– 4,00 A
3,51 – 3, 84
A- 3,18
– 3,50 B+
2,85 -3,17 B
2,51 – 2,84
B- 2,18
– 2,50 C+
1,85 – 2,17
C 1,51
– 1,84 C-
1,18 – 1,50
D+ 1,00
– 1,17 D
Permendikbud 2014:12 Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67
untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67. Skala nilai dalam kurikulum 2013 menggunakan skala 1-4. Ada dua cara untuk mendapatkan
nilai dalam skala 1 – 4 yaitu :
1. Mengkonversi langsung dari skor Rumus : Nilai =
Widoyoko, 2014 :144 2. Mengkonversi dari skala 0 -100
Rumus : Nilai = Kurinasih, 2014:56
Nilai Akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus nilai yang terbanyak muncul. Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari
nilai rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal nilai tertinggi yang dicapai.
Keterangan : 1. KD pada KI 3 dan KI 4 peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk
menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai 2,67 dari hasil tes formatif.
2. KD pada KI 3 dan KI 4 peserta didik dinyatakan tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai
2,67 dari hasil tes formatif. 3. KD pada KI 1 dan KI 2,ketuntasan peserta didik dilakukan dengan
memperhatikan aspek sikap pada KI 1 dan KI 2 untuk seluruh mata pelajaran,yakni jika profil peserta didik secara umum pada kategori baik B
menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan. Implikasi atau tindak lanjut dari ketuntasan belajar tersebut sebagai
berikut : a. KD pada KI 3 dan KI 4 diberikan remidial remidial individual sesuai dengan
kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.67 b. KD pada KI 3 dan KI 4 diberikan kesempatan untuk melanjutkan pelajarannya
ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai 2,67 atau lebih dari 2,67
c. KD pada KI 3 dan KI 4 diadakan remidial klasikal sesuai dengankebutuhan apabila lebih dari 75 peserta didik memperoleh nilai kurang dari 2,66
d. KD pada KI 1 dan KI 2,pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik.
c. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut Aqib dkk, 2011: 41:
Keterangan : P = persentase siswa yang tuntas
Menurut Djamarah 2010 :108 apabila 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran mencapai taraf keberhasilan minimal, maka proses
belajar mengajar berikutnya dapat membahas pokok bahasan baru. Berdasarkan pendapat diatas, dalam penelitian ini peneliti menentukan batas ketuntasan
Klasikal juga 75 . Berdasarkan acuan ketentuan Permendikbud no 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik pada pendidikan dasar dan
menengah, maka dalam penilaian pada penelitian ini mengunakan tabel sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria ketuntasan Klasikal Hasil belajar Siswa Kriteria ketuntasan klasikal
Kualifikasi
≥ 75
Tuntas
75 Tidak Tuntas
Tabel 3.5
Kriteria Ketuntasan Individual Kompetensi Pengetahuan, sikap dan Keterampilan
Kriteria ketuntasan Individual Kualifikasi
Pengetahuan Sikap
Keterampilan ≥2,67 ≥70
≥3,00 B ≥2,67 ≥70
Tuntas
2,67 70 3,00 B
2,67 70 Tidak Tuntas
P =
∑� �
∑ �
X 100
d. Menghitung nilai rata-rata satu kelas yaitu dengan rumus sebagai berikut Sugiyono, 2010:49:
Keterangan : Me = nilai rata-rata kelas
∑xi = jumlah nilai siswa dalam satu kelas
n = jumlah siswa dalam satu kelas
e. Menentukan tingkat keberhasilan hasil belajar siswa dalam persen pada kriteria berikut ini:
Tabel 3.6 Tingkat Keberhasilan belajar Siswa
Tingkat Keberhasilan Arti
80 Sangat tinggi
60-79
Tinggi
40-59
Sedang
20-39 Rendah
20 Sangat rendah
Aqib, dkk 2011:41
3.6.2 Data Kualitatif