Tujuan dan Fungsi Kegiatan Tutor Sebaya

25 5 Mengklarifikasi dan memperluas pertanyaan terhadap matematika yang dipelajarinya; 6 Menghargai keindahan dan kekuatan notasi matematika dan peranannya dalam pengembangan ide matematika. Seperti yang telah dikemukakan oleh Huggins 1999 bahwa untuk meningkatkan pemahaman konseptual matematis, siswa bisa melakukannya dengan menge- mukakan ide-ide matematisnya kepada orang lain. Schoen, Bean dan Ziebarth Hulukati, 2005 mengemukakan bahwa kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam hal menjelaskan suatu algoritma dan cara unik untuk pemecahan masalah, kemampuan siswa mengkonstruksi dan menjelaskan sajian fenomena dunia nyata secara grafik, kata-katakalimat, persamaan, tabel dan sajian secara fisik atau kemampuan siswa memberikan dugaan tentang gambar-gambar geometri. Greenes dan Schulman Saragih, 2007 menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan kekuatan sentral bagi siswa dalam merumuskan konsep dan strategi. Komnikasi matematis adalah modal keberhasilan bagi siswa terhadap pendekatan dan penyelesaian dalam eksplorasi dan investigasi matematika. Komunikasi matematis merupakan wadah bagi siswa dalam berkomunikasi dengan temannya untuk memperoleh informasi, berbagi pikiran dan penemuan, curah pendapat, menilai dan mempertajam ide untuk meyakinkan yang lain. Romberg dan Chair Sumarno, 2000 mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi matematis secara luas. Pendapat pertama, komunikasi matematis menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide matematika. 26 Pendapat kedua, komunikasi matematis dapat menjelaskan ide, situasi dan relasi matematis secara lisan atau tertulis dengan benda nyata, gambar, grafik dan aljabar. Pendapat ketiga, komunikasi matematis dapat menyatakan pristiwa sehari- hari dalam bahasa atau simbol matematika, mendengarkan, mendiskusikan dan menulis tentang matematika termasuk komunikasi matematis. Pendapat keempat, komunikasi matematis adalah membaca dengan pemahaman suatu prestasi mate- matika tertulis, membuat konjektur, menyusun argument, merumuskan definisi dan generalisasi. Pendapat kelima, komunikasi matematis dapat menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari. Baroody Qohar, 2013: 47 mengemukakan lima aspek komunikasi, kelima aspek. Aspek pertama representasi representing, berarti membuat bentuk lain dari ide atau masalah, contohnya dari bentuk tabel direpresentasikan dalam bentuk diagram atau sebaliknya. Representasi dapat membantu siswa untuk menjelaskan konsep atau ide, memudahkan mendapatkan stategi pemecahan dan fleksibelitas dalam menjawab soal matematika. Aspek kedua, mendengar listening, aspek mendengar merupakan salah satu yang sangat penting dalam diskusi. Kemampuan dalam mendengarkan topik-topik yang sedang didiskusikan akan mempengaruhi pada kemampuan siswa dalam memberikan pendapat atau komentar. Aspek ketiga, membaca reading, proses membaca merupakan kegiatan yang kompleks, karena di dalamnya terkait aspek mengingat, memahami, membandingkan, menganalisis, serta mengorganisasikan apa yang terkandung dalam bacaan. Dengan membaca seseorang dapat memahami ide-ide yang sudah dikemukakan orang lain leawat tulisan, sehingga terbentuklah suatu masyarakat ilmiah matematis, sehingga setiap anggota saling dapat menerima ide maupun gagasan