Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Toeti Soekamto dan Winataputra 1995: 78 mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur yang sistematis dalam meng- organisasikan pengalaman belajar bagi para siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dapat dikatakan bahwa model pembelajaran merupakan jabaran dari pendekatan. Satu pendekatan dapat dijabarkan ke dalam berbagai model pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa model pembelajaran adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan kepencapaian tujuan. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun dapat tercapai secara optimal, ini yang dinamakan model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran matematika. Maka dapat disimpulkan bahwa 10 model pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang telah diracang khusus oleh seorang pendidik untuk memudahkan guru melakukan proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran yang dirancang mempunyai tujuan dan sasaran yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut, model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT adalah model pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan aktivitas belajar.

2. Model Pembelajaran Kooperatif

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif cooperative learning adalah salah satu pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Kooperatif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang siswa dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, sikap ini sangantlah penting dalam penelitian ini. Pembelajaran kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kelompok kerja, karena pembelajaran kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif cooperative task dan komponen struktur insentif kooperatif cooperative insentive structure. Tugas kooperatif berkaitan dengan hal-hal yang menyebabkan anggota kelompok bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok, sedangkan struktur insentif kooperatif merupakan suatu yang