pengelolaan usaha maupun dari segi pekerja dan mitra kerja yang ikut berperan penting didalamnya. Contohnya, untuk membangun trust
kepercayaan konsumen, Jr. Sales Executive Industrial Fuel Marketing IFM PT. PERTAMINA Persero Marketing Operation Region MOR
IV, memberikan diskon kepada PT. Tossa Shakti untuk jumlah pembelian Bahan Bakar Minyak BBM sebesar 1000 kl per bulan di bulan Juli
2014. Menurut PT. PERTAMINA Persero, penjualan yang efektif
harus memperhatikan hal-hal seperti: a. Melihat kondisi calon konsumen
b. Menggali kebutuhan konsumen c. Mampu memberikan solusi kepada konsumen
d. Tetap memperhatikan pesaing Sedangkan penjualan yang efeketif, dipengaruhi oleh :
a. Kemampuan salesmanship: 39 b. Kemampuan memberikan solusi: 22
c. Tinggi rendahnya harga: 18 Fungsi Industrial Fuel Marketing IFM PT. PERTAMINA
Persero Marketing Operation Region MOR IV merupakan Fungsi yang menjual Bahan Bakar Minyak BBM kepada industri dan nelayan.
Sehingga Fungsi tersebut menggunkan B to B Business Model dalam kegiatan bisnisnya. Prosentase penggunaan Promotional Mix pada B to B
Business Model di Fungsi Industrial Fuel Marketing IFM antara lain sebagai berikut:
a. Sales Person : 40
b. Personal Selling : 30 c. Direct Marketing : 15
d. Publicity : 10
e. Advertising : 5
Sales person memiliki prosentase tertinggi, dikarenakan ketika menjual produk kepada industri dan nelayan, kemampuan sales person
dalam peningkatan penjualan sangat berpengaruh. Konsumen tidak akan memperhatikan advertising atau publicity yang diberikan perusahaan.
Key buying factor untuk produk Bahan Bakar Minyak BBM adalah trust konsumen kepada seorang sales person, harga produk per liter, serta
diskon yang diberikan oleh PT. PERTAMINA Persero.
2.2.4 Sarana yang Dipergunakan
a. Laptop b. LCD
c. Proyektor
2.2.5 Personalia Pelaksana Aktivitas Lapangan
Area Manager dan Jr. Sales Executive Wil. I Industrial Fuel Marketing IFM PT. PERTAMINA Persero Marketing Operation
Region MOR IV.
2.2.6 Permasalahan yang Dihadapi dan Cara Penyelesaian
Dari aktivitas diatas, ditemukan permasalahn pada sistem pemasaran. Sistem yang dianggab belum menguntungkan bagi PT.
PERTAMINA Persero adalah sistem de’marketing. Sistem ini merupakan sistem dimana penjualan suatu produk tidak dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan. Seperti yang telah diururaikan pada sub bab De’ marketing hanya berlaku untuk produk Public Service
Oil PSO atau sering disebut dengan produk bersubsidi. Melalui kebijakan Pemerintah Republik Indonesia, PT. PERTAMINA Persero
diharuskan menjual Bahan Bakar Minyak BBM bersubsidi dengan margin yang sangat kecil dengan jumlah keuntungan. Oleh karena itu PT.
PERTAMINA Persero tidak mendapatkan keuntungan yang banyak dengan adanya sistem de’ marketing pada penjualan Bahan Bakar
Minyak BBM bersubsidi.
2.3 Resume Buku 2.3.1 Tempat Penugasan
Kantor Industrial Fuel Marketing IFM PT. PERTAMINA Persero Marketing Operation Region MOR IV
2.3.2 Tujuan Aktivitas
Untuk mengetahui isi buku, antara lain: a. DNA SuksesMulia – Karya Farid Poniman, Indrawan Nugroho dan
Jamil Azzaini b. The 5 Creative Marketing – Karya Arrbey
c. Great Spirit Grand Strategy – Karya Arief Yahya
2.3.3 Uraian Proses Pengerjaan
Melakukan resume bertahap, hasilnya adalah sebagai berikut:
a. DNA SuksesMulia
Buku ini berisi tentang cara menghadapi hidup dengan bekerja kerjas diiringi sifat mulia yang terus ditanamkan pada
individu seseorang. Buku ini juga menuntun pembaca untuk memaksimalkan kecondongan jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan DNA mesin kecerdasan pada manusia tersebut. Ada lima jenis mesin kecerdasan yang disampaikan, yakni:
- Instinc
Merupakan jenis mesin kecerdasan yang berbasis naluri atau indera ketujuh. Memiliki kemampuan berkorban bagi
kepentingan yang lebih besar melebih empat jenis kepribadian yang lain.
