Unsur–Unsur Model Pembelajaran Kooperatif

15

2.5 Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Ibrahim 2000 Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai 3 tujuan pembelajaran, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap kondisi social, dan pengembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit. Pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. Siswa kelompok atas akan menjadi tutor bagi kelompok bawah, sedangkan kelompok atas akan meningkatkan kemampuan akademiknya karena memberikan pelayanan sebagai tutor. Pembelajaran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi sosial, budaya untuk saling mambantu satu sama lain atas tugas-tugas bersama dan belajar untuk saling menghargai satu sama lain. Pembelajaran kooperatif mengajarkan kepada siswa untuk saling bekerja sama dan menghargai, sehingga secara tidak langsung dapat mengembangkan keterampilan sosial siswa.

2.6 Pembelajaran Kooperatif tipe NHT

Numbered Heads Together Pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT adalah sebuah tipe pembelajaran yang dikembangkan oleh Spancer Kagan tahun 1993. Pada umumnya NHT digunakan untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang 16 menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Lie 2008: 59 mengemukakan pendapat bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT memberikan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan memper- timbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu tipe pembelajaran ini dapat mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama belajar mereka. Dalam pembelajaran kooperatif siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, yang terdiri dari beberapa siswa memiliki kemampuan bervariasi yaitu; tinggi, sedang dan rendah. Interaksi sosial akan terjadi dalam kelompok, ada komunikasi, diskusi tatap muka dan timbulnya rasa tanggung jawab. Hal inilah yang menyebabkan adanya ketergantungan positif, dimana siswa yang memiliki kemampuan rendah akan dibantu oleh teman yang berkemampuan tinggi. Lundgren Zubaedi, 2011: 229 mengemukakan ada beberapa manfaat model kooperatif tipe NHT terhadap peserta didik yang hasil belajar rendah, antara lain: a. Rasa harga diri menjadi lebih tinggi. b. Memperbaiki kehadiran. c. Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar. d. Perilaku mengganggu menjadi lebih baik. e. Konflik antara pribadi berkurang. f. Pemahaman lebih mendalam. g. Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. h. Hasil belajar lebih tinggi.

2.7 Langkah-langkah Pembelajaran NHT

Numbered Heads Together Kangen Zubaedi, 2011: 228 mengemukakan ada tiga langkah penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT, yaitu pembentukan kelompok, diskusi masalah, dan tugas jawaban antar kelompok. Kemudian langkah-langkah tersebut dikembangkan lagi menjadi enam langkah, sebagai berikut: 17 Tabel.2.1 Langkah-langkah NHT Tahapan Pembelajaran Proses Pembelajaran NHT 1. Langkah Persiapan Guru mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran. 2. Pembentuk Kelompok • Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3 - 5 orang peserta didik. • Guru memberi nomor kepada peserta didik dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. • Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin, dan kemampuan belajar. • Pembentukan kelompok menggunakan berdasarkan Kreteria Ketuntasan Minimal KKM matematika dan wawancara sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok. 3 Buku PaketPanduan Setiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan, agar memudahkan peserta didik dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru. 4 Diskusi masalah • Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap peserta didik sebagai bahan yang akan dipelajari. • Dalam kerja kelompok, siswa berfikir bersama dan meyakinkan bahwa setiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. 5 Memanggil nomor anggota dan memberi jawaban Guru menyebut satu nomor dan para peserta didik dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyajikan jawaban kepada peserta didik di kelas. 6 Memberi Kesimpulan Guru bersama peserta didik menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan. 7 Memberi penghargaan Guru memberikan penghargaan pada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya terkini. Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melaksanakan model ini adalah : a. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan masing-masing siswa dalam setiap kelompoknya mendapatkan nomor urut. b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan permasalahannya. Tiap kelompok mendiskusikan bersama. c. Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggotanya mengetahui jawaban tersebut. 18 d. Guru memanggil salah satu nomor secara random dan siswa yang bernomor tersebut melaporkan jawabannya. Dalam tahap ini, seluruh kelompok yang bernomor sama yang dipanggil guru harus siap. Tiap kelompok yang nomornya dipanggil memberikan jawaban mereka. Apabila tidak bisa menjawab, maka guru dapat memberikan punishment. e. Siswa dipersilahkan memberikan tanggapan apabila dirasa jawaban kelompok lain kurang tepat. f. Setelah siswa melaporkan hasil, guru mendiskusikan jawaban-jawaban yang telah dijawab siswa, dan memberi jawaban yang paling benar. g. Bila diperlukan tiap kelompok dapat memberikan kesimpulan. Lie 2008: 60 mengemukakan ada lima langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together NHT. Langkah pertama, guru membagi siswa kedalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5. Langkah kedua, guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan. Langkah ketiga, siswa menyatukan pendapat tentang jawaban pertanyaan dan meyakinkan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Langkah keempat, guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa menomorinya sesuai, mengacungkan tangan dan menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. Langkah terahir, guru membahas dan mengevaluasi. Muntansir 2014: 18 menyimpulkan semblan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif dalam penelitianya. Diawali dengan persiapan, dalam tahap ini guru menyiapkan rancangan pembelajaran dengan membuat skenario