Kerangka Berfikir Interaksi Sosial Antara Pekerja Seks Komersial (PSK) dengan Masyarakat (Studi Kasus di Kawasan Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Kota Semarang)

2.5 Kerangka Berfikir

Lingkungan Resosialisasi Sunan Kuning memiliki tiga kelompok sosial yang terdiri PSK, Masyarakat, dan Pengasuh GermoMucikari. Antara PSK, masyarakat, dan pengasuh GermoMucikari merupakan mahluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri, mereka saling membutuhkan. Ketiga kelompok tersebut terlibat dalam Proses Interaksi Sosial yang terdiri dari, Interaksi Sosial antara PSK dengan Masyarakat, PSK dengan pengasuh, PSK dengan sesama PSK yang tinggal di wisma, serta Interaksi Sosial antara masyarakat dengan pengasuh. Proses Interaksi Sosialnya, diantara mereka tidak pernah terjadi konflikperselisihan, serta masyarakat dapat menerima kehadiran PSK dan pengasuh. Mengenai dampak adanya PSK bagi masyarakat sekitar, berdampak negatif dapat menyebarkan penyakit seksual seperti HIVAIDS, merusak sendi- sendi keluarga, meracuni dan menghancurkan generasi muda, merusak sendi- sendi moral, hukum, dan agama serta menyebabkan disfungsi seksual. Di samping berdampak negatif, adanya PSK berdampak positif terhadap masyarakat sekitar yaitu, perekonomian masyarakat sekitar terbantu, dapat membuka lapangan pekerjaan baru, seperti adanya tukang parkir, tukang ojek, usaha membuka warung makan, dan ada yang membuka toko-toko kecil. Dibawah ini dijelaskan kerangka berfikir yaitu Interaksi Sosial antara PSK dengan masyarakat, PSK dengan sesama PSK, PSK dengan pengasuh, dan Interaksi Sosial antara masyarakat dengan pengasuh, serta dampak adanya PSK bagi masyarakat, berikut penjelasan menurut bagan: Dampak bagi Masyarakat PSK MASYARAKAT PENGASUH MucikariGermo Hubungan Interaksi Sosial PSK dengan masyarakat, PSK dengan Pengasuh, dengan sesame PSK, serta Pengasuh dengan masyarakat, tidak pernah terjadi konflik ataupun perselisihan, masyarakat dapat menerima kehadiran para PSK dan pengasuh. INTERAKSI SOSIAL Berdampak Positif Perekonomian masyarakat sekitar terbantu, dapat membuka lapangan pekerjaan baru, seperti adanya tukang parkir, dan ada yang membuka usaha warung makan, toko-toko kecil, dan salon. PSK Berdampak Negatif Menyebarkan Penyakit HIVAIDS, Merusak Sendi-sendi Keluarga, Meracuni dan Menghancurkan Genrasi Muda, Merusak Sendi- sendi Moral, Hukum, dan Agama, serta Menyebabkan Disfungsi Seksual. 51

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian, tentang Interaksi Sosial yang meliputi, Interaksi Sosial PSK dengan masyarakat, dengan sesama PSK, PSK dengan Pengasuh, dan Pengasuh dengan Masyarakat, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong Lexy J, 2007 : 6. Penelitian adalah suatu pencarian fakta menurut metode objektif yang jelas untuk menemukan hubungan antarfakta dan menghasilkan dalil atau hukum Jhon dalam Moh. Nazir, D. 2005 : 13. Pendekatan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi sosial pekerja seks komersial PSK dengan masyarakat di kawasan Resosialisasi Argorejo Sunan Kuning Kota Semarang, serta mengetahui dampak negatif dan positif yang diterima masyarakat dengan adanya PSK. Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong Lexy J, 2007 : 8, mengulas sepuluh buah ciri penelitian kualitatif, yaitu: a. Latar Alamiah, penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan entity. Hal ini dilakukan, menurut Lincoln dan Gube 1985, karena ontologi alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya. b. Manusia Sebagai Alat instrumen, dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika memanfaatkan alat yang bukan-manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim, digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk menegadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada di lapangan. c. Metode Kualitatif, Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kulitatif digunakan karena beberapa pertimbangan, Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini langsung menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penjamanan pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. d. Analisis Data Secara Induktif, peneltian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alas an. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis dapat menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat- tidaknya pengalihan pada suatu latar lainya. Keempat, analisis data induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan- hubungan. Kelima, analisis dapat memperhitungkan nilai-nilai secara explisit sebagai bagian dari struktur analistik. e. Teori dari Dasar grounded theory, Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyususnan teori substansif yang berasal dari data. Hal ini disebabkan oleh bebrapa hal. Pertama, tidak ada teori apreori yang dapat mencukupi kenyataan-kenyataan jamak yang mungkin akan dihadapi. Kedua, penelitian ini mempercayai apa yang dilihat sehingga ia berusaha untuk sejauh mungkin menjadi netral. Ketiga, teori dasar-dasar lebih dapat responsif terhadap nilai-nilai kontekstual. f. Deskriptif, Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. g. Lebih Mementingkan Proses daripada Hasil, Penelitian kualitatif lebih banyak mementingkan segi proses daripada hasil. Hal ini disebabkan oleh hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam proses. Bogdan dan Biklen dalam Meolong Lexy J, 2007 : 12 memberiakan contoh seorang peneliti yang menelaah sikap guru terhadap jenis siswa tertentu. Peneliti mengamatinya dalam hubungan kegiatan sehari-hari, kemudian menjelaskan tentang sikap yang diteliti. Dengan kata lain, peranan proses dalam penelitian kualitatif besar sekali. h. Adanya Batas yang Ditentukan oleh Fokus, Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitian atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, batas menentukan kenyataan jamak yang kemudian mempertajam fokus. Kedua, penetapan fokus dapat lebih dekat dihubungkan oleh interaksi antara peneliti dan fokus. i. Adanya Kriteria Khusus untuk Keabsahan Data, Penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reliabilitas, dan objektifitas dalam versi lain dibandingkan dengan yang lazim diguanakan dalam penelitian klasik. j. Desain yang Bersifat Sementara, Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan kenyataan di lapangan. Jadi, tidak menggunakan desain yang telah disusun secara ketat dan kaku sehingga tidak dapat diubah lagi. k. Hasil Penelitian Dirundingkan dan disepakati Bersama, Penelitian kualitatif lebih menghendaki agar pengertian dan hasil interprestasi yang diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sebagai sumber data. Hal ini disebabkan oleh bebrapa hal. Pertama, susunan kenyataan dari merekalah yang akan diangkat oleh peneliti. Kedua, hasil penelitian bergantung pada hakikat dan kualitas hubungan antara pencari dengan yang dicari. Ketiga, konfirmasi hipotesis kerja akan menjadi lebih baik verifikasinya apabila diketahui dan dikonfirmasi oleh orang-orang yang ada kaitanya dengan yang diteliti.

3.2 Lokasi Penelitian