Teori Pembelajaran Kontsruktivisme KAJIAN PUSTAKA

Pada tahap awal yaitu search, siswa akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penyelidikan tentang topik atau tema yang mereka sukai. Selanjutnya pada tahap kedua solve, siswa membuat rancangan atau desain yang akan mereka gunakan pada penyelidikan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada penyelidikan dan selanjutnya mereka menganalisa dan menginterpretasikannya. Tahap ketiga adalah create siswa akan mencari cara yang akan mereka gunakan menyempurnakan penyelidikan yang mereka lakukan dan tahap terakhir, yaitu share dimana siswa membagi hasil dari penyelidikan yang mereka lakukan. Selanjutnya dalam aktivitas pada proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran SSCS disajikan pada Tabel 2.2 berikut ini. Tabel 2.2. Aktivitas siswa pada fase SSCS No Fase Kegiatan yang dilakukan 1. Search Memahami soal atau kondisi yang diberikan kepadasiswa berupa apa yang siswa ketahui, apa yang tidak diketahui dan apa yang akan ditanyakan. Melakukan observasi dan investigasi terhadap kondisi tersebut. Membuat pertanyaan-pertanyaan kecil. Menganalisisi informasi yang ada sehingga tebentuk sekumpulan ide.

2 Solve

Menghasilkan dan melaksanakan rencana untuk mencari solusi. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif sehingga dapat membentuk suatu hipotesis yang dalam hal ini berupa dugaan sementara dari jawaban. Memilih metode untuk memecahkan masalah Mengumpulkan data dan menganalisis

3. Create

Menciptakan produk yang berupa solusi masalah berdasarkan dugaan yang telah dipilih pada fase sebelumnya. Menguji dugaan yang dibuat apakah benar atau salah. Menampilkan hasil yang sekreatif mungkin dan jika perlu siswa dapat menggunakan grafik, poster atau model

4 Share

Berkomunikasi dengan guru dan teman sekelompok dan kelompok lain atas temuan, solusi masalah. Siswa dapat menggunakan media rekaman, video,poster,dan laporan. Mengartikulasikan pemikiran mereka, menerima umpan balik dan mengevaluasi solusi. Sumber : Pizzani et al, 1988 Dalam proses pembelajaran peran guru merupakan suatu hal terpenting, mengapa demikian karena guru tidak hanya menjalankan fungsinya sebagai pemberi ilmu pengetahuan melainkan guru dapat menamkan nilai serta dapat membangun karakter para siswa untuk menghadapi perkembangan jaman. Hal ini juga berlaku pada semua model pembelajaran tidak terkecuali pada model pembelajaran SSCS. Model pembelajaran SSCS ini dapat memberikan kesempatan serta keleluasaan kepada siswa untuk dapat mengembangkan konsep serta kemampuan pemecahan masalah yang mereka miliki. Peranan guru pada model pembelajaran SSCS adalah memfasilitasi pengalaman untuk menambah pengetahuan siswa. Menurut Pazzini Utami: 2011 peran guru pada setiap fase disajikan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3.Peranan Guru pada Model Pembelajaran SSCS No Fase Peranan Guru 1. Search Memfasilitasi area belajar Menyediakan pengalaman untu membangkitka pertanyaan Memimpin dan menjamin pemeliharan catatan selama brangstroming Membuat dan memelihara lingkungan tanpa keputusan Membantu dalam mengklasifikasi dan menyaring pertanyaan

2. Solve

Membuat pedoman yang berhubungan dengan keamaan, sumber dan waktu Menanyakan pertanyaan untuk membantu menjelaskan observasi siswa, berfikir, dan membantu siswa mempertimbangkan alternatif. Membantu siswa dalam menghubungkan pengalaman ke dalam idenya. Membuat instruksi dalam penggunaan peralatan atau teknis. Membantu dalam pengembangan metode pada pengumpulan dan pencatatan data. Membantu siswa dalam memperoleh informasi atau data.

3. Create

Memberi kesan pada kemungkinan produk dan pendengar. Membuat instruksi dalam analisa data dan teknis tampilan data. Membuat instruksi dalam persiapan produk.

