c. Penetapan sampel Sebanyak 5 ml sampel dari persiapan sampel dimasukkan ke
dalam labu takar 100 ml dan diencerkan hingga tanda tera. Setelah itu, 1 ml sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5
ml pereaksi anthrone, tabung ditutup lalu dikocok. Kemudian ditempatkan dalam water bath 100
o
C selama 12 menit, didinginkan, dan dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 630 nm.
Konsentrasi total gula pada sampel dapat ditentukan dengan perhitungan :
Persamaan garis kurva standar : y = a + bx dimana :
y = absorbansi b = gram glukosa
Total gula = g gula dari kurva standar x FP x 100 g sampel
4. Kadar Alkohol Amerine, 1982 yang diacu dalam Winata, 1991
Sebanyak 100 ml sampel didestilasi dan destilatnya ditampung dalam gelas ukur 100 ml. Setelah destilat mencapai 80 ml, proses destilasi
dihentikan. Destilat kemudian ditambahkan akuades sehingga mencapai volume 100 ml. Hidrometer alkohol meter dalam keadaan bersih
dicelupkan ke dalam destilat dan ditekan perlahan-lahan. Setelah itu dilepas dan dibiarkan sampai terjadi keseimbangan. Kadar alkohol sampel
dapat langsung dibaca pada skala hidrometer.
5. Kadar Air, Metode Oven Vakum AOAC, 1995
Cawan alumunium dikeringkan pada suhu 100-102
o
C selama 30 menit, didinginkan dalam desikator selama 30 menit, kemudian ditimbang.
Sampel sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam cawan alumunium, lalu ditimbang. Setelah itu, sampel beserta cawan dikeringkan dalam oven
vakum bersuhu 70
o
C, 25 mmHg selama 8 jam, kemudian didinginkan dalam desikator, dan ditimbang. Kadar air dihitung dengan rumus :
Kadar air wb = X – Y-A x 100 X
Keterangan : X = berat sampel g Y = berat sampel + cawan setelah dikeringkan g
A = berat cawan g
6. Uji Organoleptik Rahayu, 1998
Uji organoleptik yang dilakukan adalah uji hedonik yang dilakukan oleh 25 panelis semi terlatih. Atribut mutu yang diuji meliputi aroma, rasa,
tekstur, penampakan, serta keseluruhan tape. Penilaian dilakukan dengan menggunakan 7 skala numerik, yaitu sangat suka 7, suka 6, agak suka
5, netral 4, agak tidak suka 3, tidak suka 2, dan sangat tidak suka 1.
7. Identifikasi Mikroba Pada Ragi Fardiaz, 1989
Identifikasi mikroba digunakan untuk mengetahui jenis mikroba yang terdapat pada ragi tape dan metode yang digunakan yaitu goresan
kuadran atau metode tuang menggunakan agar APDA. Sejumlah sampel dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi larutan pengencer steril 10
gram ragi dalam 90 ml larutan pengencer steril kemudian dikocok. Suspensi diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam 9 ml larutan
pengencer steril, kemudian dilakukan pengenceran sampai diperoleh tingkat pengenceran 10
-5
. Pada tiga tingkat pengenceran terakhir dilakukan pemupukan sebanyak 1 ml duplo, dimasukkan ke dalam cawan petri
steril kemudian ditambahkan media APDA steril. Cawan digoyang-goyang dan didiamkan sampai agar membeku. Setelah agar membeku, kemudian
cawan tersebut diinkubasi pada suhu 30 C selama 24 jam. Selanjutnya
untuk identifikasi, dipilih koloni yang terpisah kemudian dipindahkan ke agar miring PDA untuk mendapatkan kultur stok yang selanjutnya diamati
di bawah mikroskop dengan cara slide cultur untuk kapang dan pewarnaan sederhana menggunakan pewarna fuchsin untuk khamir.
8. Pemeriksaan Kapang Pada Slide Cultur Fardiaz, 1989