masalah pribadi anggota kelompok. Tahap inti atau kegiatan konseling dilakukan dengan memberikan kesempatan pada anggota kelompok untuk
mengemukakan masalah pribadinya, memberikan kesempatan anggota kelompok menentukan masalah siapa yang akan dibahas, memberi kesempatan
anggota kelompok untuk menyampaikan tujuan harapan yang akan dicapai dalam kegiatan kelompok, menerapkan teknik-teknik pendekatan perilaku,
hingga memberikan rangkuman dari kegiatan yang telah dilakukan. Kemudian selanjutnya, pada tahap pengakhiran dilakukan tindakan memberikan informasi
bahwa kegiatan akan diakiri dan evaluasi manfaat setelah dilaksanakan proses konseling kelompok pra-persalinan.
3.4 Validitas dan Reliabilitas
3.4.1 Validitas Eksperimen
Pengertian validitas secara umum menyangkut dua hal, yaitu validitas alat ukur dan validitas penelitian. Validitas alat ukur berkaitan dengan seberapa besar
serta sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2008: 5. Validitas penelitian ini
menggunakan validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal merupakan seberapa jauh keakurasian pengamatan
peneliti terhadap variabel bebas atau independen variabel yang berpengaruh terhadap variabel terikat atau dependen variabel. Eksperimen dikatakan memiliki
nilai validitas internal yang tinggi apabila efek variabel terhadap variabel terikat benar-benar disebabkan oleh variabel bebas atau perlakuan yang diberikan
peneliti dan bukan karena extraneous variabel Latipun, 2006:76. Validitas internal mengacu pada kejadian-kejadian yang lebih spesifik yang terjadi antara
pengukuran pertama pretest maupun pengukuran kedua posttest diluar eksperimen yang dapat mempengaruhi hasil penelitian. Peristiwa-peristiwa yang
terjadi diantara pretest dan posttest tesebut dapat berpengaruh pada posttest yang akan dilakukan selanjutnya.
Validitas internal bisa ditingkatkan oleh peneliti dengan melakukan berbagai cara, salah satunya dengan menerapkan kontrol. Berikut beberapa
varians sekunder dan cara mengontrolnya: a. Graviditas :dikontrol dengan tehnik konstansi, yaitu subjek dengan
graviditas 1 atau kehamilan pertama kali. b. Usia kehamilan : dikontrol dengan tehnik konstansi, yaitu subjek dengan
usia kehamilan enam sampai sembilan bulan atau masuk pada trimester ketiga.
c. Tingkat kecemasan: dikontrol dengan tehnik konstansi yaitu subjek dengan tingkat kecemasan kategori sedang.
Validitas eksternal merupakan validitas penelitian yang menyangkut pertanyaan sejauh mana hasil pada penelitian dapat di generalisasikan pada
populasi. Dengan kata lain, apakah penelitian yang dilakukan ini representatif untuk diterapkan pada kelompok subjek yang berbeda dengan situasi yang
berbeda, dan dapat menggambarkan kejadian sesungguhnya dalam masyarakat Latipun, 2004: 87. Kemudian dijelaskan oleh Seniati, dkk, 2011: 82 bahwa
penelitian ekperimen lebih mementingkan validitas internal dibandingkan
validitas eksternal. Hal ini terjadi karena pada penelitian eksperimental, peneliti ingin mengetahui hubungan sebab-akibat antara VB dengan VT sehingga
peneliti berusaha untuk mengontrol VS, menggunakan subjek penelitian yang relatif homogen, dan hanya dilakukan pada suatu waktu tertentu.
3.4.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Validitas alat ukur ialah sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang dimaksud untuk diukur Suryabrata, 2005: 41. Instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Sedangkan, reliabilitas menujukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006: 178. Selanjutnya dijelaskan oleh Azwar, 2011: 83 bahwa reliabilitas sebenarnya mengacu pada
konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Dalam hal ini suatu alat ukur dikatakan mempunyai
reliabilitas tinggi atau dapat dipercaya jika alat ukur tetap atau stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas
internal, yaitu diperoleh dengan cara menganalisa data dari satu kali hasil pengetesan.
Pada penelitian ini peneliti mengukur validitas instrumen, yaitu modul konseling pra-persalinan sedangkan untuk skala kecemasan Hamilton Anxiety
Rating Scale HARS tidak dilakukan uji validitas karena istrumen telah terstandart. Pada penelitin ini untuk mengukur validitas modul konseling
kelompok pra-persalinan digunakan pendekatan profesional judgment, yaitu pada dua orang dosen pembimbing Dra. Tri Esti Budiningsih, S. Psi, M.A dan
Moh Iqbal Mabruri, S.Psi, M.Si, seorang Bidan Muslikhati, S.K.M yang menilai apakah instrument yang peneliti buat layak untuk digunakan sebagai alat
ukur penelitian atau tidak. Kevaliditasan pada instrumen skala kecemasan Hamilton Anxiety Rating
Scale HARS adalah 0,972 atau 0,93 dan tingkat reliabilitasnya adalah 0,97. Alat ukur kecemasan ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi
karena telah terstandar dan sering digunakan untuk penelitian yang bersifat klinis dan penelitian ekperimen. skala telah terbukti berguna tidak hanya dalam
mengikuti pasien individu tetapi juga dalam penelitian yang melibatkan banyak pasien.
3.5 Metode Analisis Data