Reliabilitas Instrumen Uji Kelompok Besar

Keterangan: DP : indeks daya pembeda suatu butir soal tertentu : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah : jumlah skor ideal kelompok atasbawah. Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam Tabel 3.8 di bawah ini. Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi Negatif ≤ DP ≤ 0.10 Sangat Buruk 0.10 ≤ DP ≤ 0.19 Buruk 0.20 ≤ DP ≤ 0.29 Agak baik, perlu revisi 0.30 ≤ DP ≤ 0.49 Baik DP ≥ 0.50 Sangat Baik Sudijono 2008:121 Hasil perhitungan daya pembeda disajikan pada Tabel 3.9 di bawah ini. Tabel 3.7 Daya Pembeda Tes Soal Daya Pembeda Item Soal 1 2 3 4 5 Jumlah skor kelompok atas 65 75 39 23 78 Jumlah skor kelompok bawah 28 31 9 3 37 Daya Pembeda DP 0,58 0,68 0,47 0,31 0,64 Interpretasi Sangat baik Sangat Baik baik baik Sangat baik Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda menunjukkan bahwa instrumen tes yang sudah diujicobakan telah memenuhi kriteria daya pembeda soal yang sesuai dengan kriteria yang diharapkan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.3 halaman 422. b Instrumen Non tes Instrumen non tes yang digunakan adalah berupa lembar observasi mengenai disposisi matematis siswa. Lembar observasi ini mecakup indikator-indikator disposisi matematis menurut NCTM 1989. Tabel 3.3 menunjukkan instrumen non tes berupa lembar observasi berdasarkan indikator disposisi matematis. Tabel 3.8 Instrumen Disposisi Matematis Siswa Variabel Indikator-indikator Disposisi Matematis 1. Percaya diri dalam menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah, mengkomunikasi- kan ide-ide matematis dan memberikan argumentasi. 2. Berpikir fleksibel dalam mengeksplorasi ide-ide matematis dan mencoba metode alternatif dalam menyelesaikan masalah. 3. Gigih dalam mengerjakan tugas matematika 4. Berminat, memiliki keingintahuan curiosity dan memiliki daya cipta intantiveness dalam aktivitas bermatematika 5. Memonitor dan merefleksi pemikiran dan kinerja. 6. Menghargai aplikasi matematika pada disiplin ilmu lain atau dalam kehidupan sehari-hari. 7. Mengapresiasi peran matematika sebagai alat dan sebagai bahasa.

E. Teknik Analisis Instrumen

Teknik analisis data pada penelitian ini dijelaskan berdasarkan jenis instrumen yang digunakan dalam setiap tahapan penelitian pengembangan.

1. Teknik Analisis Instrumen Studi Pendahuluan

Data studi pendahuluan berupa hasil observasi, wawancara, daftar kesulitan materi Matematika dianalisis secara deskriptif sebagai latar belakang diperlukannya media scaffolding.

2. Teknis Analisis Instrumen Kelayakan Media Scaffolding

Data yang diperoleh saat validasi modul adalah hasil penilaian validator terhadap media scaffoldingg melalui skala kelayakan. Analisis yang dilakukan berupa deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Data kualitatif berupa saran dan masukan dari validator dideskripsikan secara kualitatif sebagai acuan untuk memperbaikimedia scaffolding. Data kuantitatif berupa skor penilaian ahli materi, ahli bahasa dan ahli media dideskripsikan secara kuantitatif menggunakan skala likert dengan empat skala kemudian dijelaskan secara kualitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah 4 skala dengan rincian a Sangat Kurang SK dengan skor 1, b Kurang K dengan skor 2, c Baik B dengan skor 3 dan Sangat Baik SB dengan skor 4. Langkah-langkah menyusun kriteria penilaian dijelaskan sebagai berikut. a Menentukan jumlah interval, yaitu 4. b Menentukan rentang skor, yaitu skor maksimum dan skor minimum. c Menghitung panjang kelas p, yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas. d Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai terbesar. Kategori penilaian dan interval nilai untuk masing-masing kategori ditunjukkan pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Interval Nilai Tiap Kategori Penilaian No Kategori Penilaian Interval Nilai 1 Sangat Baik S min + 3p S ≤ S maks 2 Baik S min + 2p S S min + 3p – 1 3 Kurang S min + p S S min + 2p – 1 4 Sangat Kurang S min S S min + p – 1

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK.

6 19 82

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMA.

0 6 57

PENERAPAN MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 56

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF CONCEPT SISWA SMP NEGERI 1 KEDAWUNG.

6 19 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMA - repository UPI T MTK 1204867 Title

0 1 3