- Intuiting
Merupakan jenis mesin kecerdasan yang berbasis kecerdasan indera keenam intuisi. Kepribadian ini memiliki kekhasan
karena memiliki kemampuan kreativitas dan intuisi yang melebihi jenis kepribadian yang lain. Kepribadian ini dapat
disepadankan dengan kecerdasan kreatif atau disebut CQ Creativity Quotient.
- Feeling
Merupakan jenis mesin kecerdasan yang berbasis kecerdasan emosi atau perasaan. Kepribadian ini memiliki kekhasan karena
memiliki kemampuan emosi yang melebihi jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan
emosi atau disebut EQ Emotional Quotient. -
Sensing Merupakan jenis mesin kecerdasan yang berbasis kecerdasan
lima indera. Kepribadian ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan mengingat yang melebihi jenis kepribadian yang
lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan mengingat atau disebut MQ Memory Quotient.
- Thinking
Merupakan jenis mesin kecerdasan yang berbasis kecerdasan logika. Kepribadian ini memiliki kekhasan karena memiliki
kemampuan menalar yang melebihi jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan teknik atau
disebut TQ Technical Quotient.
b. The 5 Creative Marketing Buku ini berisi tentang perspektif marketing yang sama
sekali berbeda dengan kegiatan penjualan. Menurut penulis, kegiatan marketing lebih dari sekedar menjadi sales. Definisi pemasaran
menurut penulis antara lain: - Proses sosial dan manajerial yang dilalui seseorang atau
sekelompok orang untuk mendapatkan apa yang diinginkan dan dibutuhkannya dengan cara menghasilkan atau bertukar produk
dan nilai dengan pihak lain. - Filosofi bisnis untuk membuat apa yang bisa kita jual
- Proses perencanaan, dan melaksanakan proses harga, promosi dan distribusi terhadap barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan konsumen serta mencapai tujuan perusahaan.
Pemasar tidaklah sama dengan penjual. Penjual perlu mempunyai kegigihan untuk mencapai niatnya membuat konsumen
mau merogoh kocek dan membeli. Sedangkan pemasar harus memiliki kompetensi sebegai berikut:
1. Kemampuan melakukan riset pasar dan menganalisa temuan riset 2. Kemampuan memahami pasar dan memetakan konsumen
3. Kemampuan memahami competitor dan memetakan kompetisi 4. Kemampuan memahami proses distribusi dan merancang program
distribusi 5. Kemampuan berkomunikasi dan memanfaatkan media
komunikasi pemasaran 6. Kemampuan merancang strategi kompetisi
7. Sikap proaktif beretika dan percaya diri 8. Daya lentur
Yang disebut sebagai great marketer adalah seseorang yang lentur, tidak mudah patah, tidak kaku dan penuh energi. Situasi
Perekonomian saat ini menuntut kelenturan pengelolaan fungsi bisnis. Dibutuhkan orang-orang pemasar yang bisa berinteraksi
positif serta punya kompetensi teknis dan soft competence. Harus memiliki karakter lentur dan siap berkompetisi untuk memenangkan
persaingan bisnis. Walupun mendapat banyak tekanan namun tetap kembali ke posisi awal.
c. Great Spirit Grand Strategy Buku ini berisi tentang spirit dan strategi yang mendorong
kesuksesan sebuah organisasi. Menurut Arief Yahya, kesuksesan organisasi bersumber pada dua elemen penting yakni spirit dan
strategy. Spirit erat kaitannya dengan hati, soft aspect, karakter
sebagai hasil olah ruh dan olah rasa, semangat tinggi yang terbentuk oleh keyakinan dasar basic belief, nilai – nilai inti core values,
dan perilaku common behavior yang utama dan mulia, serta
merupakan hasil dari leading people. Sedangkan Strategy, erat