Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN
48
Dari uji validitas t
hitung
t
tabel
maka hasil ketentuan validitas dianggap valid dan nilai r
xy
yang diperoleh, hasilnya dikonsultasikan kekreteria uji, yaitu: Antara 0,80 – 1,00 sangat tinggi.
Antara 0,60 – 0,79 tinggi. Antara 0,40 – 0,59 cukup.
Antara 0,20 – 0,39 rendah. Antara 0,00 – 0,19 sangat rendah.
2 Uji Reliabilitas
Realibilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach Alpha. Russeffendi 1998 dengan bantuan SPSS diperoleh koefesien reabilitas untuk instrumen
kemampuan komunikasi matematis sebesar 0,875. Instrumen dengan koefisien reabiltas 0,875 tergolong dalam instrumen dengan koefisien reabilitas tinggi.
Arikunto 2007: 109 Tingkat reabilitas tes bisa menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:
= − 1 1 −
∑ σ
keterangan: = indeks reliabilitas instumen
N = banyaknya butir instrument
∑ σ = jumlah varians butir soal = variansi total
Instrumen dikatakan reabel jika ≥ 0,70
Hasil yang diperoleh ditabulasikan dan diselesaikan dengan memakai rumus Alpha. Nilai uji reliabilitas sebesar 0,82 jika dikonsultasikan kriteria reabilitas,
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian ini memiliki realibilitas
49
sangat tinggi. Dengan demikian instrument ini dapat digunakan dan dipakai sebagai alat ukur. Lihat lampiran C.6.
3 Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal menyatakan proporsi banyaknya peserta yang menjawab benar butir soal tersebut terdapat seluruh peserta didik. Untuk mencari
tingkat kesukaran soal dapat menggunakan SPSS. Budiyono 2011: 30 Indeks tingkat kesukaran butir soal dirumuskan dengan rumus berikut:
P = keterangan:
P = indeks kesukaran B = banyaknya peserta tes menjawab benar
N = banyaknya seluruh siswa peserta tes Suatu butir soal dianggap baik jika indeks kesukaranya bernilai
0,30 ≤ ≤ 0,70. Dari data tingkat kesukaran butir soal nilai hasil tes kepada 27 siswa kelas XI.
Hasil data tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat Tabel 3.1 yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.1. Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Nomor Soal 1.a
1.b 2
3 4.a
4.b Indeks Kesukaran
0,59 0,85
0,26 0,93
0,67 0,70
Keterangan Baik
Baik Tidak
Baik Tidak
Baik Baik
Baik Dari data hasil analisis tingkat kesukaran butir soal diperoleh nomor soal 1.a, 1.b,
4.a dan 4.b memiliki indek kesukaran katagori baik karena indeks kesukaranya bernilai
0,30 ≤ ≤ 0,70. Sedangkan nomor soal 2 memiliki nilai indek kesukaran rendah yaitu 0,26 dan nomor soal 3 memiliki nilai indek kesukaran
50
tinggi yaitu 0,93. Sehingga nomor soal 2 dan 3 adalah katagori tidak baik. Hasil tes lampiran C.1.
4 Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa pandai dan siswa kurang pandai.
Analisi daya pembeda ini dapat dicari dengan menggunakan SPSS dan juga rumus, sebagai berikut:
D = -
keterangan: D = Daya pembeda
P
A
= = Tingkat kesulitan pada kelompok atas.
Dengan aturan 27 urutan teratas adalah kelompok atas. P
B
= = Tingkat kesulitan pada kelompok bawah.
Dengan aturan 27 urutan terbawah pada kelompok bawah. Butir soal dikatakan mempunyai daya beda yang baik apabila indeks daya
bedanya sama atau lebih dari 0,30 D ≥ 0,30.
2 Pengamatan Aktivitas Belajar
Instrumen yang digunakan adalah lembar pengamatan aktivitas siswa. Lembar pengamatan digunakan untuk mendiskripsikan segala aktivitas baik siswa maupun
dalam proses pembelajaran. Pengamatan dilakukan sejak awal sampai akhir pembelajaran. Hasil lembar pengamatan untuk siswa dianalisis untuk mengetahui
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Anwar, K. 2006 Langkah-langkah menyusun instrumen pengamatan aktivitas
siswa adalah sebagai berikut. 1.
Pembatasan indikator yang akan diamati.
51
2. Membuat aktivitas siswa yang kemungkinan dilakukan siswa selama proses
pembelajaran. 3.
Memberikan skor pada lembar pengamatan sesuai dengan aktivitas siswa. 4.
Indikator aktivitas siswa yang akan diamati dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Indikator Aktivitas Siswa
No Indikator
Aktivitas Siswa
1. Mendengar dan memperhatikan
secara aktiftutor sebaya •
Mendengarkanmemperhatikan penjelasan tutor sebaya termasuk mencatat yang relevan dengan
PBM. 2.
Mempelajari konsep dan materi yang diajarkan
• Membacamencermati buku siswa
3. Bertanya, menjawab, dan
berdiskusi antara sesama siswa •
Anggota Kelompok bertanya, tutor sebaya menjawab pertanyaan terjadi diskusi antar
sesama siswa 4.
Membaca, memahami dan mengerjakan LKS
• Bekerja dalam menyelesaikan tugas meliputi.
a. Bekerja menyelesaikan tugas yang men jadi
tanggung jawabnya kelompok. b.
Bekerja menyelesaikan tugas secara individu.
c. Melakukan kegiatan penularan hasil belajar
tutor ke anggota kelompoknya. 5.
Mempresentasikan hasil diskusimengambil kesimpulan
• Guru memanggil nomor secara acak dan
mengajukan pertanyaaan a. Siswa memberi jawaban
b. Siswa menanggapi pertanyaan guru 6.
Menyajikan, mengevaluasi, dan menyimpulkan hasil belajar
• Menyajikan hasil belajar kelompok di depan
kelas. •
Mengkaji ulang hasil belajar kelompok meliputi. a. Mengkaji ulang hasil belajar kelompok
b. Mengerjakan tes 7.
Mengerjakan tes •
Mengerjakan tes secara mandiri 8.
Menyimpulkan hasil pembelajaran
• Menyimpulkan hasil pembelajaran.
Aktivitas belajar dilakukan dengan mengamati secara langsung kegiatan belajar siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Untuk melengkapi
pengamatan aktivitas siswa, maka perlu dibuat pedoman observasi. Instrumen pengamatan aktivitas siswa perlu divalidasi oleh para ahli dan diujicobakan
terlebih dahulu. Berdasarkan hasil uji coba dicari reliabilitas dengan menggunakan rumus percentage of agreement.
52