Mengamati: Menanya: Langkah-Langkah Pembelajaran

97 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri

3. EksperimenEksplorasi: - Menginventaris ayat suci yang berkaitan dengan kenabian

Nabi Kongzi sebagai Tian Zi Mu Duo atau Genta Rohani Umat Manusia. - Mencari data-data perayaan hari lahir Nabi Kongzi di dunia, penghargaan kepada Nabi Kongzi yang dapat diamati sampai saat ini seperti perlindungan terhadap makam Kongzi, Kong Miao dan rumah Nabi Kongzi sebagai warisan sejarah dunia oleh Unesco; ajaran Nabi Kongzi yang diadopsi oleh tokoh-tokoh dunia lainnya.

4. Mengasosiasi: - Merenungkan hasil jawaban, menanya, atau data-data yang

diperoleh, dan merekonstruksi ulang pemahaman tentang Nabi Kongzi sebagai Tian Zi Mu Duo. - Menyimpulkan benang merah kenabian Nabi Kongzi sebagai Tian Zi Mu Duo didasari data-data baru yang ditemukan dan ayat-ayat suci yang menjelaskannya.

5. Mengomunikasikan:

- Mengungkapkan kenabian Nabi Kongzi dan ayat-ayat suci yang melandasinya. - Mengungkapkan kenyataan penghargaan dunia terhadap ajaran maupun sosok Nabi Kongzi. - Menghargai dan mendengarkan dengan seksama pendapat orang lain, berusaha memahami maksud pertanyaan atau pendapat orang lain, memberikan argumentasi secara sopan dan selalu membuka diri terhadap kemungkinan adanya perbaikan atau koreksi di luar diri.

D. Ringkasan Materi

Nabi Kongzi Penyempurna Ru Jiao Landasan yang menjelaskan Nabi sebagai penyempurna Ru Jiao dan sekaligus menerima Firman Tian Shou Ming adalah: 1. Nabi bersabda, “Aku hanya meneruskan, tidak mencipta. Aku sangat menaruh percaya dan suka kepada Ajaran dan Kitab-kitab yang kuno itu.” Lunyu VII : 1 98 Buku Guru Kelas XI SMASMK 2. Nabi bersabda, “Aku bukanlah pandai sejak lahir, melainkan Aku menyukai ajaran-ajaran kuno dan dengan giat mempelajarinya.” Lunyu VII : 20 3. Nabi bersabda, “Orang yang memahami ajaran lama lalu dapat menerapkan pada yang baru, dia boleh dijadikan guru.” Lunyu II : 11 4. Seorang Kuncu memuliakan kebajikan watak sejatinya dan menjalankan sifat suka belajar dan bertanya. Luas dan besarlah pengetahuannya sehingga dapat memahami apa yang lembut dan rahasia; dengan ketinggian dan kegemilangannya ia menjalankan laku tengah sempurna; dengan mempelajari yang kuno ia dapat memahami yang baru; dengan ketulusan hati yang tebal ia menjunjung Kesusilaan. Zhongyong XXVI : 6 Dari keempat ayat tersebut dapat ditarik benang merah bahwa : – Ru Jiao sudah ada sebelum Nabi Kongzi dilahirkan – Nabi Kongzi sangat mempercayai dan suka akan kitab-kitab dan ajaran yang terdahulu Ru Jiao. – Menunjukkan kerendahan hati Nabi Kongzi dalam menyampaikan ajaranNya. Meskipun Nabi bukan yang mencipta, namun Nabi telah menghimpun, menyaring dan memberikan catatan-catatan sehingga dapat dimengerti dan dipelajari hingga saat ini. Berkat jasa Nabi Kongzi yang telah menyempurnakan ajaran Ru Jiao sehingga setiap umat manusia di dunia mudah mempelajarinya. 5. Nabi Kongzi bersabda, 1. “Pada waktu berusia 15 tahun, sudah teguh semangat belajarku.” 2. “Usia 30 tahun, tegaklah pendirian.” 3. “Usia 40 tahun, tiada lagi keraguan dalam pikiran.” 4. “Usia 50 tahun Aku telah mengerti akan Firman Tian.” 5. “Usia 60 tahun, pendengaran telah menjadi alat yang patuh untuk menerima kebenaran.” 6. “Dan usia 70 tahun, Aku sudah dapat mengikuti hati dengan tidak melanggar garis kebenaran.” Lunyu IV : 5 Ayat ini menggambarkan tahapan-tahapan pencerahan Nabi Kongzi yang dapat menjadi acuan kita dalam tahapan pembinaan diri. Usia muda saat usia 15 tahun hendaknya sudah mempunyai semangat belajar. Usia 30 tahun, hendaknya sudah dapat memegang teguh yang baik sehingga dapat tegak dalam pendirian. Usia 40