4. Share

Menekankan iklim beresiko rendah. Memfasilitasi interaksi antara pendengar dan penyaji presenter. Membantu dalam mengembangkan metode evaluasi dan investigasi dan presentasi. Sumber : Irwan 2011 Penelitian tentang penerapan model pembelajaran SSCS dalam pembelajaran matematika telah banyak dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah Irwan 2011 yang melakukan penelitian berjudul pengaruh pendekatan problem posing, model Serach, Solve, Create, and Share SSCS dalam upaya meningkatkan kemampuan penalaran matematis mahasiswa matematika. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem posing dan model Serach, Solve, Create, and Share SSCS memberikan pengaruh yang signifikan karena terciptanya susasa pembelajaran yang lebih kondusif serta aktivitas dan kerjasama mahasiswa meningkat, selain itu pengajuan masalah dapat memicu mahasiswa lebih aktif dalam belajar sehigga meningkatkan penalaran dalam memahami situasi yang diberikan. Selanjutnya penelitian tentang model pembelajaran SSCS juga dilakukan oleh Utami 2011 tentang pengaruh model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share SSCS dan PBI terhadap prestasi belajar dan kreativitas siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Search, Solve, Create, and Share SSCS berpengaruh terhadap hasil belajar dan kreativitas siswa. Menurut Laporan Laboratory Network Programe 1994 yang dikutip oleh Irwan 2011 bahwa standar NCTM yang dapat dicapai oleh model pembelajaran SSCS adalah sebagai berikut. 1. Mengajukan pose soalmasalah matematika. 2. Membangun dan menciptakan pengalaman dan pengetahuan siswa. 3. Mengembangkan keterampilan berfikir matematika yang meyakinkan tentang keabsahan suatu representasi tertentu, membuat dugaan, memecahkan masalah atau membuat jawaban dari siswa. 4. Melibatkan intelektual siswa yang berbentuk pengajuan pertanyaandan tugas- tugas yang melibatkan siswa, dan menantang setiap siswa. 5. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan matematika siswa. 6. Merangsang siswa untuk membuat koneksi dan mengembangkan kerangka kerja yang koheren untuk ide-ide matematika. 7. Berguna untuk perumusan masalah, pemecahan masalah, dan penalaran matematika. 8. Mempromosikan pengembangan suatu kemampuan siswa untuk melakukan pekerjaan matematika. Dari kedelapan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran SSCS ini dapat berguna dalam pembelajaran matematika terutama dalam hal pemecahan masalah dan penalaran.

D. Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas memberikan arti yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan masing-masing. Kata efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang artinya berhasil. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 584 efektivitas berasal dari kata efektif yang artinya memiliki efek akibatnya, pengaruhnya dan kesannya manjur atau mujarab, dan dapat membawa hasil. Sedangkan menurut Wicaksono Agus, 2013: 3 bahwa “efektivitas berarti ketercapaian atau keberhasilan suatu tujuan sesuai dengan rencana dan kebutuhan yang diperlukan, baik dalam penggunaan data, saran m aupun waktunya” sehingga dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah ketercapaian seseorang dalam suatu tujuan dimana semakin tinggi sesuatu yang dicapai maka semakin tinggi efektivitasnya. Selanjutnya pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 14-15 pembelajaran berasal dari kata ajar yang didefinisikan sebagai petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui diturut, sedangkan kata pembelajaran adalah suatu proses, cara, menjadikan mahkluk hidup itu belajar. Menurut Sagala

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Sscs (Search, Solve, Create And Share) Untuk Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa

21 139 156

Pengaruh model pmbelajaran Search, Solve, Create and Share (SSCS) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa

3 13 162

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII

0 40 387

Penerapan Model Pemecahan Masalah Matematis Tipe Search, Solve, Create and Share (SSCS) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Sekolah Dasar.

1 2 16

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK.

6 19 82

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE AND SHARE (SSCS) BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

0 0 44

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMA.

0 6 57

PENERAPAN MODEL SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 56

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF CONCEPT SISWA SMP NEGERI 1 KEDAWUNG.

6 19 51

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SEARCH, SOLVE, CREATE, AND SHARE (SSCS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN ADVERSITY QUOTIENT SISWA SMA - repository UPI T MTK 1204867 Title

0 1 3