Pemeriksaan Kapang Pada Slide Cultur Fardiaz, 1989

Keterangan : X = berat sampel g Y = berat sampel + cawan setelah dikeringkan g A = berat cawan g

6. Uji Organoleptik Rahayu, 1998

Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji hedonik yang dilakukan oleh 25 panelis semi terlatih. Atribut mutu yang diuji meliputi aroma, rasa, tekstur, penampakan, serta keseluruhan tape. Penilaian dilakukan dengan menggunakan 7 skala numerik, yaitu sangat suka 7, suka 6, agak suka 5, netral 4, agak tidak suka 3, tidak suka 2, dan sangat tidak suka 1.

7. Identifikasi Mikroba Pada Ragi Fardiaz, 1989

Identifikasi mikroba digunakan untuk mengetahui jenis mikroba yang terdapat pada ragi tape dan metode yang digunakan yaitu goresan kuadran atau metode tuang menggunakan agar APDA. Sejumlah sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi larutan pengencer steril 10 gram ragi dalam 90 ml larutan pengencer steril kemudian dikocok. Suspensi diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam 9 ml larutan pengencer steril, kemudian dilakukan pengenceran sampai diperoleh tingkat pengenceran 10 -5 . Pada tiga tingkat pengenceran terakhir dilakukan pemupukan sebanyak 1 ml duplo, dimasukkan ke dalam cawan petri steril kemudian ditambahkan media APDA steril. Cawan digoyang-goyang dan didiamkan sampai agar membeku. Setelah agar membeku, kemudian cawan tersebut diinkubasi pada suhu 30 C selama 24 jam. Selanjutnya untuk identifikasi, dipilih koloni yang terpisah kemudian dipindahkan ke agar miring PDA untuk mendapatkan kultur stok yang selanjutnya diamati di bawah mikroskop dengan cara slide cultur untuk kapang dan pewarnaan sederhana menggunakan pewarna fuchsin untuk khamir.

8. Pemeriksaan Kapang Pada Slide Cultur Fardiaz, 1989

Cawan petri diberi alas kertas saring lalu diletakkan batang gelas U atau V. Pada batang gelas tersebut diletakkan gelas obyek dan di atasnya berdampingan dengan gelas penutup, kemudian cawan disterilkan dalam autoklaf 121 C, 15 menit. Setelah cawan dingin, di atas gelas obyek diberi setetes medium PDA cair steril sehingga membentuk lapisan tipis lalu dibiarkan hingga membeku di dalam cawan tertutup. Setelah agar membeku, sedikit spora kapang diinokulasikan pada permukaan agar dan ditutup dengan gelas penutup secara perlahan. Pada sekitar kertas saring ditambahkan beberapa tetes gliserol 10 untuk memberikan kelembaban optimum selama pertumbuhan kapang dan kemudian cawan diinkubasi pada suhu kamar selama 3-5 hari. Setelah diinkubasi, struktur kapang diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PENELITIAN PENDAHULUAN

Tujuan dari penelitian pendahuluan adalah untuk memilih jenis ragi tape terbaik yang dapat menghasilkan tape yang disukai oleh konsumen. Pemilihan jenis ragi tape terbaik dilakukan melalui uji organoleptik yang meliputi atribut aroma, rasa, tekstur, penampakan, serta overall. Uji organoleptik dilakukan terhadap 30 orang panelis semi terlatih. Tape ketan yang digunakan terdiri dari empat macam tape dengan penambahan ragi yang berbeda. Tape ketan tersebut terdiri dari : Tape ketan asli Kuningan, Tape ketan dengan penambahan ragi Pasar Gedang, Tape ketan dengan penambahan ragi Pasar Anyar, dan Tape ketan dengan penambahan ragi NKL. Tape ketan tersebut difermentasi selama 3 hari dengan menggunakan pembungkus daun jambu. Karakteristik umum tape ketan yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 . Karakteristik umum tape ketan dengan menggunakan berbagai jenis ragi Macam tape Sifat secara umum Penampakan Aroma Tekstur A + + + + B + + + + + + + C + + + + + + + + D + + + + + + + + + + + Keterangan : A = Tape ketan asli Kuningan B = Tape ketan dengan penambahan ragi Pasar Gedang C = Tape ketan dengan penambahan ragi Pasar Anyar D = Tape ketan dengan penambahan ragi NKL