Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

primigravida menjelang persalinan. Konseling dianggap sebagai salah satu cara yang efektif untuk menciptakan kesiapan psikologis ibu menjelang persalinan. Dengan kesiapan psikologis, ibu hamil semakin matang untuk menghadapi proses persalinan yang selanjutnya akan mendorong kelancaran proses fisiologis pada proses persalinan berlangsung.

2.5 Kerangka Berfikir

Berikut bagan yang menggambarkan keefektifan konseling pra persalinan untuk menurunkan tingkat kecemasan ibu primigravida menghadapi persalinan. Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Faktor yang memicu kecemasan: 1. Pengalaman negatif masa lalu 2. Pikiran yang tidak rasional Kecemasan Anxiety Diberikan Konseling Pra Persalinan Tidak diberikan Konseling Pra Persalinan Kecemasan Menurun Kecemasan Tetap Ibu Hamil Anak Pertama Primigravida Berdasarkan kerangka berfikir diatas dapat kita lihat bahwa ibu hamil anak pertama primigravida dalam proses kehamilannya mengalami kecemasan hingga mencapai periode menjelang persalinan. Kecemasan yang terjadi pada primigravida terjadi karena: 1. faktor pengalaman negatif masa lalu, pengalaman yang positif akan membuat kemungkinan terjadi kecemasan pada masa kehamilan kecil terjadi sebaliknya pengalaman negatif yang terjadi masa lalu akan mendorong kemungkinan terjadi kecemasan menjadi tinggi pada masa kehamilan. 2. Pikiran yang tidak rasional, perubahan fisik dan perubahan hormonal memicu terjadinya banyak perubahan pada ibu hamil, perubahan hormonal ini akan berpengaruh besar pada timbulnya kecemasan, ketakutan, dan fikiran-fikiran yang tidak rasional akan apa yang akan terjadi pada kehamilannya. Penurunan tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu primigravida pada usia kehamilan timester ketiga tersebut dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunmya menggunakan konseling pra-persalinan. Konseling pra- persalinan merupakan proses pemberian bantuan melalui wawancara konseling yang objektif dan lengkap dengan memanfaatkan kelompok untuk membantu memberikan umpan balik dan pengalaman belajar, dilakukan secara sistematik pada trimester ketiga dengan tujuan untuk membantu ibu hamil mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut melalui dinamika kelompok. Setelah ibu primigravida mengikuti konseling pra-persalinan tersebut, maka kecemasan dapat berkurang atau menurun. Agar hasilnya berkelanjutan dengan baik, maka konseling pra-persalinan ini dapat diberikan atau diaplikasikan secara berkesinambungan sebagai upaya pencegahan preventif bagi ibu primigravida, sehingga tidak mengalami gangguan kecemasan selama proses kehamilan hingga menjelang persalinan.

2.6 Hipotesis