BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode adalah prosedur atau tata cara baku, standar memenuhi kriteria ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan dalam meneliti untuk mendapatkan
data penelitian. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen. Menurut
Azwar 2011: 5 pendekatan kuntitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal angka yang diolah dengan menggunakan metode statistika. Dengan
kata lain, dalam eksperimen hasil berupa efektivitas effect dari satu atau lebih perlakuan treatment harus dapat diukur kuantitatif.
Seniati, Yulianto, dan Setiadi 2011: 23 menyatakan bahwa penelitian eksperimental meneliti hubungan sebab-akibat dan bukan hanya meneliti
hubungan antar variabel. Ini berarti, penelitian eksperimental meneliti hubungan kausal cause-effect relationship antar variabel bebas dan variabel terikat.
Alasan menggunakan metode eksperimen dalam penelitian ini adalah karena penelitian ini melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat
manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati.
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Dilihat
dari pendekatan analisisnya Azwar 2011: 5 mengklasifikasikn penelitian menjadi dua macam, yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
Adapun penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti termasuk dalam kategori
penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data dan angka yang diolah dengan metode statistika.
Bila dilihat dari kedalaman analisisnya, jenis penelitian yang akan peneliti lakukan termasuk ke dalam penelitian eksperimen kuasi. Desain
eksperimen kuasi dapat pula disebut eksperimen semu quasi-experimental merupakan ekpserimen yang dilakukan tanpa randomisasi, namun masih
menggunakan kelompok kontrol Latipun, 2010: 70. Dalam bidang psikologi banyak digunakan desain eksperimen kuasi ini karena pertimbangan praktis dan
etis. 3.1.2 Desain Penelitian
Adapun desain penelitian ekperimen yang akan digunakan oleh peneliti adalah Nonrandomized pretest-posttest control group design. Nonrandomized
group memiliki arti, yaitu tidak dilakukannya randomisasi untuk membentuk KE dan KK Seniati, dkk, 2011: 126. Pretest menginformasikan kemampuan awal
initial position para subjek sebelum diberikan treatment atau perlakuan dan Posttest menginformasikan kemampuan akhir setelah subjek mengikuti
treatment atau perlakuan yang diberikan, sekaligus ada kelompok perlakuan dan kontrol.
Desain dalam penelitian ini, subjek dimasukkan ke dalam dua kelompok yang berbeda, yaitu kelompok ekperimen yang diberikan manipulasi berupa
konseling kelompok pra persalinan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan konseling kelompok pra persalinan. Pada penelitian ini penulis melakukan dua
kali tes, yaitu pretest dan posttest. Pretest adalah pengujian awal sebelum
57
ekperimen dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kecemasan awal subjek primigravida dalam aspek sejauh mana tingkat kecemasan yang
dialami. Pretest dilakukan dengan cara memberikan skala kecemasan yang disusun berdasarkan gejala-gejala kecemasan. Setelah prettest dilakukan, subjek
penelitian dari kelompok eksperimen diberikan manipulasi berupa konseling pra-persalinan. Setelah diberikan manipulasi, peneliti melakukan posttest bagi
setiap subjek dalam setiap kelompok untuk mengetahui apakah hasil pemberian manipulasi berupa konseling pra persalinan terhadap penurunan kecemasan
setelah subjek diberikan manipulasi secara berturut-turut. Pretest dan posttest kecemasan terhadap subjek primigravida trimester ke III yang menjadi sampel
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan skala kecemasan HARS.
Tabel 3.1Desain Penelitian
Keterangan: X
: Konseling pra-persalinan O1
: Pengukuran Kecemasan pretest O2
: Pengukuran Kecemasan posttest KE
: Kelompok Eksperimen KK
: Kelompok Kontrol NR
KK O1 →
X →
O2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
NR KK O1
→ →
O2
3.2 Variabel Penelitian