1. Pada akhir abad Perang-perang yang dilakukan membutuhkan biaya yang besar padahal
hasil dari bumi Indonesia telah terkuras habis dan kekayaan Indonesia sudah telanjur terkirim ke negeri Belanda. VOC tidak kuat lagi membiayai perang-perang tersebut.
2. Kekayaan menyebabkan para pegawai VOC melupakan tugas, kewajiban, dan tanggung
jawab mereka terhadap pemerintah dan masyarakat. Untuk lebih memperkaya diri, mereka melakukan tindak korupsi. Merajalelalah korupsi di Indonesia maupun di negeri
Belanda. 3.
Terjadinya jual beli jabatan. Seorang VOC yang ingin pulang ke negerinya karena sudah terlampau kaya atau pensiun dapat menjual jabatannya kepada orang lain dengan harga
tinggi. Hal ini akan menjadi sistem suap yang merajalela. 4.
Tumbuhnya tuan-tuan tanah partikelir. Pemerintah yang kekurangan biaya untuk membiayai pemerintahannya dan perang terpaksa menjual tanah-tanah yang luas kepada
orang-orang partikelir dengan hak pertuanan. 5.
Kekurangan biaya tersebut tidak dapat ditutup dengan hasil penjualan tanah saja, VOC harus juga mencari pinjaman. Akibatnya, utang VOC semakin besar.
6. Pada Abad ke-18, VOC tidak mampu lagi memerangi pedagang-pedagang Eropa lainnya
Inggris, Prancis, Jerman yang dengan leluasa berdagang di Nusantara sehingga monopoli VOC hancur.
B. Indonesia pada masa penjajahan Belanda I
Tahun 1807 – 1811, Indonesia dikuasai oleh Republik Bataaf bentukan Napoleon
Bonaparte, penguasa di Prancis Belanda menjadi jajahan Prancis. Napoleon Bonaparte mengangkat Louis Napoleon menjadi wali negeri Belanda dan negeri Belanda diganti
namanya menjadi Konikrijk Holland. Untuk mengurusi Indonesia, Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels menjadi gubernur jenderal di Indonesia 1808
– 1811. Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa dari serangan Inggris sehingga
pusat perhatian Daendels ditujukan kepada pertahanan dan keamanan. Adapun langkah- langkah yang ditempuh Daendels sebagai berikut:
1. Membentuk tentara gabungan yang terdiri atas orang-orang Bugis, Makassar, Bali,
Madura, dan Ambon. 2.
Menjadikan kota Batavia sebagai benteng pertahanan.
3. Membuat galangan beserta kapalnya di Surabaya.
4. Membangun pelabuhan Cirebon, Tanjung Priok, Tanjung Perak, dan Tanjung Merak.
Membangun jalan raya dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km. 5.
Pembangunan jalan ini menyebabkan ribuan orang mati karena kelelahan, siksaan, kelaparan,dan penyakit. Daendels tidak pernah mau menghiraukan penderitaan rakyat
sehingga ia mendapat julukan jenderal guntur.
C. Indonesia pada masa penjajahan Inggris
Keberhasilan Inggris mengalahkan Prancis di Eropa menyebabkan kekuasaan Belanda atas Indonesia bergeser ke tangan Inggris. Untuk itulah ditandatangani Kapitulasi Tuntang
1811 yang isinya Belanda menyerahkan Indonesia ke tangan Inggris dari tangan Jansens kepada Thomas Stamford Raffles, seorang Letnan Gubernur Jenderal Inggris untuk
Indonesia. Oleh karena itu, beralihlah Indonesia dari tangan Belanda ke tangan Inggris. Adapun langkah-langkah yang diambil Raffles adalah :
1. membagi Pulau Jawa menjadi 16 karesidenan.
2. para bupati dijadikan pegawai negeri.
3. melaksanakan perdagangan bebas.
4. melaksanakan land rente pajak sewa tanah dan Raffles menjual tanah kepada swasta.
5. menghapuskan perbudakan.
6. kekuasaan para raja dikurangi.
Pada tanggal 13 Agustus 1814, di Eropa ditandatangani Perjanjian London oleh Inggris dan Belanda yang isinya Belanda memperoleh kembali sebagian besar daerah koloninya,
termasuk Indonesia. Oleh karena itu pada tahun 1816, Raffles meninggalkan Indonesia dan Belanda kembali berkuasa di Indonesia.
D. Indonesia pada masa penjajahan Belanda II